Saturday, 3 June 2023

Proud Of


Pernah gak sih lo ngerasa happy bukan akrena apa yang udah lo capai, tapi atas orang yang lo sayang capai. Yass Im happy because he did it! Dia melampaui diri dia yang dulu, dia menunjukkan sisi ambisius yang tidak pernah gue sadari sebelumnya. Gue pernah di titik ngomong sama dia ketika marah dan ngajak putus "why me yang harus menghadapi sisi kamu yang buruk. Kenapa aku yang harus menerima sisi kamu yang menyakiti aku. Disaat kamu sering berbangga diri atas pencapaian diri kamu saat kuliah, disaat kamu sering cerita atas perhatian dan kasih sayang ke mantan kamu". Now he did it! Dia membuktikan sisi terbaik dia. Dan gue mensyukuri hal itu, gue mensyukuri dia bisa keluar dari goa yang membuat hidup dia kacau berantakan dan ada di dunia yang paling gue benci, pria yang sangat amat gue benci. 

Saat ini dia ambil pelatihan digital marketing yang biayanya bukan hal yang murah, ngabisin belasan juta. Meski pikir panjang dan dia berpikir uang ini bisa dia pake buat biaya anak kita, tapi gue meyakinkan dia bahwa sometimes kita perlu memperbesar langkah kita, membuka peluang untuk membuka pintu pintu  rejeki yang tanpa disadari butuh modal butuh usaha besar dan butuh kekuatan.

Gue kemarin ninggalin dia hampir 3 jam untuk ke salon dan gue melihat dia ambisius dengan menghabiskan waktu lama di sofa depan laptopnya. Rasanya gue happy, bukan karena janji janji dia yang ingin membuat keluarga kita nyaman dengan dia mengubah karir dia. Tapi dengan dia mengubah langkah dan prioritas dia fokus ke tujuan dia, gue makin percaya sama intuisi gue gak pernah salah.

Ada momen dia ngechat doang cuma forward respon orang2 tentang dia yang positif, atau saat dia bilang dia di notice sama tutornya karena aktif atau saat dia masuk kategori the best dari team dia dan dia mewakili teamnya present assigment dia. gue sangat tau bahwa effort dia ga main2 saat ngerjain itu makanya gue full support. Gue gamau jadi cewek rese yang ganggu dan waktu dia harus 24 jam pokoknya padahal dia lagi dalam proses melawan diri procrastinationnya, melawan pikiran negatifnya, pesimisnya dan masa depan yg gatau kayak apa. meski dia suka bilang ingin melampaui gue, gue sangat terbuka dan mendukung itu. Karena gue gamau bersaing, gue ingin jadi orang disamping dia yang bikin dia terus berusaha yang terbaik.

Gue pernah ditahap kecewa parah sama dia tahun lalu, karena gue menemukan fakta dia rela meninggalkan mini course demi ketemu cewek lain. Dan itu sungguh fuck banget. Gue benci banget sama yang begitu. Sebagai cewek ambis, dulu bahkan ketika gue pacaran saat kuliah dan mantan gue demanding parah sampai nyuruh gue nyambut dia pulang ke bogor buat ketemu disaat gue lagi ada acara kampus. Akhirnya itu bikin dia putusin gue dan gue bersyukur putus. Atau ketika temen2 gue yang selalu ngeluh gue ga pernah ngajak pacar karena kuliah jomblo dan lebih fokus Korpuslah atau koran sindolaah, gue bodo amat karena bagi gue mimpi gue penting dan gue ga suka hanya untuk cekikian hahaha hihihi tapi gue membuang waktu gue yang sangat berharga. Jahat sih memang, diajakin main sama temen tapi lebih milih jadwal interview sama rektorat, atau kumpul korpus. Tapi dengan gue memilih itu, gue bangga dengan pilihan gue saat itu gak salah. gue ada di titik ini sekarang, gue tau apa yang gue mau atas hidup gue dan mimpi gue. Makanya saat dulu gue tau dia ninggalin pelatihan mini course demi ketemu cewek lain. gue lebih marah dibandingkan semua yang dia lakuin. bikin gue gak yakin untuk hidup sama pria kayak gitu, karena ga sejalan. 

