Wednesday 31 August 2022

Everything gonna Be Alright

Ada quotes bagus yang gue temukan isinya gini
"If you fail to plan, you should plan to fail"

Well, semenjak film Look both ways kasih teaser, udah masukin playlist tontonan yang kudu wajib banget ditonton. Kurang lebih sebagai sobat overthinking kayak gue yang selalu takut akan masa depan, film ini ngasih beberapa perspektif yang lebih bikin positif akan masa depan. Lagian siapa sih yang gak pernah overthinking tentang apa yang lagi dijalani sama kita ini akan membawa ke arah kebahagiaan atau penderitaan? Kalimat gabe "bagaimana jika berhasil?" Adalah kalimat yang sama yang pernah gue dengar sedangkan nathalie mirip banget sama gue, terplanning bahkan tau apa yang dia mau dalam 5 tahun kedepan dan hidup yang gak mau penuh resiko. 
I mean kalau gue di posisi nathalie, gue rasa akan melakukan hal yang sama. 

Desperatenya Nathalie sangat gue pahami banget, siapa yang gak pengen masih enjoy main, enjoy menikmati pulang malem party, meraih mimpi, karir bagus, punya banyak uang, pacaran, main sama temen and so on and so on. Tapi realitanya kehidupan bikin dia lagi buka instagram liat postingan temen yang masih dengan happy single life sedangkan dia lagi mompa ASI dan nidurin anak bayi yang bikin dia tidur cuma 2 - 3 jam sehari.

Dalam masa sedihnya dia kehilangan dirinya dan menghadapi realita menjadi seorang ibu tanpa planning membuat dia mikir kalau dia gak punya kehidupan lagi, mimpinya terputus, hidupnya bukan tentang dirinya lagi kayak stuck aja gitu. Tapi kenyataannya yang bikin terharu adalah, nathalie punya gabe yang selalu ada disana jadi support system, gak cuma dengerin keluh kesah nat tapi juga menguatkan. Such blessing banget ga sih ketika punya sosok yang selalu ada gak cuma menawarkan jasa, shoulder to cry tapi juga support system. Damn hurt babe, I want it!
Tapi ya film ini gak cuma kasih 1 sudut pandang bagaimana hidup Nat kalau dia jadi seorang Ibu, tapi juga bagaimana jika nat gak hamil dan hidup sebagai wanita karir. Ternyata hidupnya tetep membawa dia kepada kegagalan, hubungan percintaan yang naik turun, masalah komunikasi, masalah pertemanan, karir stuck, dan putus nyambung meski dengan siapapun nat menjalani hubungan. Kayak mau ambil jalan A/B hidup akan bawa lo pada masalah. Gue pernah dapet cerita kalau masalah di hidup kita seringkali udah pernah dikasih teaser di beberapa tahun sebelumnya jadi kayak Tuhan mau ngukur seberapa kuat hambanya diuji dengan masalah yang sama.

Filmnya bikin mikir kadang kehidupan tuh gak seindah rencana yang udah dibangun secara matang, tapi bukan berarti berakhirnya dunia. Setiap jalan yang ditempuh punya banyak leveling masalah di dalamnya dan banyak lika likunya sampai ke titik keberhasilan membawa diri kita ke tahap sadar bahwa bukan tentang seberapa cepat kita sampai tapi perjalanan yang ditempuh itu punya banyak pelajaran berharga.

Film ini bikin gue ngepukpukin diri sendiri sambil ngomong "even though bad things happen or life might not work out they way you want it to be, things will work out in the end and you're okay. No matter what life throws at you, you are doing great. You are where you are supposed to be and everything will be okay"

Actually failure always hit my fearness everyday. What if it's doesn't work for us, what if I make wrong decision again. What if it doesn't last? What if I am desperate and feel lonely? The truth is I dont know what kind of life that bring me on future right? Akan jadi seperti apa, akan hidup bagaimana and so on. Cuma ketakutan gue valid karena take a risk adalah hal yang paling gue hindari. Dan making plan B itu hal yang biasa gue lakukan sebagai safety. Well nathalie itu mirip banget sama gue, persis banget planningnya, passionatenya, emosinya, dan all do it alonenya pun sampe gabe pun bilang "seolah kamu paling bertanggung jawab". Damn mirip banget. 

