Friday 8 March 2024

Head noise

I think my period will come soon, because it affects my overall mood. I want to take a full break, but my head is full of very annoying to do lists. And for some reason it's very annoying. when people are talking to me it becomes very annoying, people's behavior becomes very annoying. I feel like I want to shut myself up while soaking and eating sweet things

I think my mood swings are due to fatigue and I feel like I have nothing to rely on when my work piles up.

How come when I was invited to a regroup meeting at 4 - 5 in the afternoon and suddenly my brain thought about what happened to my baby, because the nanny had gone home while my mother-in-law was busy eating before Ramadhan. On the one hand, I'm sad, because it feels tiring to be a working mother who stays at home but doesn't get much help.

can you feel my heartbreak?
can you hear my hidden scream?

Thursday 7 March 2024

What I feel As A Mom

7 march

He touch my cheek and kiss in the other side of my cheek. My loveable boy, my sweetest boy. Thank you

Its my first time feeling loved with huge love bombing and feel grateful in the same time.

9.00 sampai rumah disambut senyuman manis bayi dan ternyata dia masih mau meluangkan wsktunya buat bermain bersama ayah bundanya. Disaat dia itu max tidur jam 9 malam. Bagaimana bisa aku sebagai ibunya mengeluh cspek gamau main gamau pegangin tangan dia disaat laper sampe tremor sambil sebelumnya menyusui. Padahal dia memundurkan jadwal tidur. Sampe dia tidur jam.10.30 dan udsh ngantuk banget.
Masya Allah. Makasih anakku. Kamu memberikan kebahagiaan untuk bunda

Friday 1 March 2024

Ketika Manusia Diuji

Gak pernah terbayangkan gue ada di posisi ini. Baru nikah, lalu punya anak dan saat ini suami sakit. Yang bikin pusing bukan bantu mengurus suami sakitnya, justru menghadapi badai angin dari suami yang sakit. Gejolak emosi, perasaan tak tersampaikan karena tersembunyi dibalik "le-laki kaliannya". 

Perasaan kalut, marah, sedih, takut, bingung yang gue rasa semua ada di dia. Mamah sering ngepukpukin gue dengan bilang "ya Allah neng kamu masih muda kok udah diujinya begini. Udah mah kerja punya anak masih harus ngurus sakit". Atau ketika ibu yang bilang "semoga cepet sembuh ya. Karena ibu kasian sama ryan kasian juga ke kamunya". Atau ketika temen2 gue yang bahkan ngasih semangat, kasih kue ulang tahun, jadi pendengar baik yang gue sangat bersyukur. 

Disaat kayak gini dan penuh rasa khawatir, paksu lebih khawatir lagi ditambah dia kesel kenapa mwnghabiskan banyak biaya untuk berobat. Temen gue ada yang sempet bilang "mungkin penghapusan dosa ketika diuji begini kak". I know that, karena kayak gue pas hamil sangat ringkih. Itu momen gue merasa gue dikasih ujian sambil menghapus dosa gue yang banyak. Mungkin begitupun yang terjadi sama paksu. Mungkin uang yang kita keluarkan sekarang pun merupakan uang yang harusnya kita keluarkan untuk swdekah? Atau uang yang berkali lipat keluar karena pernah untuk hal tidak baik? Gak tau apa hitungan matematikanya Allah. Tapi yang pasti ini titik merenung.

Gue sedih sebenernya, gue pun khawatir apa yang akan terjadi sama kita. Gue pun khawatir dengan kekhawatiran paksu yang hanya terpancar di wajah yang gak tersampaikan. Tapi gue tetep ingin ceria didepan paksu, tanpa mengkhawatirkan uang. Gue ingin tetep ngepukpukin paksu dan bilang "semangaf. Everyrhing will be okay". Padahal ya ga okey juga haha. Pusing soal biaya harian, pusing soal uang yang terus dikeluarkan dan harus gimnaa karena menghabiskan uang banyak. Gue bingung.

Sampai gue menangis liat postingan istrinya dr richard. Dia bilang dinikahin belum punya apa2 di tahun 2012, dan diuji ekonomi besar2 di awal menikah sampai yang suaminya ga ngebolehin istrinya kerja pada akhirnya harus kerja. Dan terus2n diuji sampai teenyata karena buah kesabaran akhirnya sampai di titik kesuksesan. Biaya listrik air puluhan jjta per bulan rumah mewah. Gue bukan terinspirasi usahanya. Gue jadi berpikir bahwa "it will pass. Just believe it". Dan jadi inget semua perkataan ibu "bersabarlah saat diuji. Nanti akan ada masa akan berbalik dan diberi hadiah sama Allah". Gue percaya someday akan better, gue percaya paksu akan sukses. Gue percaya gue akan punya rumah sendiri bareng paksu. Bisa jalan2 keluar negeri bareng paksu dan anak. Bisa punya mobil sendiri. Cuma butuh kesabaran ekstra aja. Kayak dulu gue percaya, gue pengen punya macbook, eh beberapa taun kemudian kebeli. Gue ingin bsa naik pesawat keluar kota keluar negeri tanpa gue keluar duit, eh tercapai. Dan ya memang bener kun fayakun

