Tentu gue tonton dong karena gue kan termasuk cewek independent.
Cewek independent yang sibuk, berkarir mandiri smart. Pokoknya cewek2 yang keren, klo kata ko lex si couchnya itu.
"Karena dia uda berkarir, punya uang sendiri. Uang bukan penilaian dia. Yang penting cowonya punya peekrjaan yang stabil, mandiri dan ga nyusahin dia. Karena cewwk independent ini sibuk, banyak yang harus diurusin. Dia paling ga suka sama cowo needy. Dikit2 nyariin, dikit2 ngambek kalau balesnya telat..yang ngajak ketemuan terus kalau ditolak ngambek. Mereka cari yang emotionally strong. Yang bisa jadi tempat mereka bersandar. Setelah seharian stres di luar kerjaan dan segala macem. Ketika mereka pulang ke rumah. Mereka bisa lepas kostum wonder womennya. Mreka bsa balik lagi jadi wanita biasa yang butuh pelukan. Butuh didengerin curhatnya. Butuh disayang sayang. Mereka butuh cowo yang memberikan seperti itu. Rasa nyaman, safe, dimana mereka bisa jadi vulnerable dan jadi diri mereka sendiri. Tapi cowo kayak gitu ga banyak"
Well kalimat ko lex bener banget, sebagai cewek independent kita udah terlalu sering masang diri strong tough depan orang lain termasuk klo gue pribadi ke keluarga. Alhasil bikin diri jadi sosok keras batu banget. Tapi kalau ketemu orang yang tepat dia akanlepas semua sosok strong itu ke sosok asli yang vulnerable. Dan itu terbukti saat ini. Gue selalu bilang ke paksu "aku cengeng ya?". Kayak validasi dsn penolakan diri dari gue yang independent ke sosok yang rapuh bener. Tapi bedanya gue saat pacaran dulu, gue mengakui kalau dulu gue selalu pasang tembok tinggi dan baru jadi diri gue yang sebenernya setelah menikah. Cewek yang cengeng, overthinking, panikan, penuh kekhawatiran tapi terbuka. Dan alhamdulillahnya paksu sering membuka tangan dan menyediakannbahunya buat gue bersandar.
Depan dia gue ga perlu jadi sosok sok kuat yang ga pernah nangis. Bahkan gue senriri heran ko bisa bidanya curhat bilang hari ini aku abis nangis. Sampe suka mikir "dia terbebani ga ya sama cerita gue?"
No comments:
Post a Comment