Gue itu orangnya dulu mikirin pendapat orang lain. Pikiran orang lain = gue. Ada momen dimana gue mempertanyakan diri gue ketika ada orang yang komentar buruk, bahkan sampai gue berpikir pendapat orang lain sama kayak gue. Mindset ini membuat penilaian terhadap diri sendiri buruk dan gak pernah puas. Alhasil gue terus berkegiatan dan gak pernah berhenti, waktu yang harusnya produktif malah jadi waktu yang membuat gue terus sibuk gak pernah berhenti. Gue akan berhenti ketika gue sakit. Bukan cuma sakit fisik tapi secara batin gue. Rasanya ingin terus melarikan diri, rasanya ingin berhenti berjalan bahkan berdenyut. Rasanya ingin pergi ninggalin semuanya. Dan pikiran ini pernah ada beberapa tahun lalu. Lalu gue terus belajar, menyelami diri sendiri dan berhemti mikirin pendapat buruk orang tentang gue. Karena sekalipun pendapat buruk itu nyerang gue, kalau gue gak mikirin itu, maka pendapat itu bukan gue. Gue udah ditahap ini. Tapi kenapa sekeliling gue masih kayak gitu dan menekan gue dengan pikiran mereka?
Perihal pernikahan gue yang banyak diomong orang aja menekan gue. Kali ini pun gue ditekan dan membuat gue frustasi. Orang belum tentu mikirin itu kok. Kenapa harus dipusingin?
Gak bisa apa orang berhenti melakukan itu ke gue?
No comments:
Post a Comment