Gue yang terbiasa penuh pengaturan keuangan, rasanyaa memang berat, gue lebih sering ijin wfh untuk minimalisir uang ongkos yg gede. Uang belanja untuk masak, untuk dedek. Rasanya bikin khawatir juga. Banyaj orang nyuruh gue percaya sama rejeki tapi gue tetep takut. Banyak orang nyuruh gue percaya sedekah yang bisa bikin sakitnya paksu sembuh, rejeki gue bisa berkali lipat ganda. Tapi di otak gue hitung2n matematika tidak bisa. Gue ingin gitu ngadain jumat berkah sedekah buat orang2 buat kesembuhan paksu. Tapi uang belanja aja minus, masa gue sedekah sih? Gitu di otak gue. 

Gue khawatir paksu makin parah. Gue khawatir dan sedih. Tapi gue merasa gue gaboleh memancarkan kekhawatiran gue didepan paksu yang membuat dia makin khawatir dan overthinking. Kayak disini yang harus lebih bisa kuat dulu itu gue dan sambil kasih hal2 positif ke paksu sambil nguatin paksu. Walau rasanya kalau dia badmood, marah2 uringan2 ga jelas karena setelah operasi atau karena ketakutan dia sama penyakktnya. Gue rasanya bisa ngebales marah2 juga ke dia. 

Gue kayak setiap hari "huft ya Allah :( "
Tolong buat paksu sembuh dan produktif lagi. Biarkan paksu menikmati momeb bersama keluarga kecilnyaa. Aku juga pengen main sama mereka.

Sunday 18 February 2024

I hate A Men.. But

I hate A men, but i love my son! Haha
Jadi beberapa hari lalu gue ketemu sama nenek2 di rumah sakit yang malah jadi ngobrol, sama2 mau ke dokter syaraf dan nunggu lama tapi malah jadi ngobrol.

Obrolannya juga kayaknya suatu teguran dari Allah buat gue. Sebelumnya mantan ngechat, terus TTM jaman dulu pun juga ngechat bahkan bilang mau ngobrol di telp tapi gue harus ijin paksu. Yang mana gue males nanggepin telp sekaligus ijin ke paksu hanya buat ngebolehin gue ditelp cowo lain. Lalu beberapa hari lalu saking lagi ditahap kesel banget sama paksu yang mood swing, gue jadi banyak flashback dan membayangkan diri gue yang single bisa pergi nonton sama siapa aja, jalan sama siapa aja, telponan sama siapa aja. Gue ingin jalan jalan, nonton bioskop, makan enak cem gyukaku. Lalu gue kepikiran juga kayak "what if emang gue tunda ya dulu menikahnya? Tp klo gini gue gakan ketemu baby pucu". Jadi pergolakan batin antara kesel sama mood swingnya paksu, keengganan buat being sweet atau manja ke paksu. Dan terlebih menekankan ke diri buat Gamau berharap apapun ke paksu dan akan treat the way he treated me. 

Saking lonely, capek sama rutinitas, ya lu kerja ya lu juga ngurus anak rasanya ya pen meledak ini kepala. Gue kadang cuma berharap ada yang tiba2 dateng nanya "capek ya? Mau aku pijitin gak? Mau cerita apa" buka yang dikasur trus main hp. Ya itu sih dia sama kayak sosok temen2 kantornya yg dia ceritain ke gue..sibuk sama dunianya dan bukan tanya kondisi istri. Trus ditahap kayak gini "gue bener2 kayak haus akan udara segar dan melihat rumput tetangga lebih hijau". Semuanya ada di otak saking frustasinya gue..bahkan gue makin tidak menyarankan orang2 untuk menikah. Gue pun jadi makin tidak percaya sebuah pernikahan akan bisa selamanya. Kayak "apakah manusia bisa gitu menjalani hidup yg begitu? Karna yg terlihat sama gue di sekeliling gue pernikahan tidak indah, selingkuh sana sini, ganjen, gatel, haus akan kasih sayang belaian, validasi and so on"

Lalu hadirlah nenek ini, dia cerita kalau dia sekarang udah jadi janda suaminya meninggal tapi semenjak jadi janda banyak temen2 suaminya yang menggoda ngajak ML. Di otak gue "nenek ini usianya 60an..bersrti yg goda juga udah pada tua, bisa jadi melewati umur nabi Muhammad. Heh kalian ga pada inget tanah?". Gue suka bingung gitu ya di benak gue terutama cowo2 udah pada nikah, tapi masih menggoda sana sini bahkan lebih suka liat situs porno dibanding sentuh istrinya, lebih suka liatin cewek lain dan bermain imajinasi daripada ngobrol sama istrinya. Maksud gue ngapain nikah ga si? Walaupun memang yang haram akan lebih menggoda dibanding yg halal karena lebih enak hidup didunia nyaman tapi neraka diakherat kan daripada menjalani lurus tapi masuk surga. Jadi menurut gue aneh aja gitu. Kayak ricese pun kan gugat suamijya karena setelah melahirkan ga disentuh. Kebayang ga, insecuritynya kayaj apa udah mah udha melahirkan, ga disentuh trus kebanyakan nonton porno? Gue pun klo gitu kebayangnya kayak ricese mending udahan.


