Monday 28 April 2014

Talkshow Asma Nadia disambut Hangat Penonton



Materi yang diberikan oleh Penulis terkenal Asma nadia dalam Explosains di Auditorium Sylva, Fahutan IPB, Minggu (27/4) berlangsung meriah dan disambut hangat oleh penonton.
Materi yang diberikan oleh penggagas rumah baca Asma nadia ini berupa alasan mengapa harus menulis. Ia menuturkan bahwa banyak hal yang bermanfaat dari menulis yaitu menulis merupakan jalan pintas atau shortcut untuk bermanfaat dan menjadi kebanggaan,menulis juga merupakan berbagi kepada orang lain sehingga dapat mengubah persepsi dan menggerakkan orang lain.
“ menulis merupakan jalan pintas, karena tidak perlu modal yang sedemikian banyak,tidak perlu sarjana dulu, tidak perlu cantik, bahkan tidak perlu surat kelakuan baik, “ canda Asma nadia di sela pemberian materi.
Ibu dua anak ini juga menceritakan perjalanan mimpinya sehingga dapat menjadi penulis dan menghasilkan 49 novel bahkan pengalamannya pada saat traveler ke 51 negara dan 205 kota dengan biaya gratis.
“ menulis itu membantu orang lain sukses. Suksesnya seorang penulis ialah bukan ketika bukunya menjadi best seller, suksesnya seorang penulis bukan ketika penulis meraih kekayaan karena royaltinya atau bukunya di filmkan. Suksesnya seorang penulis buat mba Asma adalah ketika dia bisa berperan, bisa membantu orang lain yang punya mimpi yang sama untuk bersama-sama menjadi penulis, “ Tutur Asma nadia
Manajer AsmaNadia Publishing House ini bahkan menawarkan penonton yang tertarik untuk bergabung di Komunitas bisa menulis di facebook, komunitas penulis ini bisa menjadi jalan bagi seseorang yang ingin menjadi penulis dan berbagi pengalaman tentang menulis.
Di penghujung acara, penonton berfoto bersama Asma nadia dan mendapat tanda tangan langsung di novel yang di jual di depan Auditorium Syla.


Asma Nadia : Mimpi yang Berawal dari Pintu Kulkas



Asmarani Rosalba atau lebih akrab dikenal Asma nadia (42) adalah penulis Indonesia berbakat yang memulai mimpinya dari sebuah pintu kulkas. Wanita kelahiran Jakarta, 26 Maret 1972 ini menceritakan perjalanannya hingga mencapai kesuksesan saat ini pada seminar Explosains di Auditorium Sylva, IPB.
“ mimpi saya berawal dari pintu kulkas. Karena dulu keluarga saya miskin, tapi om saya sering bawa oma ke berbagai Negara. Sehingga banyak tempelan magnet-magnet dari berbagai Negara di pintu kulkas. Saya seringkali memandangi pintu kulkas hingga berjam-jam tanpa berani menyentuhnya, sebenarnya ingin menyentuh tapi takut jatuh dan pecah. Jadi Cuma bisa memandanginya saja, dan mimpi saya berawal dari sana, “ tutur Ketua Forum Lingkar Pena dalam materi seminarnya.
Ibu dua anak ini mengaku pernah menjadi mahasiswa IPB namun hanya hingga tahun kedua, Ia memutuskan pergi meninggalkan bangku kuliah karena kondisinya yang seringkali sakit-sakitan dan harus mendapatkan perawatan maksimal di rumah sakit karena gegar otak yang dideritanya. Perawatan yang Ia alami berlangsung secara terus menerus hingga 10 tahun di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.
Terlahir di keluarga kurang berada tidak membuat orang tua Asma nadia berhenti memberikan pengobatan, di sela-sela perawatannya dirumah sakit seringkali ibunya datang membawakan buku bacaan agar tidak membuatnya bosan berada di rumah sakit.
“ Walaupun miskin ibu saya selalu dengan sabar menemani saya di rumah sakit, bahkan saya lebih sering berada di rumah sakit dibandingkan sekolah. Ibu saya seringkali membelikan buku agar tidak bosan. Saat ini baru saya tahu bahwa untuk membelikan saya buku beliau harus mengorbankan makan siangnya dan sekarang beliau punya penyakit maag yang sangat parah. “ Ujar penulis novel Assalamualaikum, Beijing.
Ibunda dari Putri Salsa dan Adam Putra Firdaus mengaku bahwa dokter yang merawatnya menyuruh untuk keluar dari IPB karena kondisinya yang semakin parah, dan Ia berpikir Ia sudah kehilangan jalan untuk memberikan kebanggan kepada orang tuanya. Namun ternyata menulis merupakan jalan pintas karena tidak memerlukan modal yang cukup banyak, tidak perlu sarjana, tidak perlu cantik dan bahkan tidak perlu surat kelakuan baik.
Bahkan saat ini wanita yang dikenal sebagai Happy Hijabi sudah menghasilkan 49 buku yang best seller 4 diantaranya pernah difilmkan seperti, Emak Ingin Naik Haji, Rumah Tanpa Jendela, 17 Catatan Hati Ummi, dan Assalamualaikum, Beijing! Ia juga sudah keliling 18 negara. Ia juga mendapat penghargaan Buku Remaja Terbaik 1 (2001) untuk bukunya Rembulan di Mata,serta penghargaan sebagai pengarang fiksi remaja terbaik dari Mizan Award (2003) untuk  kumpulan cerpen terbaik majalah AnnindaMerajut Cahaya (Pustaka Anninda).
Di akhir pembicaraannya, Ia berharap banyak penulis muda Indonesia berbakat yang dapat memberi kebanggaan kepada Indonesia dan dapat memberi kesan baik di Negara lain mengenai Indonesia.

