Tuesday 30 August 2016

Ketika Haru dan Rindu Diikat Kata Bernama Memory

Akan datang suatu masa dimana hanya sepenggal kenangan dan memory yang mengisi waktu ketika rindu menyapa

Masih dalam suasana "belum bisa move on" karena keseruan dan kenangan camp bareng kenalan baru sekaligus kawan baru, semacam liburan berharga karena gak cuma spend time together tapi juga pengalaman berharga menyelami dunia jurnalistik. Capek sih karena seharian dikasih materi sampe malem tapi capek itu terbayar karena banyaknya ilmu yang didapatkan. Kita bahkan hari pertama sampai ke Wisma Indofood di Cibodas Jawa barat hampir dzuhur kemudian pemilihan kamar, kebetulan saya langsung dapat kamar dekat pintu keluar yaitu wisma Srikandi no 15, saya sekamar dengan teman saya yang juga dari Pers Koran Kampus(Korpus) IPB. Setelah pemilihan kamar kemudian kita makan siang dan sholat, dan mulainya materi pertama mengenai jurnalisme online oleh Puguh Hariyant. sebelumnya ada sambutan terlebih dulu oleh Djaka Susila selaku Wakil Pemimpin Redaksi Koran Sindo.

Bahkan teman saya dari korpus sekaligus roommate saya, Hesti dikasih surprise sama panitia jourcamp karena ulang tahunnya bertepatan dengan hari kami jourcamp yaitu tanggal 25 Agustus. Jadi ketika sesi materi penulisan dasar jurnalistik dari Mba Hanna Farhana selaku Redaktur pelaksana dan Mas Hatim Varaby selaku Redaktur senior Koran Sindo, Mba Hanna minta salah satu peserta untuk maju ke depan dan bikin naskah berita, karena mba Hanna asalnya dari Bogor maka kepilihlah Hesti untuk maju ke depan dan bacain naskah berita. berulang kali dia bacain naskah ternyata salah terus membuat dia lama didepan, kemudian saya dan teman-teman korpus berpikir kalau hesti emang lagi dikerjain dan ternyata bener dia dikerjain sama panitia jourcamp ^^. Dan lucunya, semua kamera dari teman-teman korpus dan panitia jourcamp maju kedepan untuk mengabadikan moment spesial ini. Btw selamat ulang tahun Hesti semoga panjang umur, sehat selalu dan sukses dunia akhirat :))



Mungkin ini bukan hal pertama saya mendengar jurnalisme online atau dunia jurnalistik karena dalam LPM Korpus sendiri sudah pernah dibahas mengenai dunia jurnalistik, namun pelatihan ini saya anggap sebagai momen dimana saya menuju sebuah dunia yang ingin saya selami dan saya sedang berjalan beberapa langkah untuk masuk ke dunia itu. Karena sesungguhnya bahagia itu sederhana, dimana saya bisa melakukan sesuatu sesuai keinginan saya, bahkan saya mengorbankan 3 hal dalam waktu yang sama untuk bisa ikutan journalism camp ini. Apa aja? kumpul korpus H-6 sebar Koran Mahasiswa baru (Maba), panggilan kerja di salah satu media dibagian Litbang, dan acara orasi ilmiah. yaa..Meskipun ada rasa tidak enak hati karena lebih memilih journalism camp ini, tapi saya bahagia karena saya tahu apa yang paling saya inginkan, apa yang paling saya impikan. Bahkan saya pernah dengar pernyataan dari Scripwriter drama Korea Healer, Song Ji Na yang mengatakan bahwa temukan minat apa yang paling kita sukai dan yang paling membuat kita bahagia.
" Temukan minat apa yang ingin kau lakukan, apa yang membuatmu paling bahagia. Apa yang paling kamu cintai. temukan dan lindungi itu " Song Ji Na
Berbagai materi disampaikan, bahkan materi berakhir hingga sekitar pukul 10.00 malam, dan kemudian kami istirahat karena besok pagi setelah sarapan kami harus siap-siap berangkat menuju pasar dekat Kebun raya Cibodas untuk hunting foto. Dari wisma kami berjalan karena sambil mencari objek foto. Dalam pengambilan objek foto ini dilakukan secara berkelompok dan saya termasuk kelompok 6 dan nama kelompok kami adalah headlines tapi karena hanya ada satu pria diantara 4 wanita maka kami lebih sering menyebut team kami sakinah family


