Friday 30 March 2018

Review K-Movie Midnight Runners “ Hati Nurani VS Birokrasi”


Film Midnight Runners merupakan film korea kedua yang gue tonton di 2018, padahal film ini udah rilis 2017 lalu dan baru tersentuh sekarang. Banyak orang yang rekomendasi film ini ke gue, mereka bilang akting, plot, dan adegan action yang ditampilkan bener-bener luar biasa, dan gue akui itu benar. Adegan demi adegan bener-bener mengaduk emosi penonton, ditambah lagi akting dari Park Seo Joon dan Kang Ha Neul.

Film ini bercerita tentang dua anak muda bernama Park Ki Joon (Park Seo Joon) dan Hee Yeol (Kang Ha Neul) yang menempuh pendidikan di Akademi Kepolisian Korea, mereka lulus dan harus menempuh pendidikan untuk menjadi seorang polisi. Setelah dua tahun berlalu, pada suatu malam, mereka berdua sedang menghabiskan malam di club untuk mencari pacar namun sayangnya tak satupun wanita mereka dapat. Karena frustasi akhirnya mereka memutuskan untuk pulang, namun justru mereka menjadi saksi penculikan perempuan remaja.

Meskipun belum memiliki pengalaman menangani suatu kasus apapun karena masih tahap belajar di akademi polisi, mereka memutuskan untuk mencari korban penculikan tersebut. Saat sesi kuliah, mereka belajar bahwa adanya waktu kritis 7 jam setelah penculikan, artinya setelah 7 jam ada kemungkinan korban penculikan sudah tewas. Hal tersebut membuat mereka nekad mencari markas penculik untuk menemukan perempuan tersebut. 

Kasus penculikan tersebut ternyata merupakan sindikat mafia yang bekerja sama dengan klinik kandungan. Klinik kandungan menipu pasangan suami istri yang tidak bisa memiliki anak dengan metode donor sel telur dari beberapa wanita, namun sayangnya klinik tersebut menipu bahwa sebenernya pendonor sel telur dilakukan sukarela tanpa paksaan dan pendonor melakukan itu karna untuk biaya kuliah dan hidupnya, kenyataan mereka diculik dan disuntik hormon agar memproduksi sel telur yang melimpah. Bahkan pendonor pun merupakan korban penculikan dan hidupnya pun tidak layak bahkan mereka dipenjara.

Setelah berhasil menemukan korban penculikan tersebut dan melihat kondisi mengenaskan dari korban, mereka berniat menghadapi para mafia dengan teknik bela diri yang mereka pelajari di kampus. Namun sayangnya mereka kalah jumlah dan membuat mereka harus ikut dikurung. Setelah berhasil kabur, mereka berniat untuk melaporkan kasus tersebut ke polisi, sayangnya birokrasi kepolisian mempersulit mereka. Proses birokrasi justru memperlambat dalam menyelamatkan para korban penculikan, sehingga mereka berusaha untuk menyelamatkan korban sendiri.Tapi karena modal nekad tersebut membuat mereka harus babak belur bahkan dikurung oleh para mafia.


Karakter dan Latar Belakang Berbeda

Film ini menyuguhkan para karakter yang berbeda dan latar belakang yang berbeda. Ki Joon merupakan anak dari ibu single parent yang berpenghasilan rendah. Tujuannya masuk ke akademik kepolisian hanya karena biaya pendidikannya yang gratis. Sedangkan Hee Yeol merupakan anak dari pemiliki restoran daging, Ia sangat pintar bahkan Ia bisa masuk ke universitas ternama di Korea yang berisi anak-anak cerdas. Namun Ia lebih memilih akademik kepolisian karena ambisinya dan ingin merasa tertantang melakukan hal yang berbeda dari pemuda lainnya di sekolahnya dulu. 

Ki Joon sendiri merupakan sosok yang sangat blak-blakan, sedangkan Hee Yeol lebih menjadi orang yang terencana. Pada awalnya, keduanya tidak memiliki hubungan yang baik, mereka saling mencibir. Namun saat tes fisik di akademik kepolisian, Hee Yeol cedera dan akhirnya Ia ditolong oleh Ki Joon. Keduanya kini menjadi sahabat dekat, yang saling membantu bahkan ketika kesulitan menghadapi para mafia. Meskipun keduanya sering menampilkan adegan kocak saling mengumpat tapi bromance diantara keduanya bisa membuat penonton terharu.

Action Campur Komedi



Adegan action yang akan kalian lihat pada film ini bener-bener berbeda dibandingkan action yang sering disuguhkan film hollywood. Tidak ada suara ledakan atau pistol yang digunakan, mereka justru berkelahi dengan tangan kosong hanya mengandalkan teknik bela diri yang diajarkan di kampus. Meskipun ada adegan mereka berkelahi dengan senjata tumpul yang digunakan polisi serta pistol listrik/taser gun. Namun lagi-lagi semua berakhir dengan Ki Joon dan Hee  Yeol yang harus berkelahi dengan tangan kosong.
 
Bahkan adegan mereka melakukan penyelidikan pun mengundang tawa setelah heboh menemukan tteobokki yang menjadi bukti di TKP yang mereka kira itu darah, mencari pedagang tteobokki sebagai sumber dan mencari keterangan tentang korban, pura-pura menelpon penculik, hingga mereka berkelari ala kadarnya. 


Dan tentu aja, kabar baik untuk penggemar Kang Ha Neul dan Park Seo Joon, film ini akan membuat kita terlena menikmati oppa-oppa yang sedang latihan fisik dan berkelahi. 


