Wednesday 20 December 2017

Ikut Berduka Apakah Sama Dengan Mendewakan?

2 hari lalu, seluruh dunia dikagetkan dengan meninggalnya seorang idol yang merupakan main vocal Shinee. Yang lebih mengejutkan lagi adalah ternyata polisi menetapkan sebab kematiannya adalah bunuh diri karena terlalu banyak menghirup monoksida (CO) dari pembakaran briket. Setelah mendengar kabar kematian main vocal shinee seluruh fans kpop terutama fans shinee sangat amat berduka hingga memasang tanda pagar #RIPJonghyun. Dan seiring dengan berdukanya fans ada juga banyak orang yang ternyata terlihat risih dan memberikan komentar negatif atas info berita meninggalnya Jonghyun. Mereka bilang kalau fans tersebut aneh dan udah termasuk kelainan psikis karena mendewakan orang yang bahkan gak kenal diri kita. Bahkan ada yang membawa-bawa dalih agama hingga menyangkut pautkan dengan korban palestina.

Karena risih dengan kata-kata tak pantas yang diucapkan orang tersebut, gue post di story ig tanpa memasang tanpa hastag RIP jonghyun seperti yang orang-orang lakukan dan justru membuat satu orang salah paham dengan berpikir gue mendewakan Kpop dan gue telah berubah. Padahal gak cuma tentang itu, guepun pernah post di story ig ketika ada orang dengan bahasa kasar komen di youtube live aksi yang dilakukan FPI. Bagi gue, komentar mereka itu gak pantes. Gimana negara mau maju kalau orang-orangnya aja terus menerus berpikiran sempit dan berkata kasar di media sosial. 

Actually gue gak pernah peduli apa yang orang sampaikan tentang diri gue, terkecuali saat tingkat emosi gue lagi tinggi. Ya semacam orang nyiram bensin ketika api lagi berkobar, makin gede dong pasti apinya? Dan yang ngomong adalah orang yang baru mengenal gue sekitar 3,5 tahun, sedangkan gue suka Korea semenjak SMP ketika mahasiswa Hongik Korea dateng untuk memperkenalkan budaya Korea ke sekolah gue, lebih lama mana? Tapi dari dulu gue gak pernah mengklaim diri gue sebagai fans yang memiliki kecanduan terhadap dunia kpop. Baru tahun 2017 ini gue suka kpop karena beberapa orang terdekat, tapi gak terlalu fanatik suka boyband/girlbandnya. Bahkan gue gak tau siapa aja nama-nama idol dalam satu bentuk grup mereka. Gue hanya suka salah seorangnya saja guys, gue pecinta super junior pun dulu pernah berpikir kenapa dan apa yang membuat orang-orang marah ketika idolanya alias biasnya adalah orang yang kita suka juga? Gue suka lagunya, tapi gak semua lagunya gue tau. Gue gatau tentang kehidupan mereka atau fakta-fakta mereka apa aja. Gue hanya suka perorangnya saja. Dan super junior ini grup terlama yang gue kenal kenapa lingkungan sekolah gue tergila-gila sama mereka. Kenapa gue suka update lagu kpop terbaru? ya kalau kita ngefollow media yang berbicara tentang kpop pastilah tau. Lagipula gak semua gue tau kok, lagu blackpink aja gue ga pernah tau. Berarti gue bukan kpopers sejati dong? Yup, karena memang gue  mengklaim diri gue sebagai KDramaLovers.

Dan sesungguhnya gue hanya pecinta drama koreanya saja, tapi berhubung udah banyak cast drama yang ternyata seorang idol, maka merembetlah gue suka dunia kpop, tapi gak sampai ngikutin info kpop. Untuk lagu-lagunya? gue lebih suka dengan musik mellow alias lagu ballad yang dinyanyikan beberapa idol atau penyanyi solo korea tapi gue lebih suka soundtrack dari suatu drama. Alasan gue menyukai drama mereka adalah karena scriptwriter pandai menuturkan suatu kondisi nyata menjadi sebuah drama, mereka akan riset terlebih dulu untuk menulis sebuah cerita. bahkan di beberapa drama dengan tema berat seperti kedokteran, detektif atau jaksa maka akan ada penjabaran satu kata asing di clip dramanya. Belum lagi analogi dari sebuah percakapan di drama. Gue yang suka sastra akan sangat mendambakan analogi dari sebuah drama mereka, terlalu indah untuk diabaikan. Terlebih cita-cita gue adalah menjadi penulis.

