Film Midnight Runners merupakan
film korea kedua yang gue tonton di 2018, padahal film ini udah rilis 2017 lalu
dan baru tersentuh sekarang. Banyak orang yang rekomendasi film ini ke gue,
mereka bilang akting, plot, dan adegan action yang ditampilkan bener-bener luar
biasa, dan gue akui itu benar. Adegan demi adegan bener-bener mengaduk emosi
penonton, ditambah lagi akting dari Park Seo Joon dan Kang Ha Neul.
Film ini bercerita tentang dua anak
muda bernama Park Ki Joon (Park Seo Joon) dan Hee Yeol (Kang Ha Neul) yang
menempuh pendidikan di Akademi Kepolisian Korea, mereka lulus dan harus
menempuh pendidikan untuk menjadi seorang polisi. Setelah dua tahun berlalu, pada
suatu malam, mereka berdua sedang menghabiskan malam di club untuk mencari
pacar namun sayangnya tak satupun wanita mereka dapat. Karena frustasi akhirnya
mereka memutuskan untuk pulang, namun justru mereka menjadi saksi penculikan
perempuan remaja.
Meskipun belum memiliki
pengalaman menangani suatu kasus apapun karena masih tahap belajar di akademi
polisi, mereka memutuskan untuk mencari korban penculikan tersebut. Saat sesi
kuliah, mereka belajar bahwa adanya waktu kritis 7 jam setelah penculikan,
artinya setelah 7 jam ada kemungkinan korban penculikan sudah tewas. Hal
tersebut membuat mereka nekad mencari markas penculik untuk menemukan perempuan
tersebut.
Kasus penculikan tersebut
ternyata merupakan sindikat mafia yang bekerja sama dengan klinik kandungan.
Klinik kandungan menipu pasangan suami istri yang tidak bisa memiliki anak
dengan metode donor sel telur dari beberapa wanita, namun sayangnya klinik
tersebut menipu bahwa sebenernya pendonor sel telur dilakukan sukarela tanpa
paksaan dan pendonor melakukan itu karna untuk biaya kuliah dan hidupnya, kenyataan mereka diculik dan disuntik hormon agar memproduksi sel
telur yang melimpah. Bahkan pendonor pun merupakan korban penculikan dan hidupnya
pun tidak layak bahkan mereka dipenjara.
Setelah berhasil menemukan korban
penculikan tersebut dan melihat kondisi mengenaskan dari korban, mereka berniat
menghadapi para mafia dengan teknik bela diri yang mereka pelajari di kampus. Namun
sayangnya mereka kalah jumlah dan membuat mereka harus ikut dikurung. Setelah
berhasil kabur, mereka berniat untuk melaporkan kasus tersebut ke polisi, sayangnya
birokrasi kepolisian mempersulit mereka. Proses birokrasi justru
memperlambat dalam menyelamatkan para korban penculikan, sehingga mereka
berusaha untuk menyelamatkan korban sendiri.Tapi karena modal nekad tersebut membuat mereka harus babak belur bahkan dikurung oleh para mafia.
Karakter dan Latar Belakang Berbeda
Film ini menyuguhkan para
karakter yang berbeda dan latar belakang yang berbeda. Ki Joon merupakan anak
dari ibu single parent yang berpenghasilan rendah. Tujuannya masuk ke akademik
kepolisian hanya karena biaya pendidikannya yang gratis. Sedangkan Hee Yeol merupakan anak
dari pemiliki restoran daging, Ia sangat pintar bahkan Ia bisa masuk ke
universitas ternama di Korea yang berisi anak-anak cerdas. Namun Ia lebih
memilih akademik kepolisian karena ambisinya dan ingin merasa tertantang
melakukan hal yang berbeda dari pemuda lainnya di sekolahnya dulu.
Ki Joon sendiri merupakan sosok yang
sangat blak-blakan, sedangkan Hee Yeol lebih menjadi orang yang terencana. Pada
awalnya, keduanya tidak memiliki hubungan yang baik, mereka saling mencibir.
Namun saat tes fisik di akademik kepolisian, Hee Yeol cedera dan akhirnya Ia
ditolong oleh Ki Joon. Keduanya kini menjadi sahabat dekat, yang saling
membantu bahkan ketika kesulitan menghadapi para mafia. Meskipun keduanya
sering menampilkan adegan kocak saling mengumpat tapi bromance diantara
keduanya bisa membuat penonton terharu.
Action Campur Komedi
Adegan action yang akan kalian
lihat pada film ini bener-bener berbeda dibandingkan action yang sering
disuguhkan film hollywood. Tidak ada suara ledakan atau pistol yang digunakan,
mereka justru berkelahi dengan tangan kosong hanya mengandalkan teknik bela
diri yang diajarkan di kampus. Meskipun ada adegan mereka berkelahi dengan
senjata tumpul yang digunakan polisi serta pistol listrik/taser gun. Namun
lagi-lagi semua berakhir dengan Ki Joon dan Hee
Yeol yang harus berkelahi dengan tangan kosong.
Bahkan adegan mereka melakukan penyelidikan pun mengundang tawa setelah heboh menemukan tteobokki yang menjadi bukti di TKP yang mereka kira itu darah, mencari pedagang tteobokki sebagai sumber dan mencari keterangan tentang korban, pura-pura menelpon penculik, hingga mereka berkelari ala kadarnya.
Dan tentu aja, kabar baik untuk
penggemar Kang Ha Neul dan Park Seo Joon, film ini akan membuat kita terlena
menikmati oppa-oppa yang sedang latihan fisik dan berkelahi.
Perkelahian antara Ki Joon dan
Hee Yeol dengan para mafia pun ga selalu bikin tegang, justru terlihat konyol
dan lucu. Mungkin karena mereka masih berstatus mahasiswa bukan polisi
sungguhan, makanya banyak adegan lucu yang disajikan. Contohnya scene Ki Joon
introgasi penculik dengan tusuk sate dan Hee Yeol yang meminta password kepada
penculik memakai bahasa formal. Meskipun aksi perkelahian kedua calon polisi tersebut
terlihat amatir, tapi sangat amat mengundang tawa.
Birokrasi Vs Hati Nurani
Film ini akan mengantarkan kita
pada kesimpulan bahwa sesungguhnya untuk menolong nyawa manusia, para polisi
tentu saja harus mengikuti peraturan dan birokrasi yang seabrek dan tentunya
akan berbenturan dengan hati nurani manusia. Akan ada list panjang dan
membutuhkan waktu yang lama untuk penyelidikan dalam suatu kasus, dan mungkin
akan ada pengorbanan nyawa dalam proses penyelidikan. Karena semua nyawa tentu
saja penting, kita gak bisa mengorbankan kasus A untuk memilih kasus B, karena
semua diatur oleh hukum dan perlu melalui birokrasi.
Namun Ki Joon dan Hee Yeol yang
menyaksikan sendiri kondisi para sandera yang sangat miris, mereka tidak bisa
menunggu lama untuk mengikuti birokrasi tersebut. Makanya mereka bertindak
sendiri dengan kemampuan bela diri seadanya.
Tentunya kalian gak akan
menemukan adegan romantis atau cinta-cintaan, karena genre dalam film ini adalah
action dan crime. Justru yang akan kalian temui adalah bromance antara Ki Joon
dan Hee Yeol yang tambah bikin film ini terasa hidup.
" Tugas kita adalah membantu orang yang membutuhkan. Bagaimana kalian disebut polisi jika hanya memikirkan diri sendiri?"
Happy watching ^^
Rate : 8.7/10
No comments:
Post a Comment