Perkelahian antara Ki Joon dan Hee Yeol dengan para mafia pun ga selalu bikin tegang, justru terlihat konyol dan lucu. Mungkin karena mereka masih berstatus mahasiswa bukan polisi sungguhan, makanya banyak adegan lucu yang disajikan. Contohnya scene Ki Joon introgasi penculik dengan tusuk sate dan Hee Yeol yang meminta password kepada penculik memakai bahasa formal. Meskipun aksi perkelahian kedua calon polisi tersebut terlihat amatir, tapi sangat amat mengundang tawa.




Birokrasi Vs Hati Nurani


Film ini akan mengantarkan kita pada kesimpulan bahwa sesungguhnya untuk menolong nyawa manusia, para polisi tentu saja harus mengikuti peraturan dan birokrasi yang seabrek dan tentunya akan berbenturan dengan hati nurani manusia. Akan ada list panjang dan membutuhkan waktu yang lama untuk penyelidikan dalam suatu kasus, dan mungkin akan ada pengorbanan nyawa dalam proses penyelidikan. Karena semua nyawa tentu saja penting, kita gak bisa mengorbankan kasus A untuk memilih kasus B, karena semua diatur oleh hukum dan perlu melalui birokrasi.
Namun Ki Joon dan Hee Yeol yang menyaksikan sendiri kondisi para sandera yang sangat miris, mereka tidak bisa menunggu lama untuk mengikuti birokrasi tersebut. Makanya mereka bertindak sendiri dengan kemampuan bela diri seadanya. 

Tentunya kalian gak akan menemukan adegan romantis atau cinta-cintaan, karena genre dalam film ini adalah action dan crime. Justru yang akan kalian temui adalah bromance antara Ki Joon dan Hee Yeol yang tambah bikin film ini terasa hidup.

" Tugas kita adalah membantu orang yang membutuhkan. Bagaimana kalian disebut polisi jika hanya memikirkan diri sendiri?"


Happy watching ^^

Rate : 8.7/10

Monday 26 March 2018

Review Drama Korea Radio Romance "Cinta Pertama Yang Bersemi Kembali"


Setelah menjadi cameo di While You Were Sleeping dan first lead female di Ruler : Master of the mask, Dede Kim So Hyun akhirnya ngedrama lagi bareng oppa tampan Yoon Doo joon (Highlight). Gue sangat amat penasaran nonton dramanya mereka, karena pasti semua drama Kim So Hyun tuh gue suka. Secara keseluruhan drama ini jelas ingin menceritakan kisah percintaan di dalam stasiun radio. 

1. Plot
Drama ini menceritakan kisah seorang selebriti populer yang menjadi DJ Radio, Ji Soo Ho (Yoon Doo Joon). Ia mengalami luka di masa kecil sehingga menyebabkan dia sama sekali tidak pernah menunjukkan dirinya yang sebenarnya, dia trauma akan masa kecilnya sehingga mengalami depresi dan insomnia. Namun setelah bekerja di stasiun radio, lama-lama lukanya terobati dan Ia bisa terbuka tentang perasaannya. Ji Soo Ho akan bekerja sama dengan seorang penulis program radio bernama Song Geu rim (Kim So Hyun). Song Geurim sudah bekerja di stasiun radio selama 5 tahun namun masih saja menjadi asisten penulis, dan hanya menjadi suruhan senior untuk mengerjakan tugas yang tidak berkaitan dengan script. Padahal impiannya adalah menjadi penulis utama program radio, Ia ingin menggambarkan keindahan dunia untuk orang-orang yang mendengarkan melalui radio. Ia sangat menyukai radio, bahkan baginya radio sangat berharga karena setelah ibunya mengalami kebutaan saat Ia kecil, Geurim dan ibunya menikmati waktu berdua sambil mendengarkan radio. Meskipun Geurim berhasil merekrut bintang papan atas Ji Soo Ho menjadi DJ, bekerja sama dengan Soo Ho bukanlah hal yang mudah. Geurim sering merasa kecewa sampai akhirnya ada benih-benih cinta yang muncul diantara keduanya.

2. Karakter

Yoon Do Joon Sebagai Ji Soo Ho
Sebagai idol sekaligus leader Highlight (dulunya Beast), Do Joon ini udah lama terjun ke dunia akting dan aktingnya bagus banget udah sangat amat natural. Drama terkenal yang diperanin Do Joon adalah Let's Eat dan Let's Eat 2. Meskipun perannya di Radio romance berbanding terbalik dari perannya di Let's Eat tapi akting Do Joon luar biasa banget! Do Joon berperan sebagai Ji Soo Ho, aktor terkenal yang mengalami trauma masa kecil karena saat ulang tahunnya ibu yang dianggapnya kandung ternyata mengatakan bahwa Ia bukan ibu kandungnya. Ayahnya seorang playboy yang main belakang dengan aktris-aktris muda bahkan lawan mainnya Soo Ho pun diembat. Keluarganya sangat berantakan, tapi mereka harus berpura-pura menjadi keluarga yang harmonis untuk mendapat simpati dan cinta dari masyarakat, bahkan keluarga Ji Soo Ho disebut-sebut sebagai keluarga ideal yang diimpikan oleh semua orang. Selain masalah keluarga, ternyata Soo Ho juga punya trauma kehilangan teman masa kecilnya yang harus meninggal tertabrak mobil karena dirinya. Sehingga trauma tersebut membuat dia depresi, insomnia bahkan lebih sering tersenyum meskipun sedang marah (mungkin karena terbiasa pakai topeng ya), ji soo ho tumbuh tanpa cinta, jadi membuatnya bersikap dingin terhadap semua orang, Ia juga menjadi boneka ibunya agar menuruti kemauan ibunya.