Percakapan kita selama di rumah sakit bikin gue berpikir bahwa memang di hp, si sosmed, di tetangga sebelah atau dimana2 akan selaly lebih indah dibandingkan pasangan halal kita. Cuma nenek itu bilang setia sama satu orang akan menyenangkan dan gausah aneh2lah kalau hidup. Lurus aja terutama pas suami lagi sakit. Menurut gue, nenek ini emang hadir buat Allah kasih teguran ke gue yang di otaknya udah ga beres ngarepin yg lain disaat paksu sakit dan tidak semanis dulu. Kalau kata nenek itu "diluar banyak yg godain, banyak yg keliatan baik. Gakan sebaik pasangan kitam karna itu yg Allah kasih buat kita".

Dan yaa gue rasa gue merindukan sosoj paksu yang dulu pas setelah diputusin segitu intensnya ngobrol, cerita. Sekarang dia lebih sering sama isi pikirannta dan hpnya. Dan membuat gue terasa sia sia kalau mau cerita/ngobrol/bertanya. Yes im lonely now. Gue bahkan kayak akan kehilangan rasa termasuk manjanya gue. 

Gue rasa emang gue masih dalam trust issue sehingga pandangan gue terhadap pernikahan tidak pernah indah. Gue lebih mempercayai keindahan pernikahan hanya bertahan 6 bulan sisanya flat. Makanya butuh kerjasama. Klo cuma 1 yg bekerja kering sudah. Jadi gue kayaknya ditahap trust issue, ga suka pernikahan, Ditambah paksu bukan orang yg terbiasa berkomunikasi. Gue kayak berpikir apakah akan flat aja hidup kita? I dunno gue rasa gue memang butuh refreshing. Seandainya gue ada outing yg bisa nginep agak lama menjauh dulu dari paksu.

Thursday 15 February 2024

Bad energy

Setelah mengkerangkeng part of me yang self hurting sekarang kembali. Saking marahnya cengkeram plastik keras sampe rusak dan ternyata it hurting my hands. Gue rasa gue di titik sedikit gila, kurang mindfull. Apa gue harus kembali nulis CBT lagi/ke dokter lagi karena saking stresnyaa

I really hate that person, me as a bad assh. I mean too much anger then make me hurting my self to transfer my bad energy. 

Gue kira, sudah meninggalkan "dia" yang kalau marah banting barang. Yang kalau marah ngelukain tangan. Yang kalau marah pukul tangan ke tembok. Ternyata dia masih ada, dan sekarang berusaha masuk kembali mengambil alih pertahanan diri. Shit i dont want let her take over my mind. Aku gamau dia kembali, dia yang di otaknya udah memikirkan 5 cara mati. I dont want come back depress or come back going to psychiatry because bad things appears on my mind. And i dont wanna hurt my baby because his mother insane right. 

Crying Deep Inside

Sesebelnya kayak gimanapun tetep liat orang yang kita sayang kesakitan gitu rasanya sedih.
Mamah bisa dengan mudah nangis depan dia, gue baru bisa nangis ketika dia udah berangkat. Rasanya sedih dan juga kesel sama keadaan. Sedih dia harus berangkat sendiri dan kesel kenapa gue harus ada presentasi hari ini.
Dannyaa ujian ini datengnya buat kita semua. Tapi pengen gitu minta sama Allah, tolong kali ini sembuhin paksu. Kalau memang jadi teguran/balasan, buat dia sadar aja tanpa harus merasakan operasi ke sekian kalinya lagi.

Ibu selalu bilang jadi istri yang selalu doain suami. Doanya harus lebih kenceng. 

Dia, si manusia yang bersembunyi di balik ke-laki lakiannya, frustasi sama yang dia alami. Sakit dirawat dan operasi. Lalu karena rasa sakit dan frustasinya yang tidak terbagi sama orang lain lewat cerita, hadir dengan emosian marah marah dan uring uringan. Persis kayak iceberg anger. Kemarahan muncul karena banyak emosi yang menyertai didalamnya tapi bahkan tidak disadari.

Well, gue cuma bisa nangis sendirian dikamar ngebayanginndia pergi sendiri sambil ngerasain sakit.

Mau kasih tau ini ke dia juga gue khawatir dengan respon gaenaknya yang bikin gue badmood. Karna mood gue ngeswing akhir akhir ini. Gue lelah banget secara fisik, dedek selalu nangis melulum kerjaan gue banyak. Paksu yang lagi sakit perlakuannya diterima gue dengan rasa marah juga. Dan bisa bikin badmood dan memilih flight.

Padahal inginnya mah pelukin dia. Dan ciuman dikepala bikin gue rasanya ingin nyusul dan berharap meeting siang ini cancel. Gue menyesal kenapa tadi pagi gue ga pelukin dia yang merasakan sakit.

Ya Allah tolong sembuhkan paksu, biarkan dia sehat lagi, meraih mimpinya, lancarkan karirnya, jadi ayah yang baik, suami yang baik dan pribadi yang makin baik.