Friday 11 April 2014

Pernikahan Dini



Pernikahan dini saat ini mengalami peningkatan di daerah perkotaan serta pedesaan. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyatakan bahwa Indonesia adalah negara dengan pernikahan di bawah umur tertinggi ke 37 di dunia dan tertinggi kedua di ASEAN setelah Kamboja. Pernikahan dini di Indonesia dengan rata-rata berumur 10-14 tahun sekitar 22.000/tahun sedangkan pernikahan dini pada umur 15-19 tahun mencapai 1,1 juta. Padahal pernikahan secara umum setiap tahun yaitu 4 juta, jadi ¼ pernikahan pertahun yaitu pernikahan dini. Kenyataannya pernikahan dini memiliki kerugian dari segi fisik dan psikologi.
Pada tahun 2012, 26 dari 1000 pernikahan adalah pernikahan dini, sedangkan data meningkat  di tahun 2013 pada pernikahan dini di perkotaan sedangkan di pedesaan menurun. Padahal informasi di pedesaan tidak sebaik di perkotaan.
“ Pernikahan dini memiliki 2 indikasi, yaitu pernikahan yang diatur pada usia dini dan yang kedua biasanya karena kecelakaan seperti hamil diluar nikah sehingga penyelesaiannya harus digugurkan atau dinikahkan pada usia dini. Hal ini dikhawatirkan karena pernikahan dini akan menurunkan sumber daya manusia terutama bagi perempuan. Sebenarnya Pernikahan dini dari segi emosi belum siap ataupun kesehatan reproduksinya pun belum siap serta tingkat pendidikannya pasti rendah. “ kata Sudibyo Alimoeso selaku deputi KSPK BKKBN.
Ia menyatakan bahwa 50 % perceraian yang terjadi karena pernikahan perempuan yang berusia di bawah 20 tahun, sehingga cepat-cepat untuk menikah dan cepat mula untuk bercerai, belum lagi sekolah yang tidak selesai. Akhirnya kualitas perempuan yang ingin BKKBN tingkatkan menjadi lambat.
“Secara fisik alat reproduksi belum terlalu siap, misalnya diumur 16 tahun dia mendapat menstruasi pertama di umur 13 tahun jadi sekitar sudah 3 tahun setelah menstruasi pertama, dia sudah bisa hamil tapi apakah rahimnnya dan sebagainya siap? Itu belum tentu “ Jelas Rosdiana Setyaningrum selaku Psikolog.
Ia melanjutkan, biasanya jika seorang perempuan yang berusia 16 tahun hamil akan memiliki banyak anak lalu akan ada kerusakan rahim, bisa terjadi kesehatan yang kurang bagus dari ibunya dan juga gizi anaknya. Jika seorang ibu yang terlalu muda dan tidak memiliki pengetahuan yang cukup maka akan sulit menjaga janin dalam kandungannya. Sehingga bayinya akan lahir dengan kurang gizi, jika bayi yang kurang gizi dalam kandungan, ada kemungkinan IQnya akan kurang. Maka akan berakibat pada generasi penerusnya. Menurut Penelitian di Amerika, mereka sangat menjaga agar tidak terjadi pernikahan dan kelahiran remaja, karena terbukti remaja tidak bisa menjaga anaknya, akibatnya kemungkinan anak mereka bisa terjerumus dalam narkoba dan bahkan menikah muda juga. Secara psikologis, pasangan yang berumur 30-40 tahun saja masih sulit mengontrol emosi kepada pasangan, apalagi pasangan yang berumur 16-18 tahun?emosi mereka masih mudah goyah dan tidak sabar.