Kim So Hyun Sebagai Song Geu Rim
Kim So Hyun dalam drama ini berperan sebagai asisten penulis yang tidak diakui bakat menulisnya, hanya bakat menggaet DJ saja. Bahkan Song Geu Rim disuruh-suruh oleh penulis utama untuk membeli makanan, bagi-bagi hadiah pokoknya diluar tugas asisten penulis. Tapi karena Geu Rim baik hati, makanya dia gabisa nolak apalagi yang nyuruh atasannya sendiri alias sunbaenya. Song Geu rim ini digambarin dengan gadis yang pantang menyerah, periang, dan tangguh. Geu rim bahkan rela menjadi pemeran pengganti wanita untuk masuk kedalam air agar di notice Soo Ho sehingga Soo Ho mau jadi DJ di program radionya. Kim So Hyun bagi gue adalah dede unyu dan setelah puber jadi gadis cantik dan di semua film maupun dramanya, So Hyun ini cantik banget. Tapi kecantikan dia di Radio Romance entah kenapa gak muncul ya di mata gue. Gue lebih merasa dia jadi lebih tembem gitu (mianhae), gue terganggu sama visual dia entah mungkin karna rambutnya atau emang dia jadi tembem jadi muka dia berisi gitu, tapi aktingnya luar biasa, bagus banget! gak heran toh dia dari kecil udah nyemplung ke dunia akting. 


 Yoon Park Sebagai Lee Gang
 
 Pertama kali gue liat dia di drama Come Back Mister kemudian di drama Introvert Boss dan akting disana jadi pria yang penuh wibawa tapi ketika di drama ini berperan jadi Lee Gang yang absurd banget, pakaiannya gak pernah rapi, cara ngomongnya anti mainstream apalagi sering bilang "namaste", berkesan banget sih. Apalagi setelah adegan di tolak cintanya, ikut sakit cetit-cetit pemirsa di rumah. Lee Gang ini tipikal orang yang gak pernah mendengarkan orang lain, cuek, acuh. Dia selalu menganggap Song Geu rim punya potensi sebagai seorang penulis dan setelah pulang dari India, dia mewujudkannya, dia membuat Geu Rim jadi penulis utama yang tugasnya adalah menulis script. Sangat disayangkan, Lee Gang yang perhatian sama Geu Rim tapi gak ditunjukkin perhatiannya justru akhirnya membuat pernyataan cintanya telat banget *kayak scene drama sebelah kepentok lampu merah, If you know what I mean *. Jadi kalau suka sama seseorang, kalau si cewek lagi sakit jangan kayak Lee Gang pura-pura minta ditaroin jaketnya padahal niatnya biar si cewek pake, atau pura-pura dia minum obat flu padahal mah care biar si cewek minum obat, dan masih banyak lainnya. Menggemaskan sekali emang Lee Gang ini.

Yura Sebagai Jin Tae Ri
Terkenal sebagai idol, gak membuat akting Yura ini jelek. Justru akting dia sebagai cewek nyebelin dapet banget feelnya. Gue sebagai penonton kesel sendiri kalau ngeliat dia haha. Jin Tae Ri ini gue kira akan jadi second lead female yang merebut cinta first lead dengan berbagai cara, eh ternyata diriku salah sangka. Dia cuma mau orang-orang gak melupakan dia sebagai aktris, dia cuma mau terkenal dengan berbagai cara salah satunya mengancam Soo Ho. Padahal dia hatinya rapuh, penuh luka juga karna merupakan korban broken home. Meskipun caranya salah, untuk ada Kim Joon Woo oppa yang menenangkan dan selalu ada untuk Tae Ri. Meskipun gue bingung kenapa si Tae Ri ini keukeuh manggil ahjussi bukannya oppa, Soo Ho aja manggil doi hyung kok *aku kan jadi penasaran berapa umurnya doi*


Ha Joon Sebagai Kim Joon Woo
 
pria satu ini emang memanggil naluri wanita-wanita diluar sana untuk kepo sedalam-dalamnya tentang oppa ini, menarik perhatian banget soalnya. Scene awal sih emang jarang ngomong bahkan hampir ga pernah ngomong cuma ngangguk, nunduk terus pergi, tipe-tipe bodyguard alias manajer yang tunduk banget apa kata bosslah. Tapi setelah banyak scene dengan Jin Tae Ri dan bahkan scene membela Tae Ri di depan producer playboy bikin pemirsa *gue maksudnya* tertarik banget sama dia. Eh taunya lama-lama cinlok juga sama Tae Ri. Dan gue kira, dia ini jahat gitu kaitannya sama Soo Ho eh ternyata dia ada di sisi Soo Ho dan selalu ada buat Soo Ho bukan lagi suruhan ibunya Soo Ho *prokprokprok*
Scene ngajak putus gajadi eh taunya scene lamaran romantis ^^



Kwak Dong Yeon Sebagai Jason
 
Lagi-lagi gue negatif thinking tentang dia, gue kira Jason ini jahat abis dia ternyata dalang yang mengirim surat "Ji Soo Ho membunuh Woo Ji Woo". Tapi ternyata dia adalah orang suruhan ibunya Soo Ho *again*, dan tugasnya adalah membuat laporan terkait perkembangan psikologis Soo Ho. Bahkan dia juga membuat masalah psikologis Soo Ho jadi bahan study dia loh, jahat sih padahal dianggap temen sama Soo Ho. Pertanyaan gue, kok bisa ya tiba-tiba mereka berteman? apakah mereka Temen SD?atau SMP? atau SMA? tapi bukannya Soo Ho gak ikut sekolah umum ya? terus nemu di mana tuh Jason haha, kenapa Soo Ho langsung percaya ya dan mempersilakan Jason tinggal dirumahnya. 

Other Cast
Orang Tua Soo Ho 




Nam Joo Ha meskipun bukan ibu kandung Soo Ho gue merasa dia ada perasaan tulus sayang sama Soo Ho, apalagi ketika bapaknya selalu nyalahin Soo Ho pasti ibunya membela, dan bapaknya Ji Yoon Seok ini nyebelin banget. Udah ngasih luka sama istrinya, ngasih luka pula ke anak kandungnya, hobinya main cewek terus. Tapi mereka harus akting di depan kamera bahwa keluarganya baik-baik aja padahal sama sekali gak baik.

