Wednesday, 8 February 2023

Childfree Solusi Anti Aging?

Gue kangen temen kantor gue yang apapun bisa kita diskusiin. Tadi pagi dengan perjalanan mereka ke kantor, kita diskusi soal statement gitsav yang mengundang riding momen brand yang kita pegang wkwk.

Sebenermya sah sah aja sih childfree, karena setiap orang berhak memilih untuk jalan yang mereka tempuh selama ga menyakiti orang lain. Cuma memang kalimatnya ini mengundang emosi di berbagai pihak. Klo povnya dia yg childfree mungkin alasannya itu. Karena dia melihat orang yang punya anak jadi lebih tua karena stres menghadapi anaknya.

Cuma yaa rada aneh si sama netijen yang nanya ini yang bikin semuanya bermula, kenapa kamu membandingkan diri kamu ke orang lain? Dia ya dia. Gitsav ya gitsav, kamu ya kamu. Stop compare diri kamu termasuk soal  awet muda di saat umur km lebih muda dari gitsav. Kecuali dia komennya ke orang yang udah tuaa udah 50 taun ke atas tapi dia masih terlihat cantik kencang, awet muda dan sexy. Umur 30an taun gitu sih bukan awet muda juga sih. Ya memang masih muda wkwk

Kita gabisa bilang awet muda karena ga punya anak kalau sebenernya belum pernah punya anak. Walaupun sebenernya ketika proses hamil melahirkan banyak perubahan perubahan yang bikin kulit gadis ke orang abis melahirkan jadi beda. Kalau kata hamidah aja, gigi dia bermasalah ketika hamil sampai pas udah lahiran harus veneer. Cuma mungkin lebih general dan ga menyinggung beberapa pihak, seandainya gitsav ngomongnua lebih kalem dan down to earth gitu dan lebih bilang kalau ya karena pola hidup sehat, olahraga teratur dan belajar positive vibes gitu2. Karena sesungguhnya money salah satu faktor penting untuk awet muda. Karena perawatan butuh uang. Skin care korea yang mahal itu belinya pake uang. Stres dikit me time ke salon butuh uang. Belanja butuh uang. Semua butuh uang. 

Gue dulu adalah orang yang kalau liat anak tantrum di mall, kereta atau tempat makan sensi abis. Rasanya plis dong ibunya itu anaknya stop itu marah2. 
Tapi yang lebih berat tentu si ibu ga sih, dapet tatapan ga enak dari orang sekeliling persis kayak kim ji young yang akhirnya malah depresi karena segitu overwhelmnya loh jadi ibu. Jadi gitsav memilih childfree ya sah sah aja. Bukan cuma dia yang memilih itu dan menggaungkan childfree kok. Tapi ini jadi gaenak untuk orang yang lagi usaha punya anak ga sih? Segitu effort dan keluar duitnya sampe badan pada sakit cuma buat ketemu malaikat kecil tak berdosa yang bisa bikin happy.

Gue pun sekarang masih suka keganggu dengan teriakan berisik2 bocah yang ganggu gue meeting dsb kok. Anak kecil teriak teriak sungguh bikin stres. Tapi sumber stress tuh banyak, ga cuma dari punya anak. Lu ga punya duit pun stres, kerjaan rumah banyak stress, gada someone to talk to atau rely on pun stress. Pokoknya sumbermya banyak. Jadi bukan cuma 1 sumber yaitu ga punya anak.

Cuma si netijen ini komennya di akun gitsav yang mana si manusia childfree garis keras. Yaa dibalesnya gitu pasti. Karena bagi dia dia happy dengan dia ga punya anak. Waktunya dipake buat berduaan sama suami, jalan jalan, bikin konten dsb. Good things memang. 

Cuma kita gabisa bilang kalau naik roller coaster itu menyeramkan dan bikin jantungan ga sih kalau ternyata kita ga pernah sekalipun naik? Gue pernah dititik gue cuma mau punya anak tapi ga mau menikah, karena gue melihat tidak ada kebahagiaan dalam suatu pernikahan. Perselingkuhan itu jadi hal yang ditakutin terutama dalam pernikahan. Pemikiran gamau nikah ini ada bertahun tahun bahkan di titik gue diajak menikah sama pacar tahun lalu. Gue maju mundur karena gue percaya bahwa menikah itu tidak menyenangkan. Istri yang harus melayani suami, istri yang harus blablabla, PR tambah banyak, belum lagi klo suami udah main lirik sana sini, sakit hati coy! Jadi gue sempet malah berpikir mending donor sperma aja daripada gue harus ada dalam suatu ikatan pernikahan yang mengekang. Tapi ternyata bukan pernikahan yang menyeramkan. Tapi bersama orang yang salah dalam pernikahan yang menyeramkan. Kita gakan nyaman kalau pergi kesana kemari dilarang. Gakan nyaman kalau dapet yang bossy dan pengennya dilayani terus tanpa tau sikon, gakan nyaman kalau suami hobinya main cewek. Sekarang dibilang happy ya alhamdulillah, lebih bersyukur karena pernikahan ga selalu buruk. Saat ini gue merasa pasangan gue ngertiin gue yang sedang drop karena hamil jadi ga banyak nuntut ini itu. Poinnya ya saling ngomong (walaupun gue masih suka silent treatment sih wkwkk). Dan kalau seandainyaa ada perselingkuhan dalam pernikahan, kita punya kekuasaan buat pergi kok. Dan gue udah bilang ke pasangan juga kalau misal ada yang selingkuh, atau kalau dia selingkuh di dalam pernikahan mohon maaf gue akan pergi tanpa pikir panjang, gue akan memilih yang terbaik buat diri gue. Jadi doa gue selalu kalau ada perselingkuhan tunjukin aja, daripada gue kenapa2, sakit HIV dsb, better gue tau. Jadi ada solusi sebenernya. Hal yang gue dulu takutkan, gue sekarang lebih buat cari solusi terbaik. Apapun yang terjadi pasti ada jalan keluarnya.

Balik lagi ke gitsav, sekarang itu open minded yang digaungkan kadang suka bertabrakan sama pedoman hidup yang udah disusun lama, kek cem quran gitulaah. Tapi apapun pilihan gitsav, klo suka silakan follow klo ga suka gausah usik dia apalagi doain yang jelek jelek. Biarkan dia dengan hidupnya dan pilihan yang dijalani, kita dengan hidup kita dan pilihan kita. Stop compare. Serius! Compare itu ga bikin tenang hati.

No comments:

Post a Comment