Survei membuktikan bahwa tingkat kematian ibu tinggi sebanyak 228/100.000 kelahiran, artinya 1 jam sekitar 2 orang ibu meninggal dunia. Survei terakhir menyatakan kematian ibu menjadi 359/100.000. hal ini dikhawatirkan karena adanya pernikahan dini, kematian ibu dapat terjadi pada seorang ibu yang masih muda.
BKKBN mencoba membuat program yang bernama Program Generasi Penunjang dimana mereka mengunjungi sekolah-sekolah ataupun universitas dan membuat Pusat Informasi dan Konseling yang dikelola oleh remaja maupun mahasiswa itu sendiri. Remaja dan mahasiswa tersebut dididik untuk menjadi konselor sebaya / pendidik sebaya. Hal ini bertujuan karena saat ini remaja lebih nyaman bertanya dan berkumpul dengan sesama remaja tanpa ada orang tua. Dengan adanya program ini BKKBN berharap remaja dapat menghindari seks bebas dan mencoba untuk tidak menikah muda.
Sebenarnya undang-undang Negara kita harus ditinjau kembali karena undang-undang perkawinan agak sedikit bertabrakan dengan undang-undang perlindungan anak. Dalam undang-undang perlindungan anak, anak didefinisikan sampai berumur 18 tahun tetapi undang-undang perkawinan mengizinkan anak yang berusia 16 tahun untuk menikah. Kenyataannya dari 187 negara ada 158 negara yang sudah mengubah undang-undang perkawinan, sehingga usia pernikahan harus diatas 18 tahun. Namun Indonesia masih berkutat di 16 tahun. Usia Ideal menurut BKKBN adalah diatas 23 tahun karena sudah dewasa, serta sudah kuliah dan sempat bekerja, jadi seandainya para ibu akhirnya memutuskan untuk menjadi ibu rumah tangga, mereka sudah memiliki pengalaman yang cukup banyak. Karena seseorang yang memiliki anak tidak hanya mengandung dan melahirkan tetapi ada proses menjadi orang tua dan itu memerlukan kedewasaan.
Orang tua dan sekolah memiliki peranan yang sangat besar karena menjadi pihak yang mengajarkan kepada seorang anak mengenai konsekuensi serta tanggung jawab yang harus diperoleh ketika melakukan sesuatu.
Namun dibalik itu semua kembali kepada diri masing-masing, sudah siapkah kita jika memutuskan untuk menikah dini? Jika iya, kita harus menerima konsekuensi yang terjadi.

Np : Referensi Data BKKBN dan Talkshow IMS
Terima kasih telah membaca

Wednesday 9 April 2014

pengalaman pertama nyoblos :D

9 april 2014
hari ini adalah hari pemilihan wakil rakyat dan saya pertama kalinya menjadi pemilih tetap di umur 19 tahun :D wow rasanya daebak! dan di kali pertamanya saya memilih saya tidak mau dan tidak akan golput! untuk apa golput? golput hanya akan menjadikan calon-calon yang tidak sepantasnya mendapatkan kursi2 di legislatif, tidak relaaa >,<
tapi rasanya senang bisa ikut memilih dan ga golput :D haha mungkin karena pemula jadi perasaannya neomu neomu daebak :D
bagi teman-teman jangan sampai golput ya? golput berarti ga sayang sama Indonesia.
Indonesia harus menjadi lebih baik dengan pemimpin yang memegang teguh amanah
selamat merayakan pesta demokrasi :D