Ibunya Song Geu Rim, Jo Ae Ran
tipe ibu yang luar biasa sih, selalu mendukung anaknya apapun jalan yang anaknya tempuh. Salah satu alasan Song Geu rim ingin menjadi penulis di radio adalah ingin menggambarkan kondisi yang ada untuk ornag-orang yang tidak bisa melihat, seperti kondisi ibunya. 


Couple Writer-PDnim, Lala dan Lee Seung Soo
 
Mereka ini tipe couple yang cocok banget, lala hobi banget menekan Geu rim dan selalu bilang kalau dia gak cocok jadi penulis padahal Lala belum pernah sekalipun baca tulisan Geu rim. Dan Lee Seung Soo selalu saingan sama Lee Gang dan juga temen sekolahnya Lee gang. Lucunya adalah mereka pernah menikah tapi udah cerai, masih ada getaran cinta tapi pada egois jadi gak mau bilang satu sama lain kalau masih sama-sama peduli dan sayang. 

Ji Soo Ho Muda (Nam Da Reum)
 Siapa yang gak tertarik sama dedek gemes nan mempesona ini? Nam Da Reum meski umur baru 16 tahun tapi akting dia luar biasa, luar biasa bikin nagih, bikin kesemsem, bikin ingin menyayangi dia sepenuh hati, noona-noona diluar sana pasti berebut ingin memiliki dongsaeng seperti Nam Da Reum. Apalagi kalau scene flashback Ji Soo Ho, meskipun cuma scene Nam Da Reum lagi senyum atau menatap sedih, noona ikutan merasakan itu. Daya tarik pertama drama ini memang ada di Nam Da Reum ^^. Aktingnya luar biasa emang dedek Nam Da Reum ini, tahun kemarin aja dapet best child actor, semoga tahun ini dia kembali menyambet penghargaan lagi ya. 

Song Geu Rim muda ( Lee Re)
Umur masih 12 tapi udah jago akting, gue kira dia seumuran sama Nam Da Reum atau setidaknya cuma beda satu atau dua tahunlah ternyata beda 4 tahun. Dan dia ini adalah anak kecil yang juga pernah akting bareng Yoon Park dan dijoget-in Me Gustas Tu sama Yoon Park dan Rain. Pangling deh, ngeliat dia cantik banget gitu. Akting sama Nam Da Reumnya juga oke banget.
3. Ending
 Kalau secara subjektif, gue bilang drama ini tergolong biasa aja karena gak membekas di hati gue sama sekali. Justru drama ini kuat di episode awal dan akhir yang mengiris hati, karna membuat penonton berempati sama tokoh Ji Soo Ho. Apalagi ketika scene flashback Ji Soo Ho atas trauma masa kecilnya, kemudian bentukan Ji Soo Ho saat ini. Dan Scene di ending ketika Ji Soo Ho konferensi pers untuk menyatakan bahwa emang bener keluarganya selama ini pakai topeng, menunjukkan keharmonisan keluarganya sehingga orang-orang merasa mendambakan keluarga Ji Soo Ho, dan dambaan orang-orang tersebut dipergunakan agar Ji Soo Ho makin terkenal. Meskipun Ji Soo Ho disini hanyalah korban atasnya jahatnya ayahnya dan keegoisan ibunya. Drama ini lebih menekankan ada cinlok antara DJ dan penulis scripnya, tapi ternyata mereka bukan cinlok biasa, mereka adalah 2 insan manusia yang menemukan kembali cinta pertamanya. Dan tentu saja akan banyak sekali adegan romantis bikin ngiri di posisi Geu rim. Dan gue paling suka ketika Ji Soo Ho bilang "kenapa aku harus minta maaf karena menyukai seseorang. Kamu mungkin berpikir aku egois, tapi ini kali pertama dalam hidupku. jadi aku memutuskan untuk menyukainya saja" setelah ada seorang penggemar yang gak suka atas skandal hubungan percintaan Soo Ho dengan Geu rim. Seorang penggemar emang sangat dibutuhkan oleh idol, aktor maupun aktris dan beberapa orang terkenal lainnya, tapi bukan berarti bisa ikut campur dan menekan hak pribadi setiap orang dong? Ji Soo Ho punya hak untuk milih siapa yang dia suka, dan meskipun sebagai seorang fans merasa patah hati, lebih baik dukung saja bukannya mengancam. kan kasian Ji Soo Ho masa udah jatuh ketimpa tangga pula *pukpukpuk*. 

Dan drama ini erat pesan moral tentang kegagalan adalah awal keberhasilan. Seperti kutipan dari DJ Moon Sung Woo " Sebenernya Post it adalah produk gagal selagi mencoba membuat perekat kuat. Itu adalah kegagalan yang menjadi keberhasilan. Teruslah berkecimpung di dalam hal yang menurutmu kegagalan, agar kamu bisa mengubah kegagalan itu menjadi keberhasilan". Kalau untuk hiburan, drama ini tergolong biasa aja, tapi kalau untuk menyiratkan pesan moral yang dalam, drama ini patut dicoba. Terutama bisa liat akting Doo Joon yang minta dilimpahi kasih sayang, karena aktingnya beda banget dari Let's Eat. Apalagi kalau akting Doo Joon lagi cemburu gitu menggemaskan. Ini hanya dilihat dari kacamata penulis ya teman-teman, setiap orang punya pandangan masing-masing, karena balik lagi ke selera ^^. Annyeong!