Team headlines atau Sakinah family bahkan banyak mengabadikan moment dari sebelum berangkat hunting sampai hari terakhir camp, mungkin terdengar konyol yaa tapi dengan inilah kita bisa deket :):) ^^

 

GenSindo Journalism Camp 2016 : Ketika Kaum Muda Geluti Dunia Jurnalistik

Foto Bersama Peserta Gensindo Journalism Camp 2016
Beberapa hari lalu Koran Sindo menggelar acara Gensindo Journalism Camp pada tanggal 25-27 Agustus 2016 di Wisma Indofood, Cibodas, Jawa Barat. Acara ini bertemakan "Let's Xplore Journalism" dan dihadiri sekitar 50 mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi Indonesia, mahasiswa yang ikut berpartisipasi ini berasal dari GenSindo, GenBI dan perwakilan Pers Mahasiswa di berbagai perguruan tinggi.

Acara ini merupakan pelatihan jurnalistik untuk anak muda yang memiliki minat dibidang jurnalistik. Berbagai materi pun diberikan selama camp, materi tersebut yaitu jurnalisme online, Kode Etik Jurnalistik, Sharing Session dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengenai kondisi perbankan Indonesia dan Peran LPS di dalamnya, Penulisan Dasar Jurnalistik dan menembus narasumber, Foto jurnalistik, Tata letak dan Sharing Session mengenai Bank Indonesia. Tak hanya pemberian materi, adapula kegiatan hunting foto dan presentasi dari foto yang diambil, latihan layout dan tugas menulis berita mengenai LPS maupun Bank Indonesia.

Sebelum memulai materi, Djaka Susila selaku Wakil Pemimpin Redaksi Koran Sindo memberi sambutan dan memotivasi peserta, serta memaparkan bahwa sebagai jurnalis perlu memiliki sikap skeptis yang berarti tidak mudah percaya dari informasi yang beredar. Sehingga perlu adanya verifikasi agar berita yang akan ditulis bukan berita hoax yang tidak jelas sumbernya.
Ia bahkan mengatakan Garbage in, garbage out  yang berarti jika sumber yang didapat oleh jurnalis adalah sampah maka akan menghasilkan keluaran berupa sampah sehingga proses verifikasi adalah penting. Bahkan sebuah berita tidak hanya sekedar benar tapi apakah merupakan sebuah fakta?
Meskipun sebuah media informasi memerlukan kecepatan waktu yang tinggi namun berita yang akan disajikan harus berita yang akurat. Ia juga menuturkan bahwa media konvensional berupa koran sudah mulai terdegradasi dan banyak yang beralih ke media elektrronik berupa berita online.
"media elektronik bukan menggantikan tapi hanya membantu, sehingga ada dibelakang kita bukan di depan kita" tutup Djaka Susila dalam sambutannya
Pada materi jurnalisme online yang dipaparkan oleh Puguh Hariyanto selaku Redaktur pelaksana Sindonews.com,media online memiliki kecepatan luar biasa. Puguh juga menuturkan bahwa dalam menulis berita online harus memiliki 4 langkah sederhana yaitu keep it short, keep it simple, easy to update dan Straight yang berarti harus lugas dan tepat sasaran.


Pada pemaparan materi Kode Etik jurnalistik, zen Teguh selaku Wakil Redaktur pelaksana Koran Sindo mengatakan bahwa  " kejujuran dan jurnalistik adalah senyawa yang tak bisa dipisahkan "
Seorang Jurnalis adalah profesi yang memerlukan etika dan dirangkum oleh kode etik, karena pada dasarnya wartawan dunia diikat oleh norma dan nilai. 
"Media massa memiliki peran yang signifikan dalam aspek kehidupan, sehingga ada rambu-rambu berupa ketentuan hukum dan etika " tutur zen Teguh

Pada materi penulisan dasar jurnalistik dan menembus narasumber yang disampaikan oleh Hanna Farhana selaku Redaktur pelaksana dan Hatim Varaby selaku Redaktur senior Koran Sindo, nilai berita memiliki 7 nilai yaitu impact, timelines, prominence, proximity, bizarraness, conflict dan currency.
Materi selanjutnya yang dipaparkan oleh Isra Triansyah selaku fotografer Koran Sindo dan Sindonews.com mengenai foto jurnalistik. Pada sesi ini, peserta diminta untuk melakukan hunting foto pada esok hari kemudia mempresentasikannya. 
 