Kalau dibilang gue mendewakan Kpop, kok di kamar gue gak ada satupun poster atau foto bias? Kenapa gue gak pernah sekalipun beli album kpop dan PO pula? Atau kenapa ketika gue ada uang gue gak nonton konser atau setidaknya ikut dateng ke fan meeting? Kenapa justru gue lebih suka nonton online atau download drama atau minta temen? atau kenapa gue lebih suka download lagu/buka youtube MV dari idola yang gue suka? Itu semua karena tergantung diri kita, mereka yang suka beli album atau nonton konser juga gabisa dibilang mendewakan kpop. Itu hak mereka, uang mereka mau dipake buat beli album atau nonton konser, setiap orang punya prioritas dalam hidupnya, punya cara mencari kebahagiaan dengan caranya masing-masing. mungkin gue cukup bahagia dengan hanya nonton di youtube tanpa harus dateng konser mereka dan prioritas gue ketika punya uang adalah membeli hal yang gue butuhkan yang uang untuk beli hal yg gue inginkan akan gue simpen di tabungan, atau gue yang lebih suka menghamburkan uang buat beli buku karena gue pikir panjang dan memang ingin buat perpustakaan umum. Sama aja dengan ketika orang-orang suka nonton bola dan ikut nonton pertandingan bola, ada hal yang membuat mereka bahagia ada energi yang tersalurkan dengan mereka nonton bola. Atau mungkin saudara gue yang saat ini lagi suka sama slime dan squissy, itu hal yang mereka suka ada hal yang membuat mereka bisa bahagia hanya dengan punya koleksi squissy. Dan contoh terakhir adalah pecinta game online, bahkan yang rela menghabiskan uang ratusan ribu untuk membeli sesuatu yang gak gue paham kenapa. Hobi dan kesukaan milik setiap orang, kita gak bisa menjudge seseorang dengan melihat kesukaan mereka atau apa yang mereka tampilan di media sosial.

Balik lagi ke topik, gue dibilang mendewakan Kpop karena banyak postingan story ig yang tentang berita terupdate korea, drama korea, reality show, sisanya adalah foto kucing, percakapan gue dengan sahabat-sahabat gue, atau artikel yang gue baca. Karena sesungguhnya gue bukan tipe orang yang akan selalu update saat ini gue lagi dimana, apa yang gue lakukan, atau gue sedang bersama siapa. Itu yang selalu people jaman now update kan? Tanpa orang kenal dekat dengan kita, mereka seperti mengenal kita luar dalam. Atau orang yang ikut-ikut update hastag palestina dan gempa padahal mereka gak paham, gak tau apa sebenernya maksud hastag tersebut mereka hanya ikut-ikutan karena temen-temen linimasa medsos mereka menyuarakan hastag tersebut. Banyak yang gak paham apa yang BMKG katakan di siaran persnya, tapi mereka screenshot dan update di medsos. Untuk masalah palestina mereka pun begitu, toh ya kalau mau simpati doakan saudara kita jangan lupa selipkan doa saat kita solat (bagi orang muslim) untuk mereka yang sedang diuji oleh Allah. Bukan malah share di medsos. 

Tapi semenjak berita Jonghyun shinee meninggal karena bunuh diri, orang-orang yang berpikiran sempit justru menjudge dan berbicara dengan kasar dengan mengatakan kematian jonghyun adalah kematian seorang plastiklah, dan yang sedih karena meninggalnya seorang jonghyun itu bodoh, atau berusaha untuk terlihat pintar dan mendakwah tapi salah sasaran kemudian menghubungkannya dengan korban palestina. Hey tolong ya kalian yang sampai saat ini masih berada pada jajaran orang berpikiran sempit harus mengerti bahwa ikut berduka atas kematian seseorang bukan berarti mereka mendewakan orang tersebut dan mengesampingkan korban palestina, bukan berarti mereka yang sedang berduka gak sedih saat melihat saudara kita di Palestina kehilangan haknya atas wilayah di negaranya sendiri. Jangan cuma mau terlihat hebat di media sosial dengan hastag-hastag tersebut, mungkin pada dasarnya manusia memiliki sifat riya alias sombong yang ingin dipuji dan dibilang baik di media sosial. Tapi please jangan seperti itu memandang kematian seseorang dengan cara bergidik jijik dan membanding-bandingkan kematian jonghyun dengan ratusan bahkan ribuan korban palestina. 

Setidaknya harusnya ada terselip sedikit rasa iba atau simpati, atau berhenti untuk menjadikan kematian seseorang sebagai lelucon. Karena iba atau simpati merupakan bentuk humanity. Mungkin ada beberapa fans kpop atau shawol*sebutan fans shinee* yang memang sedang menangis saat ini atau kalian anggap sebagai hal yang gak penting untuk ditangisi, bahkan ada yang sampai mau bunuh diri karena merasa kehilangan seorang yang selama ini membuat mereka bahagia. Setiap orang punya cara tersendiri menghadapi kesedihannya, jangan hakimi mereka. Bahkan mungkin jonghyun pun punya alasan mengapa memilih mengakhiri hidupnya. Walaupun gue menyayangkan sikap fans yang memilih bunuh diri setelah mendengar jonghyun meninggal, tapi stop untuk menjudge mereka dengan kata-kata kasar kalian, karena gak pantes banget diucapkan.

Media sosial itu fana, berhentilah sok tau dan menjudge seseorang yang gak pernah mendakwah atau ikut hastag berduka untuk saudaranya di Palestina melalui medsos berarti gak peduli dengan mereka. Bentuk peduli gak harus dimunculkan dalam dunia fana bernama media sosial.