Rate : 7.5/10 
 

Sunday 18 March 2018

Review Drama Mother "Arti Peran Seorang Ibu Sesungguhnya"


Yess! Akhirnya selesai juga membanjiri kasur dengan air mata selama kira-kira 16 jam.. Jadi Drama Mother alias Call Me Mother yang baru selesai di tayangkan di TvN ini genrenya melodrama, dan jangan lupa siapkan tisu yang banyak dan hati karena akan sangat nyesek parah ketika nonton drama ini. Drama ini bertemakan child abuse alias kekerasan pada anak, dan berkutat dengan cerita antara ibu dan anak. Lebih tepatnya menggambarkan arti sesungguhnya peran dari seorang ibu. Padahal gue sendiri masih single dan belum pernah merasakan menjadi seorang ibu, tapi drama ini bisa dibilang drama luar biasa yang bisa mengguncang perasaan penonton. Sebenernya drama ini merupakan remake dari drama Jepang dengan judul yang sama yang ditayangkan di NTV. Bahkan ternyata drama ini berhasil masuk nominasi Cannes International Series Festival dari 130 kandidat, dan festival ini diselenggarakan MIPTV (Marché International des Programmes de Télévision). 

1. Plot
Drama Mother/Call Me Mother bercerita tentang seorang guru (Kang Soo Jin) yang menculik muridnya (Kim Hye Na), yang mengalami kekerasan oleh orang tua kandungnya. Karena merasa tidak tega meninggalkan muridnya tersiksa dan mengingatkan dia dengan masa lalunya yang juga mengalami kekerasan, akhirnya Ia membuat rencana untuk melarikan diri membawa muridnya dan berperan sebagai ibu angkat. Suatu ketika, Soo Jin pergi ke rumah sang murid saat malam hari yang dingin, dan menemukan muridnya dimasukan ke dalam kantong plastik sampah yang diikat dan ditaruh di luar. Bahkan hari-hari sebelumnya, Hye Na selalu terlihat kotor layaknya anak tak terurus dan mengalami memar di sekujur tubuhnya. Salah satu guru disekolahnya pun sudah melaporkan adanya kecurigaan tindakan kekerasan yang dilakukan oleh ibu kandung hye na yang seorang single parent kepada Komnas Perlindungan Anak dan Polisi, tapi karena rasa sayangnya Hye Na kepada ibunya yang membuatnya tidak bisa berkata jujur, membuat kasus tersebut tidak terselesaikan. Karena rasa takut membayangkan suatu hari tindakan kekerasan pada Hye Na ini berujung kematian, Soo Jin melakukan tindakan illegal dengan menyuruh Hye Na pura-pura mati terjun ke laut dan melarikan diri. Tindakan inilah yang membuatnya akhirnya harus dikejar polisi karena mencoba melarikan diri ke luar negeri dan menimbulkan perasaan sedih nan nyesek ketika scene Soo Jin dan Hye Na.
2. Plot
Lee Bo Young sebagai Kang Soo Jin/Nam Soo Jin

Untuk ukuran aktris ternama yang udah membintangi banyak film dan drama, istri Ji Sung ini aktingnya bukan main, gak heran kenapa tahun 2017 lalu Lee Bo Young meraih award best actress dari drama whisper. Kang Soo Jin ini digambarkan sebagai seorang yang keras kepala, berpendirian, harga dirinya tinggi, mandiri, dingin, gak terbuka sama orang lain.  Kepribadiannya yang tertutup ini akibat masa lalunya yang kelam, Ia ditinggalkan oleh ibu kandungnya di depan Panti Asuhan dengan terikat di sebuah pohon. Tapi sebagai seorang anak yang ditelantarkan oleh ibu kandungnya, Soo Jin dilimpahi kasih sayang yang sangat besar oleh ibu angkatnya yang seorang artis Korea (Young Shin). Karena traumanya ditelantarkan oleh ibu kandungnya, dan pernah mengalami kekerasan fisik dan mental oleh pria yang tinggal serumah dengan ibunya, membuatnya iba dan mengambil tindakan penculikan kepada muridnya, Hye Na. Padahal Ia tidak berniat sama sekali untuk memulai kehidupan asmara ataupun memiliki anak, karena ketakutan tidak bisa menjadi seorang ibu.  Dengan rasa takutnya yang besar akan tindakan kekerasan yang bisa berujung kematian pada Hye Na, Ia melakukan penculikan dan berperan sebagai seorang ibu untuk Hye Na. Ia rela merelakan mimpinya sebagai seorang peneliti burung di Islandia demi melarikan diri dan menyelamatkan Hye dari jeratan kekerasan fisik dan mental yang dilakukan keluarga kandungnya. 

"jujur saya sebelum melihat Hye Na dibuang di kantong sampah atau sebelum saya melihatnya, saya melihatnya berkeliaran di jalanan larut malam dengan pakaian lusuh. Bahkan sebelum saya melihat Hye Na menyembunyikan kakinya yang memar dan berbohong soal bagaimana dia menyayangi ibunya, saya sudah berniat ingin membawa Hye Na dan melarikan diri sebelum semua itu. itu karena dulu saya pernah menjadi Hye Na, Pria yang tinggal bersama ibu saya memukul saya dan mencekik saya dan ibu saya membunuh pria itu. Lalu meraih tangan saya saat berumur 6 tahun untuk melarikan diri. Dan karena itu saya sangat tahu bagaimana perasaan Hye Na. Tapi tak saya sangka rasanya sesakit ini. sebelum saya menyadarinya, saya telah menjadi seorang ibu dan Hye telah menjadi anak saya. Tak saya sangka harus meninggalkan Hye Na dan melakukan hal yang paling saya benci dari apapun yaitu berpisah dari anak sendiri. Rasanya sangat menyakitkan. Anda bertanya kenapa saya tidak meminta bantuan polisi atau orang lain? mungkin itu yang harus saya lakukan tapi Hye Na saat itu harus segera dilindungi dan saya tidak ingin Hye Na harus menjelaskan apa yang terjadi padanya pada orang asing berulang-ulang.  Dan saya tidak ingin melepaskan tangan Hye Na dan menyuruh dia masuk mobil polisi untuk dibawa ke tempat asing. saya ingin memeluk anak itu secepat dan selama mungkin" - Kang Soo Jin