Foto bersama peserta sebelum Kegiatan Hunting, Jum'at (26/08)
  
Sesi diskusi peserta dan persiapan presentasi foto

Berbagai pelajaran dapat dipetik dari Journalism Camp ini, selain mendapatkan banyak ilmu mengenai dunia jurnalistik, peserta juga mendapatkan pengalaman dan relasi baru dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

Tuesday 16 August 2016

Good Manner, Best Result

Juli lalu, saya dapat kesempatan dipanggil kerja seminggu di bagian Survey Litbang Kompas mengenai Evaluasi Pemerintahan Jokowi-JK. Jadi, sistemnya adalah saya diberi 8 responden di satu daerah untuk dimintai pendapatnya dan jawabannya dari beberapa pertanyaan yang akan saya ajukan. Meskipun kontrak kerjanya adalah seminggu tapi karena adanya waktu koreksi maka turun lapang untuk survey hanya dibutuhkan sekitar 3-4 hari. Hari pertama saya sudah wawancara sebanyak 3 responden. Kemudian hari kedua saya mendapat 4 Responden. Hari ketiga saya tidak mendapat responden karena responden yang saya wawancara tidak ada ditempat, dan hari terakhir alhamdulillah saya mendapat 1 responden sehingga selesai sudah tugas saya sebagai interviewer. meskipun banyak hambatan yang saya lalui, tapi alhamdulillah selesai juga sudah tugas saya.

Kali pertama saya turun lapang terjun ke masyarakat sebagai interviewer, meskipun sudah sering wawancara orang lain, namun rasanya beda karena dalam pertanyaan yang saya ajukan beberapa diantaranya sangat sensitif. Seperti nama menteri yang kinerjanya buruk (ini merupakan pendapat dari responden), tokoh yang menurut responden layak untuk menjadi ketua partai politik, kebijakan pemerintah mengenai G-30 S-PKI dan juga survey kepuasan responden atas kinerja Polri, TNI, Pemerintah, Hakim dan Jaksa. 

Mungkin beberapa orang bisa dengan mudah menjawab itu semua, tapi hal yang memberatkan responden adalah ketika kami meminta foto KTP, rumah, Foto Responden dan juga data diri lengkap responden diminta oleh kami. Bahkan saya dihari terakhir kena marah oleh salah satu responden karena hal itu, statusnya sebagai seorang PNS dirasa takut apabila menjawab pertanyaan sensitif yang saya ajukan. Di menit awal, beliau kesal dan marah dan bilang ini kali terakhirnya mau diwawancara oleh Kompas. Satu pelajaran buat saya adalah, jangan pernah meladeni orang lain yang marah dengan amarah juga. Saya masih dengan perkataan yang santun dan tidak mencoba terpancing emosi menjawab bahwa ini akan menjadi terakhir kalinya. Sepanjang proses wawancara, tak sedikit beliau terpancing emosi karena beberapa pertanyaan yang saya ajukan, bahkan beliau bilang karena statusnya yang PNS bagaimana jika jawabannya itu disalahgunakan oleh Kompas? Bagaimana jika Pemerintah Jokowii-JK tidak suka oleh jawaban responden dan mendatangi rumah responden, atau bagaimana jika jabatan PNS beliau justru dipecat karena tidak mendukung atau memuji pemerintah Jokowi-JK?Baliau bahkan bilang bahwa media saat ini banyak yang berpihak kepada politik, dan saya akui itu. Tapi saya tetap meyakinkan beliau bahwa data jawaban beliau ini hanya untuk konsumsi kompas dan tidak akan disalahgunakan oleh kompas, kemudian satu pertanyaan keluar dari beliau "anda mau kasih jaminan apa?" saya tertegun, jaminan apa yang harus saya kasih? Status saya pun masih mahasiswa, saya hanya dipanggil oleh Kompas untuk diberi kerjaan. Saya hanya menjawab bahwa saya tidak bisa memberi jaminan apapun, tapi saya yakin bahwa Kompas bukan media yang akan menyalahgunakan jawaban responden untuk kepentingan politik, karena responden tidak hanya beliau saja tapi tersebar di seluruh Indonesia. Berbagai argumen muncul diliputi oleh emosi, namun jangan pernah lupa bahwa kita ketika kerja di satu perusahaan cobalah bersikap profesional, jangan pernah terpancing emosi hanya karena kalian dimaki oleh orang lain dan membuang rasa profesionalitas kalian. 