Jadi inget dulu kalau berdoa berikan aku kebahagiaan, lalu berganti menjadi berikan aku ketenangan. Kalau dulu berdoa tolong buat masalahku ini berkurang/berhenti, sekarang lebih tolong buat aku lebih kuat menghadapi masalah yang muncul. Tolong ya Tuhan lancarkan semua jalan hidup yang ku pilih. Aamiiinn

Tuesday 30 August 2022

Karena Hujan Itu Berkah


Semenjak pisah, gue jadi belajar untuk menghargai waktu dan momen lewat jepretan lensa, karena otak gue kadang punya kapasitas maksimum yang bikin sering lupa. Menghargai waktu membuat gue mencoba lebih menghargai keberadaannya, ternyata momen bareng dia mungkin ada yang bisa diulang ada juga yang engga. Ternyata duduk di warung chinese food tendaan jadi hal yang bisa memorable. I dont know the real him itu kayak apa, I dont know about future. Tapi di moment ini dalam hati gue selalu berdoa tolong lindungi pria ini, lindungi dia dari bahaya apapun, dari fitnah dan kejahatan apapun, lindungi dia dari tersesatnya hati dan pikiran, lindungi dia dari perasaan menyesal yang menggunung, tolong limpahi dia keberkahan dan kebahagiaan. 

Semakin hari, semakin ingin mendoakan diri dan dia hal baik baik untuk menutupi perasaan khawatir dan takut. Aku ingin berpegang pada takdir, terutama tentang "kalau dia milikku, maka akan tetap jadi milikku. Kalau bukan milik dan takdirku, bagaimanapun dia akan pergi"

First Time And I Enjoy It!


Udah beberapa tahun terakhir kegiatan pergi sendirian, duduk trus ngeliatin orang lain berkegiatan gak pernah dilakuin lagi. Sesekali pergi sendirian paling buat ke salon, di luar itu gak lagi. Setelah banyak badai yang dateng ke kehidupan gue, sampailah gue ke titik bakal menjalani hidup bareng pria dan ganti status jadi menikah. Mendaftarkan diri ke KUA dan butuh waktu seharian penuh, rasanya capek. Jalan sendirian ke depan kompleks trus lanjut naik angkot buat ke lokasi. Tapi entah bagaimana rasanya happy. Gue belajar satu hal baru, yaitu tau proses mendaftarkannya itu kayak apa, dan ga perlu bergantung sama orang untuk minta mereka yang urus tapi ada biaya jasanya hampir 3x lipatnya. Cuma keluar uang buat bayar KUA dan finally berhasil. 

Di moment ini ternyata ada yang bida disyukuri, jam kerja yang flexible membuat gue bisa ngurusin printilan gini tanpa harus cuti. 

Meski hal terkecil dalam hidup patut disyukuri, right?

Dan di moment ini dalam hati selalu berdoa semoga hal di depan nanti dilancarkan, diberkahi dan dilindungi terutama dari godaan setan yang terkutuk. Aamiiinn

Saturday 27 August 2022

Self Forgiveness Affirmation

These days, something hit me deeply and make my memories lost, some headaches comes to me. But I can sense something wrong. And now I realize that I need to forgive my self. For all my mistakes, I need to accept all because I am just human who always makes mistake even though to my self.

Now it the turn

I forgive my self for the hurt I've caused. For my finger, my body and my mind. So many things happen I push my self over the limit because to find the truth, meanwhile my body is so tired. It wasn't easy for me. I acted in the best way I was capable of in that moment, yes I made poor choices. 
I am doing the beat that I could. But I've grown, I know better now I'll do better.

Now it remembered everything and some trigger makes collapse. I know that dwelling on my past and beating myself up for my mistakes isn't helpful. I allow my heart to heal, so you too. 