Gue sangat percaya bahwa dengan lo fokus dengan hidup lo mimpi lo, lo akan menemukan hal2 baik di hidup lo dan kayak kita punya tarikan magnet aja gitu. Tapi kalau langkah kita mampir ke hal hal gak baik, ya wassalam maka masa depan lo klo ga menderita ya tersiksa kena karma. Gue sangat suka encourage sekeliling gue, orang orang yang gue sayang untuk ambis dan coba gak fokus ke hal ga penting. Adek gue salah satunya. Dan sekarang pasangan gue which is suami gue. Gue selalu berdoa buat dia semoga hal hal yang buruk, yang gak baik, yang bisa mengganggu proses perjalanan dia menuju masa depan lebih baik, dijauhkan. Tolong ya Allah jauhkan, tapi dekatkan orang orang baik yang bisa terus memacu dia hidup lebih baik, supaya karir dia pun baik dan dia bisa bangga dengan diri dia dengan jalan yang dia tempuh.

Gue sangat amat bersyukur melihat perjalanan hidup dia yang banyak banget perubahannya. Alhamdulillah. Gue inget dia dulu bahkan stay dikantor gada temen itu males banget makanya rela bohong nungguin gue di tempat lain yang bikin gue juga marah. Sekarang masya Allah dia pelatihan dikantor sendiri jg ga masalah. Trus dia suka males ngerjain tugas2, tapi sekarang waktu dia didedikasikan bahkan buat belajar sebelum kelas. Dan kadang itu yang bikin gue terharu dan sedih bisa nyaksiin dia growing. Kadang gue jadi nangis kalau inget inget perjalanannya, hubungan kita yang hampir kandas dan buat sampe ke titik ini berat banget. Tapi ya gue percaya janjinya Allah ga pernah bohong. Rasa sakif gue terbalaskan. Dia menjadi orang yang beda

Gue ingin dia bahagia, dia bisa sampai ke tujuan dia. Dia bangga sama diri dia. Dia ga fokus atas validasi orang lain. Atau harga diri dia ga jatoh karna ornag lain menjatohkan dia. Karena harga diri kita itu bukan atas penilaian orang lain melainkan diri kita sendiri. Disaat dunia dia saat ini ga percaya dengan kemampuan dia, dan lebih fokus sama dia yang vokal dan orang2 dikantornya ga suka. Gue merasa memang dia ditwmpat yg salah. Lingkungan toxic sometimes membawa pengaruh negatif ke diri kita. Termasuk kita memandang sesuatu dalam hidup. Dan dengan dia ikut pelatihan, gue berharap self esteem dia nambah, dia ga butuh validasi orang untuk sukses, networking dia oke, karir dia juga oke dan rejeki dia ngalir deres. Gue akan sangat senang dan bangga bsa jadi orang yang menemani dia bertumbuh ke arah lebih baik. 

Dia sempwt bilang kalau dia menyianyiakan wakth 5 tahun dia dan baru ketemu jalan keluarnya. Tapi gue bilang setidaknya saat inu dia lagi mengubah masa depan dia. Tapi lebih rugi ketika dia nenghabiskan waktu dan uang dia atas hal negatif yang pernag dia lakukan. Kenapa, karena uang itu gakan pernah balik sampai kapanpun. 

Jadi doa gue tiap malem kalau liat dia tidur "ya Allah tolong lindungi pria ini kapanpun dimanapun. Lancarkan ushaa dia menuju masa depan lebih baik. Kuatkan sehatkan dia. Tolong bantu dia menemukan hidup yang lebih baik berkali kali lipat dari dia yang dulu. Tolong sehatkan aku juga buat terus nemenin dia". Rasa sayang gue bukan ingin mengikat dia dan posesif lagi kayak dulu. Tapi mendukung dia buat dia gapai masa depan dan bisa bangga ke diri dia sendiri. 

Sebagai wanita ambis yang dari dulu emang career fokus, hidup untuk belajar terus liat dia bahkan sampe tengah malem masih chat grup buat diskusi bahkan pagi pagi di wiken masih meeting. Bikin makin cinta tsaah wkwk. Ya beginilaah tipe cowo yang gue suka.

No comments:

Post a Comment