Diakhir wawancara, beliau minta maaf karena sudah bersikap seperti itu terhadap saya. Kemudian saya berpikir bahwa seandainya saya marah dan saya tidak suka diperlakukan seperti itu oleh beliau maka apa yang akan terjadi? pertanyaan tidak akan dijawab, akan ada perdebatan sengit, akan muncul cacian lebih tajam dari sebelumnya karena manner saya yang buruk dan tentunya tidak akan ada ucapan maaf oleh responden di akhir wawancara. tapi sebaliknya, justru di akhir wawancara saya ditawari makanan dan minuman dan beliau merasa tidak enak hati karena marah kepada saya. 
Good manner is important! kalau sikap kita sudah buruk, maka orang lain juga akan lebih memperlakukan kita dengan buruk.

Kemudian saya berpikir sepanjang jalan pulang, Jika saya mau menjadi reporter atau wartawan, maka emosi dari narasumber adalah makanan yang harus saya kunyah setiap saat karena saya perlu informasi dari narasumber tersebut. Jadi wartawan itu kuncinya sabar, toh gak semua narasumber itu sabar dan baik. ketika narasumber tidak suka dengan pertanyaan yang saya ajukan maka akan ada narasumber yang menyangkal dan gak sedikit narasumber yang akan marah kepada kita. Meskipun pengalaman saya sebagai wartawan alhamdulillah selalu mendapat narasumber yang baik, dan itu pertama kali saya. but it's ok. Saya terima dan saya telan sebagai pengalaman berharga dalam hidup saya. Semua pengalaman itu justru menjadi pelajaran dalam hidup saya, semoga saya terus belajar untuk menjadi lebih dewasa dan menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan selalu mempraktekan good manner dalam kehidupan sehari-hari. 

So, Good manner and then you can get best result.

My World, My Experience Part 1

Bulan Maret lalu tulisan saya dengan tema Sastra kembali dimuat di koran Sindo di rubrik gensindo. Meski ini kedua kalinya tulisan saya dimuat di Koran nasional, kebahagiaan saya tak terbendung rasanya. Dan tak sampai disini kebahagiaan saya, Satu hari sebelum tulisan sastra ini cetak, Buletin PEKA Koran kampus(korpus) juga cetak, mengemban amanah sebagai pimpinan produksi Korpus tidaklah mudah karena harus bisa memanfaatkan waktu semaksimal mungkin. Waktu yang terbagi antara Kuliah, tugas, praktikum, ukm korpus dan sindo bahkan saya rela membuang waktu refreshing untuk sekedar hiburan nonton drama korea ataupun pergi hang out bareng sahabat. cuma dua hal yang saya pikirkan " buletin Korpus PEKA cetak dan tulisan sastra saya selesai " 

Deadline yang mencekik, rasanya saya pengen menghilang sementara waktu, atau ingin rasanya saya berhentiin waktu KALAU BISA haha. tapi itu sama aja melarikan diri. So, yang harus dilakukan adalah kembali pada kerjaan. Sedihnya adalah ketika Redaktur sindo minta tulisan cepat selesai dan bertepatan ketika deadline layout PEKA. Sebelum Layout, otomatis semua tulisan harus sudah selesai kan? harus sudah diedit, maka saya coba potong alur pengeditan dan semua tulisan di handle oleh beberapa editor, pimpinan umum, dan saya. Finally alhamdulillah tulisan sudah selesai.

bahkan, ketika tulisan sastra ini sudah saya susun dan sudah melakukan wawancara, nahasnya redaktur menolak narasumber saya yang berasal dari Universitas Jabodetabek. kemudian saya coba lagi cari dan akhirnya saya punya kenalan baru yaitu founder dari anak sastra "Sahabat kita", dari beliau juga saya bisa menemukan narasumber lainnya. 