Friday 26 August 2022

Patahan 23

Jika sulit, jangan berpura - pura bahwa itu tidak sulit. Karena, itu akan tidak menjadi yang paling menyakitkan bagi hatimu. Dan itu adalah hal yang lebih sulit. Jadi jika sulit katakan saja itu sulit, okay ? - Choi Hyun suk

sementara

She will facing stage of grief yang gak nyaman banget. Trust me ga nyaman karena memang begitu. Dia adalah ibu dari anak bayi yang berjuang lebih dari seminggu di dunia. Dia juga seorang ibu yang habis didzolimi sama rumah sakit yang gak punya empati. 

Dia sempet bilang "kenapa yaa kok banyak hal yang buruk terjadi sama aku. Pas ayah sakit, aku dipecat dari Pekerjaan, pas nikah suami kehilangan pekerjaan, trus sebelum nikah juga, sekarang kehilangan anak". Well sedih banget ya denger gini, kayak kenapa sih dikasih ujian terus terusan yang bikin capek banget. Dulu aku pernah di fase ini sampe marah terus sama Tuhan, rasanya muak banget. Lalu pas ke psikiater kalimat "kenapa kenapa " muncul. Dan psikiater bilang "kita seringkali mempertanyakan kenapa terjadi A kenapa terjadi B, tapi mau sesering apa kita mencari jawabannya, gak akan pernah ketemu. Kayak kenapa sih hujan? Kenapa si ini begitu? Kenapa hidup saya begini. Mau sekeras apapun kita mencari gak akan pernah ketemu. Tapi kalau pertanyaan kamu bagaimana terjadinya hujan. Bisa ada jawabannya, tapi pertanyaan yang diawali mengapa tentang kehidupan akan sulit menemukan jawaban". 

Jujur, di hari gue tau kalau sodara gue itu harus kehilangan bayinya bahkan belum sempet menyusui dan gendong. Gue gamau ketemu dulu, gue takut, gue tipikal yang menyerap emosi dan bisa bikin gue makin takut sama apa yang akan terjadi di masa depan di hidup gue sendiri, karena gue kalau di posisi dia, gue membayangkan diri gue akan sekalut apa. Lalu besoknya gue baru ketemu sama sodara gue ini dan bawa kue buat tambahan tahlilan. Lalu uwa nyamperin gue sambil nangis "cucu uwa ca, cucu uwa". They grief terhadap orang terdekatnya yang harus terpaksa pergi bahkan sebelum merasakan udara selain bau rumah sakit. Di saat itu gue cuma bisa kasih pelukan tapi gak bisa banyak bilang apapun. Kata "sabar ya, ikhlas" kayak sejenis kata basa basi yang mana ketika gue diposisi itu kehilangan orang terdekat gue jadi capek dengernya. Niatnya baik orang orang yang ngomong gitu, tapi gak ada satupun yang paham rasanya ditinggalin orang terdekat kita, pengen bilang shut your mouth.

Sebagai control freak dan harus sadar betul tentang dunia ini sementara, semua hanya titipan ya benar adanya tapi sulit gue terima. Gue sulit menerima kalau kenyataannya gue bukan siapa siapa sehingga yang harus terjadi dalam hidup gue ya harus gue terima. Satu hal yang gue pelajari akhir akhir ini, bahwa semua hanya titipan dan hanya selewat dan akan berakhir. Mungkin hubungan sama keluarga, adik, pasangan, sodara atau mungkin anak. Menyadari ini bikin gue mikir tentang "apa iya pada akhirnya memang gue akan sendirian?"

What Kinda Man That I love


Simple but matters
Ada satu kalimat yang selalu gue temukan yang katanya manusia itu bukan makhluk monogami, alias potensi buat selingkuh itu besar banget, dan ini gak hanya berlaku untuk cowo tapi juga cewek. Gue pun tiap kali ada rada tertarik sama pria lain yang lebih lebih lebih dari pasangan gue, gue sering menyadarkan diri bahwa pintu itu indah di depan tapi dalemnya belum tentu.