Heo Yool sebagai Kim Hye Na/Kim Yoon Bok

Hae Yool sangat memainkan perannya dengan baik sebagai korban yang mengalami child abuse. Padahal dari dia ini aktris cilik yang baru dan drama mother merupakan debut pertamanya di dunia akting. Tapi memerankan tokoh Hye Na yang seorang anak korban kekerasan dan mengalami banyak luka, banyak scene nangis, sama sekali gak terlihat canggung atau kayak terlihat aktris amatir. Aktingnya, bener-bener bisa mengajak penonton untuk ikut nangis dan merasakan sakit hati yang Hye Na alami. Hye Na merupakan anak yang mandiri untuk ukuran seusianya, tapi Ia biasa dijahili sama teman sekelasnya dikasih sampah karena tampilannya yang kotor tak terurus dan bau bahkan Ia gak pernah gunting kuku, tampilannya kayak gembel gitu. Hye Na biasa keluar jalan-jalan larut malam, pura-pura bahagia dan pinter akting alias berbohong.  Bisa dibilang rasa bahagia yang terpancarkan di wajahnya itu adalah bentuk depresinya, sehingga Hye Na memilih untuk merasakan rasa sakitnya sendiri dibandingkan berbagi dengan orang lain. Dia gak pernah ngerasa sedih atau nangis, Hye Na sering mengalami kekerasan dari mulai dipukuli bahkan mengalami luka pada gendang telinganya, akibat dilempar bola basball oleh pacar ibunya yang tinggal serumah dengannya.  Tapi lagi-lagi ketika ditanya oleh gurunya Ia memilih berbohong demi menyelamatkan ibunya. Ia harus tinggal dan tidur di koper yang ditutup seolah itu adalah kabar pribadinya, sering kelaparan bahkan pernah dimasukan ke dalam kantong sampah dan ditaruh diluar rumah dalam kondisi cuaca yang dingin. Ia bahkan gak bisa baca dengan lancar disaat teman-temannya udah lancar membaca.

Selama tinggal dengan ibu kandungnya, Hye Na terlihat biasa aja seolah gak ada masalah yang menimpanya, seolah child abuse yang dilakukan oleh orang tuanya hal yang lumrah. Tapi semenjak melarikan diri dan merubah nama menjadi Yoon Bok, Ia mulai berubah. Hye Na lebih menunjukkan sisi anak-anak, dia akan nangis kalau merasakan sakit dan sedih. Menjadi Yoon Bok dan melarikan bersama Soo Jin membuat dia merasakan hal baru, dia ngerasa mendapat kehangatan, kasih sayang dari orang sekitarnya dan membuat dia merasa penting dan dibutuhkan. 

Lee Hye Young sebagai Young Shin

Seorang aktris papan atas, saat muda Ia mengalami luka karena ditinggal oleh suaminya dan akhirnya pergi ke panti asuhan untuk menjadi relawan. Dan ditempat itulah Ia bertemu dengan Soo Jin, Ia ngerasa butuh Soo Jin dalam hidupnya, sehingga Ia mengadopsi Soo Jin untuk menjadi anaknya. Bahkan Ia menunjukan pada dunia tentang Soo Jin. Young Shin harus mengalami penyakit kanker yang kambuh dan menginginkan Soo Jin kembali padanya. Cintanya pada Soo Jin tuh kayak kasih sayang ibu kandung terhadap anaknya. Ia bahkan rela menyediakan uang 500 juta won ketika Hye Na diculik dan diancam mau dibunuh padahal Ia tau kenyataan bahwa Hye Na bukan anak dari Soo Jin, tapi karena rasa sayangnya kepada Soo Jin dan sama sekali gak mau ngeliat anaknya hancur Ia rela nyediain uang sebanyak itu. Young Shin ini emang tipe wanita yang mencintai anak-anaknya padahal Ia sama sekali tidak melahirkan mereka. Meskipun Young Shin terlihat otoriter atas hak anaknya termasuk menjodohkan anaknya dengan laki-laki pilihannya. Dan scene meninggalnya Young Shin ini cukup menguras hati apalagi ketika Yoon Bok/Hye Na tidur disampingnya setelah membacakan satu kalimat perannya dulu. 
Ko Sung Hee sebagai Ja Young

Pertama kali ngeliat dia sebagai jaksa di drama While You were sleeping dan perannya di drama Mother seketika membuat gue sangat amat membenci dia. Perannya jahat banget! Sebagai seorang ibu yang melahirkan Hye Na, tapi gak pernah sekalipun memperlakukan Hye Na dengan baik. Tipe perempuan egois yang lebih memilih untuk mendahulukan "ingin disayang, ingin diperhatikan oleh orang lain" atau mungkin lebih tepatnya sebagai orang yang tergila-gila haus kasih sayang pria. Tipe perempuan yang sangat gue benci. Dia ngerasa kalau hidupnya berat karena melahirkan dan membesarkan Hye Na seorang diri, kemudian suatu hari ada bantuan dari laki-laki dan membuat dia tinggal serumah dengan laki-laki itu. Tapi sayangnya, laki-laki itu sering melakukan tindakan kekerasan pada Hye Na tapi lagi-lagi karna terbutakan cinta, Ia memilih laki-laki itu. Mungkin tokoh Ja Young ini mewakili beberapa orang diluar sana yang juga termakan cinta buta, menyebalkan emang. Ketika anaknya hilang dan diculik oleh pacarnya, hal pertama yang ditanya sama Ja Young adalah kondisi pacarnya bukan anaknya. Ini yakin ibu kandung? kok bisa sih kayak gitu? punya hatikah dia?. Mungkin bisa dibilang engga, dia bahkan sering mendorong Hye Na sampe terjatuh di tangga, mendorong pake stroller di supermarket, ninggalin Hye Na sendirian sementara dia pergi berlibur sama pacarnya, bahkan rela masukin Hye Na ke kantong sampah dalam keadaan diiket dan ditaruh gitu aja di luar karena rasa cemburu ketika pacarnya berniat melakukan tindakan asusila. Justru setelah itu, dia justru ngajak pacarnya nonton film di bioskop dan ngerasa bodo amat kalau Hye Na harus mati kedinginan. 