Over all, terima kasih untuk orang-orang yang tergabung didalamnya, terima kasih sudah bantu dan terima kasih juga untuk orang-orang yang setia kasih support ke saya. I love you so much guys ❤❤

Ada satu quotes dari Scientist wanita muda bernama Federica Rossi 

" If you do what you like it will be more interesting, and you will reach better result"

Atau ketika ingin melakukan kerjaan secara sempurna dan rasanya sulit dan dihadapkan pada masalah yang bertubi-tubi kemudian ditampar dengan quotes ini 

" and the only way to do great work is to love what you do. If you haven't found it yet. Keep looking and don't settle. As with all matters of the heart you'll know when you find it "


Saturday 6 August 2016

Oh Hae Young Again - Complicated Love Part 2


Jin sang  : kau kejam sekali. apa kau bahkan menyukainya dengan tulus? bisa-bisanya kau tidak menelponnya dalam situasi seperti ini? kau seharusnya menelpon dia. bisa-bisanya kau tidak melakukan apapun?
Do Kyung : apa yang akan kukatakan padanya? apa harus aku bertanya apakah dia bai-baik saja? kata-kata itu tidak pantas dikatakan. aku tidak bisa menemukan satu kata untuk dikatakan padanya. 
Jin sang  : 'aku mencintaimu' bukahkah itu cukup?
Do Kyung : kata itu untuk pujian. itu hanya untuk menenangkannya
Jin sang  : kenapa kau selalu menafsirkan ungkapan seperti itu?
Do Kyung : kata itu tidak cocok untuk situasi seperti ini
Jin sang  : ungkapan 'aku mencintaimu' adalah ungkapan yang tulus
meskipun Jin Sang termasuk cowok yang playboy tapi ga bisa dipungkiri dia sangat mengerti perasaan wanita ^^. Agak kesel sih sama tindakan Do Kyung ini, udah ga mau memohon minta maaf sambil berlutut terus pergi ninggalin gitu aja karena harga diri dan ditambah ga menelepon untuk sekedar tanya kabarnya oh hae young baik atau engga. Bagi wanita, hal itu adalah kesalahan fatal pria. Mungkin alasan Do Kyung bisa mewakili alasan pria juga yang ga menghubungi pacar ketika bertengkar karena berbagai spekulasi cuma bisa buat wanita 'tambah marah'. tapi dibalik itu semua, para wanita pastinya ingin langsung dihubungi meskipun masih ada amarah kepada pria, tapi ketika si pria mulai menghubungi wanita maka wanita berpikir bahwa mereka masih peduli dan sayang, namun ketika pria membiarkan masalah berlanjut, tidak menghubungi wanita dan berpikir untuk lebih baik intropeksi diri masing-masing dan tak memberi kabar maka hanya satu kesimpulan wanita 'dirinya sudah tidak ada dihati prianya, sudah tidak dicintai lagi'
Do Kyung  : kau tak mungkin baik baik saja
Hae young : Tidak, aku baik-baik saja kok. aku memang sial. aku tidak ingin membuka mataku, tapi aku tidak bisa tidur. aku tidak bisa tidur karena aku sangat marah, dan pada saat yang sama karena aku merindukanmu.
Do Kyung : ajak orang lain dan makilah aku. jika kau mau menelpon dan memakiku, aku akan menjawab telepon darimu setiap saat. hubungi aku setiap saat. kau boleh menyiksaku. lakukan saja sesukamu
Hae young : bisakah kau menemuiku sampai aku muak denganmu? tidak sampai aku muak denganmu, tapi sampai semuanya tidak sulit bagiku. sekarang semua orang tahu dan memang benar kita harus mengakhirinya, sudah tepat kita mengakhirinya sekarang, tapi sepertinya aku tidak sanggup melakukannya. jika aku putus denganmu sekarang karena marah, aku bisa menderita untuk waktu yang cukup lama, bisakah kita lanjut berkencan sebentar lalu putus? kita pacaran diam-diam saja sebentar baru putus.
Do kyung : karena aku satu-satunya orang jahat disini, sudah tepat mengakhirinya sekarang 
ketika wanita menurunkan harga dirinya untuk bisa berkencan lagi tapi ditolak dengan kata maaf, maka tiada ampun bagi hubungan itu, para wanita akan menyimpulkan bahwa ini adalah akhir dari sebuah hubungan. mungkin bagi Pria terlebih lagi kisahnya Do kyung, dengan cara memaki atau menyiksa dirinya bisa mengurangi rasa sakit dari wanita, bisa mengurangi sedikit demi sedikit patah hati yang ditimbulkan dari dia. tapi sayangnya semua itu salah. wanita tidak suka cara itu, wanita gak suka memaki atau menyiksa pria baru hati dia sembuh. entah kenapa makanya sering kali masalah kecil bisa memutuskan suatu hubungan sepasang kekasih, hal ini karena kadang pria memiliki hipotesa sendiri bagaimana menyelesaikan masalah, sedangkan wanita terus mengungkit kesalahan lama dan bertahan pada pendiriannya.

