Dsri dulu ga pernah kepikiran sedikitpun hidup mengejar pahala dan being islami haha. Tapi semenjak punya anak dan setiap detiknya serba takut jadi lebih ke mau nitipin segala hal ke Allah, termasuk jaga anak aku. Dan kalau baca tentang lahirnya anak ke dunia, lahirnya seoranf ibu pula. Dan setiap harinya mendapatkan pahala hahaha
Well struggling banget sbnernya menjalani peran sebagai ibu. Kadang otak jadi buntu, gue malah merasanya kayak jadi rada bego hahaha padahal ada penelitiannya dan disebut mommy brain alias brain fog.
Tiap kali baby nangis dan gue gatau harus apa, berusaha tenangin diri kalau itu cara dia komunikasi. Kadang kalau ganti pampers dia nangis dan tatapan orang2 sekitar kayak tatapan greget gue berusaha tenangin diri "i know what iam doing. So dont rush in rush shalsa. Just focus to your baby". Ketika gue komunikasi ke baby pun buat tenangin diri kalau gue bukan ibu sempurna, ibu baru yang belajar dan gue pun sedang belajar mempelajari dia.
Kadang kalau luka jaitan kembali sakit dan si baby rungsing gue suka takjub sendiri bisa ngibrit lari ketikq dedek nangis dikamar dan gue lagi didapur. Padahal jalan aja masih jaei pinguin hahaha. Ternyata jadi ibu tuh gitu ya. Udah kayak naluriah.
Aniwei gue sedang menikmati 3 bulan ini bareng dedek buat belajar bareng. Belajar mandiin, belajar jemur, belajar ganti pampers dan setwrusnya. Strugglenya tentu gqkan sama setiap harinya. Dan mungkin ketika udh kembali kerja akan lebih banyak overwhelmnya. Gue hanya pwrlu mencari solusi entah gue harus cari yang bantu2 gue atau gmna.
Semua orang ngasih saran "kalau bayintidur. Km ikut tidur". Cuma dedek bobo, gue kadang pumping, kadang skrol lazada shopi beli yg perlu dibeli, atau bales chat orang2, cuci/steril botol. Tau2 sore. Kadang makan juga. Bahkan hari ini makan siang pun baru menjelang magrib. Walau diselingi cemil2 biar fokus asinya banyak. Gue baru menyadari kenapa ibu menempatkan dirinya terakhir karena kayaknya 24 jam ga cukup gitu.
Selain di rs, kondisi dedek bobo gue ikut bobi pun baru tadi siang haha. Hari hari gue tak lagi sama, penuh tantangan, suka panik kalau dia nangis kejer khawatir dia kenapa2. Perubahan yang paling gue rasakan adalah tingginya self blaming. Gue paling sering menyalahkan diri sendiri kalau dedek kenapa2. PR gue setiap hari pun makin banyak. Pelekatan menyusui yang belum sempurna, bb dedek, kondisi kesehatan dedek, bahkan kukunya yg panjang. Hari ini bahkan gede kecilin kipas angin gue memaksakan diri naik kursi saking pendeknya gue, rasanya gimana luka sesar? Beuh nyutnyutan hahaha
Setelah dedek lahir kedunia, luka sesar gue bahkan kerasa ketika dia tidur alias gue ga lagi aktivitas bareng dia. Ini sebabnya gue inginnya melahirkan normal, tapi kehendak Allah gue merasakan sakit pasca operasi yaaang nano nano rasanya haha. Tapi gue bersyukur masih dikasih kesempatan bsa liat malaikat kecil gue ini bahkan senyum dalam tidurjya, bahkan hari ini dia merespon dengannsuara. Pencapaian yeay!
Dan dinsetiap detiknya gue cuma berdoa ya Allah sehatkan hamba, jangan biarkan hamba sakit drop karena dedek masih kecil masih butuh perhatian. Makin hari makin sering gloomy kalau baca2 tentang bayi2 dan kata2 gambaran pandangan anak terhadap ibunya yg gak sempurna. Apalagi kalau dianggap saat ini gue dunianya dedek. Tempat rely on. Rasanyaaa berkali kali lipat bahagia terharu sedihnya. Hahaha gloomy time again!
Dedek, makasih yaa udah memilih bunda jadi ibu kamu yang masih banyak salahnya, yang banyak gagalnya. Kita terus belajar bareng ya nak :)
Gue menemukan quotes bagus
"Metode parenting apapun, ternyata syaratnya hanya satu, seorang ibu yang hatinya tenang dan gembira. Dan itu sulitnya luat biasa"
No comments:
Post a Comment