Lee Jae Yoon sebagai Dr Jin Hong

sebagai dokter muda yang terbilang cukup sukses meskipun males dan sibuk di rumah sakit sampai gak sempet beres-beres rumah dan mobil, tapi perannya ini bener-bener memikat (gue... hehe). Pendekatannya yang unik dengan Soo Jin dengan ngajak pergi ke bukit untuk ngeliat burung yang migrasi, menolong Yoon Bok yang sakit tanpa banyak kepo, menolong pelarian Soo Jin dan Hye Na meskipun tau akibatnya karena membantu penjahat dan bisa berakibat buruk pada karir dokternya. Dan sampai akhirnya pun cintanya gak diterima oleh Soo Jin. Bisa dibilang Dr Jin Hong ini tipe pacar dan calon suami yang diinginkan semua wanita kecuali Soo Jin kali ya wkwk.
Son Sook Koo sebagai Lee Seol Ak

Peran dia ini merupakan peran terburuk utama yang ada di drama ini, seorang predator anak. Rela memukul, menyakiti bahkan membunuh anak-anak dengan dalih menyelamatkan sang ibu yang kesulitan. Seol Ak memang punya riwayat membunuh anak-anak meskipun tidak disengaja, membunuh dengan mendorong anak kecil dari lantai 4, memandikan anak kecil yang sakit, dan pernah membakar suatu tempat. Kalau sekilas ngeliat tampangnya sih, bener-bener serem apalagi kalau lagi bersiul atau denger suara berisik pas main game *suara buka chiki aja dipermasalahin, jadi pengen teriak di kupingnya pake toa "woy kalau mau gak berisik pergi aja main game di kuburan sepi tuh" emosi tingkat jiwa banget ngeliat si Seol Ak ini*. Dia terobsesi ngintilin Soo Jin dan Hye Na setelah ngeliat sekilas Hye Na di jalan, kemudian dia cari kesempatan untuk nyulik Hye Na dan meminta tebusan 500 juta won kepada keluarga Soo Jin. Tipe orang yang terobsesi dan gila sih Seol Ak ini, kalau disuruh diem ya harus diem, gaboleh nangis ya gak boleh nangis.Tapi ternyata semua ini karena dia punya trauma di masa lalu. 

Ketika kecil, dia anak broken home dan ibunya depresi membayangkan harus menghidupi dan membesarkan Seol Ak seorang diri. Ibunya ini lebih terlihat kayak pasien bipolar, punya dua alter, alter baik dan jahat. Dia bisa jadi orang jahat, membentak Seol Ak ketika nangis, dia gak suka ngeliat anaknya nangis dan berisik karena ganggu banget. Dan suatu ketika pulang kerja, ngeliat rumah berantakan dan ternyata Seol Ak ngompol, bukannya ngomong baik-baik justru langsung ngegeret dia ke kamar mandi dan nyiram pake air dingin. Kemudian besoknya muncul alter baik, ibunya memasakan banyak makanan untuk Seol Ak tapi ternyata ibunya bunuh diri. Trauma tindak kekerasan yang dilakukan ibunya dan meninggal bunuh diri ibunya tepat di depannya ini yang membuat dia ngincer ibu single parent yang ngerasa kerepotan punya anak. Dia deketin dan ambil hati ibunya, kemudian dia siksa anaknya. Ia berdalih ingin menyelamatkan ibunya karena dulu Ia gak bisa nyelametin ibunya karena ngerasa tersiksa harus mengurus anak seorang diri. Seol Ak ini lebih ke arah seorang psikopat karena luka masa lalu, dan nahasnya, dia harus meninggal bunuh diri dengan membakar ruangan yang udah tersiram bensin.

Polisi Chang Geun dan Park Kyung Seok
 
sebagai seorang polisi memang kalau punya satu kasus harus terselesaikan sampai tuntas. Tapi geregetan karena pak polisi Chang Geun yang lebih terlihat terobsesi untuk nangkep Soo Jin padahal semua orang yang ditemui termasuk biksu ngelindungin Soo Jin. Lain halnya dengan Park Kyung Seok yang masih punya rasa iba, setelah mendengar keterangan Ja Young yang sama sekali gak mengkhawatirkan Hye Na sebagai anak kandungnya, Ia justru ingin membantu Soo Jin melarikan diri.

Yi Jin, Hyun Jin dan Jae Bom


Ketiga orang ini juga memainkan peran yang besar pada drama ini, Yi jin seorang ibu rumah tangga yang pintar masak, dengan rasa egois yang tinggi mengalami banyak perubahan dari episode awal sampai akhir. Dia ngerasa kalau Yoon Bok/Hye Na yang gak punya ikatan darah gak seharusnya mengusik keluarganya dan membuat keluarganya dalam bahaya, sedangkan suaminya seorang jaksa yang menginginkan jabatan yang lebih tinggi. Tapi di akhir, Yi Jin berubah bahkan dia mendirikan rumah semacam panti asuhan untuk anak-anak yang bisa Ia kasih makan setiap hari, dia bahkan merindukan Yoon Bok dan peduli dengan Soo Jin yang terluka karena harus menjaga jarak dengan Hye Na karena masa percobaannya.
 