Hae young : setiap kali kau memikirkanku, aku ingin kau jadi marah. semoga aku bisa mati depresi memikirkanmu. jadi aku ingin kau merasa bersalah selama sisa hidupmu
Wanita emang seringkali mengucapkan semua yang ada dihati dia, ketika terluka Ia akan bilang 'aku terluka karenamu' tapi lain halnya dengan pria, sesakit apapun pria dan terluka apapun pria, seringkali mereka tidak menunjukkan rasa sakitnya sehingga membuat wanita berprasangka bahwa rasa sakit karena hancurnya hubungan hanya dirasakan oleh wanita, dan membuat wanita berpikir bahwa pria tidak mencintainya seperti dirinya mencintai si pria. padahal mungkin dibalik itu semua, hal yang tidak pernah disadari wanita adalah pria yang juga memiliki rasa cinta kepada wanitanya maka akan merasa sakit dan terluka bahkan pria akan menangis karena merasa kehilangan orang yang sangat berarti. ketika pria menangisi wanitanya bahkan tanpa kita sadari, kita adalah orang yang sangat berarti dan dicintainya.

Kisah Oh Hae young dan Park Do kyung tidak berhenti sampai disini, sebenarnya Park Do kyung sering kali merasa dejavu dan dapat melihat masa depan tentang dirinya, dalam penglihatannya, dirinya meninggal terkapar di jalan karena tertabrak mobil, dan meratapi kesalahannya dahulu kepada hae young karena tidak mau mengungkapkan apa yang ada dihatinya. Ia menyesal dalam masa kritisnya dan membuat ingatan masa depannya ini muncul di masa sekarang dan muncul sebagai penglihatan Do kyung,
Karena menyesal dengan perbuatannya terhadap Hae young, Do kyung akhirnya datang menemui Hae young ke rumahnya, berusaha memeluk dan minta maaf tapi Hae young tak acuh dan mundur menolak pelukan Do kyung
Do kyung : maaf karena begitu terlambat.
hae young : membuatku bertanya-tanya pria seperti apa kau. kau bahkan tak bergeming ketika aku memohon padamu waktu itu. tapi karena kau sudah merasa agak baikan, kau datang menemuiku lagi. semuanya sudah berakhir sekarang, jadi jangan datang kesini lagi. aku sudah terima uang jaminannya,dan aku tak mau berkata apapun pada bapak pemilik apartemen, jadi kau bayar saja sewanya tepat waktu, jangan sampai dia menelponku.
Do kyung : aku yang salah. aku takkan pernah lagi bertindak seperti pecundang di depanmu. apapun yang terjadi, aku takkan pernah melepaskanmu
hae young : aku juga takkan pernah bimbang dalam keputusanku ini.. aku sudah memutuskan untuk merelakanmu. aku sudah melepasmu pergi
hae young : tidak perlu lagi kau begitu. aku takkan pernah kembali ke pangkuanmu. jika kita saling bertemu di jalan, kita tidak usah saling menyapa. daripada sok biasa saja dan pura-pura bahagia. aku tidak pandai begituan
Mungkin yang dilakukan Park Do Kyung itu punya alasan yang kuat sehingga dia baru sadar dan ingin kembali kepelukan Hae young, tapi hal itu justru salah. bagi wanita kesempatan terakhir untuk kembali yang udah hilang dan dilepaskan oleh pria tidak akan bisa ditarik lagi. Ketika ada wanita yang membuang atau mengembalikan barang pemberian pacar mungkin terdengar konyol dan kekanakan tapi itulah wanita, wanita tidak akan mau melihat barang-barang pemberian mantan yang udah buat luka di hatinya, karena akan membuatnya terus teringat kenangan yang pahit. 

Dalam penglihatan masa depannya, yang Do kyung lakukan dimasalalu ketika pemilik rumah memanggil Hae young ke apartemen karena mengira hae young pindah akibat dari Do kyung yang mengusir adalah egois dari do kyung dan Do kyung bilang akan bayar berapapun yang pemilik rumah minta. karena memang bagi do kyung buat apa melarang orang yang mau pindah? padahal itu semua bukan dari hati Do kyung, karena Pria seringkali berpikir menggunakan logika dan mengesampingkan hati yang berbicara, hal ini sering membuat wanita justru sakit hati
Namun pada akhirnya, Do kyung berbicara dari hatinya

Beberapa patah kata yang diungkapkan Do kyung dari hatinya bisa membuat Hae young luluh dan amarahnya berkurang.
dalam penglihatan masa depan Do kyung ~
sedangkan, yang saat ini Do kyung katakan
Thats it! perkataan Do kyung di masa kini berasal dari hatinya karena khawatir dan peduli dengan Hae young. kadang dengan komentar kecil kayak gini bisa membuat hati wanita kembali luluh karena menandakan bahwa si pria peduli , masih sayang dan tulus ingin kembali memulai hubungan. Dibanding mementingkan ego dan kesal karena permintaan wanita yang tidak ingin disapa saat berpapasan, karena kadang perkataan apapun yang wanita keluar dari mulut wanita adalah palsu, tidak ingin disapa tapi kenyataannya bahagia karena disapa, tidak ingin lagi dipedulikan tapi kenyataannya bahagia ketika dia masih peduli. Ketika ada wanita yang meminta pria untuk pergi dari hidupnya jangan langsung percaya ya karena mungkin hanya amarah saja dan bukan kenyataannya seperti itu.

Karena Park Do kyung dan oh hae young jatuh sakit maka keduanya harus dilarikan ke rumah sakit dan diinfus, di rumah sakit ini pun mereka akhirnya ketemu kembali
Balam ingatan masa depannya, Do kyung cuma bilang dua kata "jangan sakit" dan langsung berbalik pergi. hal ini membuat hae young marah dan melempar gelas plastik ke arahnya. Wajar sih bagi wanita marah, karena kalimat seperti itu yang diucapkan pria seperti perintah yang gak boleh dilanggar karena kalau sakit merepotkan, kalimat seperti itu yang dilontarkan kepada wanita tidak akan membuat berpikir bahwa pria itu peduli, justru hanya membuat wanita tambah marah dan benci. Namun dimasa kini Do kyung akhirnya mengutarakan semua isi hatinya

Mungkin bagi sebagian orang, perkataan Do kyung menyakitkan tapi wanita sesungguhnya menyukai sesuatu yang jujur dan apa adanya, jadi lebih baik diungkapkan semua isi hati dibanding harus egois dan memilih pergi. karena wanita suka penjelasan maka jelaskan biarkan wanita mendengar apa yang seharusnya dia dengar.
Maka ketika pria mengungkapkan semua isi hatinya, berkata jujur dan tulus bahwa pria rindu, sayang, ataupun marah, wanita akan pergi berlari mengejar pria yang juga kesakitan seperti apa yang dia rasa.Dan akhirnya, karena mengesampingkan rasa egois Do kyung dan Hae young kembali bersama dan tidak seperti penglihatan masa depannya bahwa hae young dan do kyung akan putus dan pergi menjauh.


THE END

Akhirnya beres juga komentar karena geregetan sama rumitnya hubungan mereka, bagi yang merasakan yuk tos xoxo. kedua kalinya komentar mengenai hubungan yang rumit dan dua-duanya dari drama yang dimainkan oleh Eric Mun(Shinhwa) yang berperan jadi do kyung. entah kenapa Eric emang paling bisa jadi cowok menyebalkan yang pengen banget gue komen haha, peran yang dimainkan Eric pun emang suka terjadi di hubungan cinta setiap orang. Pokoknya intinya sih, jangan egois udah itu aja biar hubungan awet.