 
Hyun Jin, seorang reporter yang harus terpaksa bertugas meliput berita terkait Soo Jin yang merupakan kakaknya, sampai akhirnya harus kehilangan pekerjaannya sebagai reporter karena hubungan reporter dan tersangka Soo Jin. Kenapa harus kehilangan pekerjaan sebagai reporter? karena pekerjaan reporter menuntut fakta dan gak boleh bias, alias gak boleh menulis artikel yang memihak, ibaratnya mah seorang hakim yang harus memutuskan bersalah atau tidaknya terdakwa padahal ada ikatan kekeluargaan, takutnya akan ada bias dan perasaan memihak sehingga lebih subjektif berpikirnya bukan lagi objektif. Tapi akhirnya Ia berhasil menjadi penulis yang juga jurnalis. 

Dan Jae Bon, sekretaris sekaligus asisten Young Shin yang rela disuruh kejar-kejar Soo Jin ketika minggat dari rumah ternyata memainkan peran lebih besar. Ternyata ada hubungan ayah dan anak dengan Hyun Jin. Pantes ada scene menyentuh banget ketika Jae Bon nyusul Hyun Jin yang ada di basement karena lupa tempat parkirnya setelah harus rela resign sebagai reporter. 

Nam Gi Ae sebagai Nam Hong Hee
sebagai ibu kandung Soo Jin, gue salah sangka. pertama gue kira dia orang yang sengaja ninggalin Soo Jin yang terikat di pohon karena muak dan capek harus ngurus anak seorang diri ketika di umur 19 tahun harus melahirkan anak. Tapi ternyata Ia menyerahkan diri ke polisi karena membunuh dan gak mau Soo Jin dibilang anak seorang pembunuh. 
Ending
Setelah melaui 16 jam dengan ngabisin banyak tisu dengan hati nyesek karena di setiap episode ada aja kisah sedihnya, gak pernah melewatkan satu episode gak tanpa nangis.  Tapi akhirnya endingnya cukup baik, Soo Jin akhirnya bisa mengadopsi Hye Na sebagai anaknya. Scene paling menyentuh adalah di episode 14 ketika Soo Jin dan Hye Na yang mau pergi ke China pakai kapal harus ditangkep polisi dan berpisah. Kemudian Soo Jin digeret dengan paksa, Hye Na yang memberontak sambil bilang " jangan mendorong ibuku, nanti ibuku kesakitan" nyess banget! Ketika semua orang menganggap Soo Jin adalah penculik gila dan terobsesi karena trauma masa lalunya, justru Hye Na sendiri menganggap bahwa Soo Jin adalah ibunya. Bahkan Hye Na bilang Soo Jin adalah orang yang paling berarti dan Ia sangat bersyukur karenanya. Dan gue paling suka ketika Hye Na bilang dia mencintai Soo Jin sebesar jarak Langit dan bumi, dan gak heran ketika Hye Na seperti itu. Karena Hye Na mendapatkan kasih sayang yang lebih banyak dari Soo Jin yang nyatanya bukan ibu kandungnya. 
 
Satu kalimat favorit gue adalah ketika Young Shin bilang " ada beberapa orang yang menanggapi bahwa seseorang hanya bisa dianggap ibu jika dia melahirkan seorang anak dari rahimnya sendiri. Tapi seorang wanita menjadi ibu saat dia mengorbankan semuanya dan mendedikasikan dirinya sepenuhnya pada seorang anak. Ibu Hye Na hanya melahirkan anak itu saja tapi dia bukan seorang ibu". Dan menurut gue drama ini bener-bener drama bagus karena memberikan banyak moral value. Apalagi kalau untuk orang-orang pecinta kisah child abuse. gue sangat menyukai cerita tentang ini karena lebih memberikan pelajaran kepada gue untuk melangkah, someday ketika menjadi orang tua alangkah baiknya kalau gak pakai emosi ataupun fisik untuk mendidik. Karena pada dasarnya apa yang ditanamkan oleh orang tua akan dituai oleh anak. Seperti halnya Seol Ak, dia menuai perbuatan ibunya kepada dia. Gak bisa dipungkiri, kalau pelaku kekerasan adalah korban kekerasan di masa lalu yang dia praktekan kepada orang lain karena trauma atau lebih membenci diri sendiri, lebih tepatnya keadaan dan ingatan akan masa lalu.
Meskipun cara Soo Jin menyelamatkan Hye itu salah, menurut gue kalau seandainya gue di posisi yang sama dengan Soo Jin, gue akan melakukan hal yang sama. Dia rela nyulik Hye Na padahal kasus itu dirasa bisa selesai kalau lapor ke Komnas Perlindungan Anak dan Polisi? Tapi emang segampang itu? birokrasi, bukti, saksi dari korban justru bisa memperlambat prosesnya kan? Yang ada justru mungkin si anak akan lebih memilih bungkam dengan dalih ingin melihat ibunya bahagia kemudian suatu hari akan ada kabar bahwa si anak kehilangan nyawa entah dibunuh dengan sengaja atau tidak disengaja. Dan gue menyakini diluar sana banyak kasus serupa, dan mereka ga punya keberanian mengungkap kebenaran atau lebih tepatnya rasa sayang si anak melebihi rasa takut mereka. Padahal sebenernya mereka sakit, terluka dan tersiksa. 
Over all drama ini mengajarkan gue banyak hal, dan pada dasarnya belajar itu dari mana saja bisa dari film, buku, atau pengalaman orang lain. Selama kita bisa memetik hikmah dari suatu kejadian.

Rating : 9,9/10