He's not perfect, my boy not perfect. He have been hurt me and we hurt each other. Tapi 2 tahun bersama dia, gue selalu bahagia melihat progres dia ke arah lebih baik. Kalau ada momen terharu yang bisa bikin gue nangis itu adalah melihat perubahan signifikan dari dia yang dulu. Berapa kali logika gue menyuruh gue kabur ninggalin dia karena terlalu lelah menghadapi dia yang tak kunjung berubah. Tapi ternyata dalam prosesnya kalau dibandingkan dengan dia yang dulu, dia membaik. He's getting better and I am so proud of him. 

Di tiap perbincangan kita dan dia cerita tentang pelatihan bahasa inggrisnya, dia yang lupa ikut english club, dia yang suka dengan pengajarnya, dia yang diskusi in english sama temen temennya. Gue bangga dengan itu, gue bangga bisa jadi bagian atas perubahan perlahan tapi pasti dari dia. 
Dia pernah pulang kantor tapi harus melipir dan ikut kelas bahasa inggris, disitu gak ada perasaan kesel dan bete karena dia sibuk belajar atau gak langsung nganter gue pulang. Gue seneng liat dia belajar begitu, gue seneng melihat bahwa masa depan yang dia inginkan soon di waktu yang tepat akan sampai. Gue bukan tipe yang rese sehingga pasangan gue harus fokus terus tentang gue sampe bahkan waktu kerja dan belajar pun bikin gue bete. I am kinda of women like that. Gue pun bekerja, gue suka banyak kegiatan positif yang bikin gue grow setiap harinya. 

Tapi secara pendidikan dan purpose of life gue itu ingin terus grow dan bukan stagnan itu itu aja. Gue terus ingin mengubah hidup gue jadi yang lebih baik setiap harinya. So that's what kinda man I needed. Gue tidak mudah terbuai gombalan pria yang kesepian dengan hidupnya. Gue justru mudah tergoda dengan pria pintar yang banyak mengisi waktunya dengan berpikir dan banyak kegiatan positif. Kalau pria masih punya waktu buat sekedar chat iseng, dia bukan tipe pria yang gue sukai karena mereka ga menggunakan 24 jam dalam sehari dengan sebaik baiknya. He ever be kinda of man that I doesnt like, orang yang ingin gue tinggalin jauh, karena pria kesepian dan butuh validasi untuk bisa menjerat banyak wanita kesepian lainnya diluar sana bukan tipe gue, it's wasting time. Tapi perubahan dia yang sekarang, gue harap itu jadi bagian diri dia yang memang dia sukai dan bukan hanya karena gue suka kayak gitu sehingga dia terpaksa. Karena gue gabisa mengubah orang lain, gak akan pernah bisa. Dia berubah karena keinginan dia sendiri. Gue berharap dia ingin mengubah hidup dia karena dia menginginkan kehidupan yang lebih baik lagi. Karena doa gue pun akan selalu menyertai dia.

Gue berharap bisa terus jadi satu satunya yang mengisi pikiran, hati dan hari dia di saat dia sampai ke masa dia bahagia dengan karirnya dengan hidupnya. Tapi kalaupun engga, gue harus bahagia karena setidaknya ada kebaikan yang membuat seseorang bisa mengubah dirinya dan hidupnya ke arah lebih baik.

Tentang Kenyataan Cinta Dan Otak Manusia

Jadi beberapa hari terakhir nontonin video pesulap merah yang ungkap segala trik perdukunan, dan dia justru lebih banyak percaya tentang ilmiah dan psikologi. Ada satu percakapan yang nanya soal kenapa ketika pria selingkuh, pasti dengan yang lebih jelek dari pasangannya dan ada dugaan dipelet. Lalu dia bilang gini

"Ya di duga dipelet. Padahal mah ga dipelet cuma bosen aja. Mungkin gayanya itu itu aja. Kebanyakan orang berpikirnya bahwa otak pria dan wanita itu sama. Padahal beda dari cara berpikirnya. Wanita gak pernah mengerti otak pria dan pria ga pernah mengerti otak wanita kalau ga mempelajari. Untuk orang orang yang mengetahui pasangannya lebih memilih orang lain dan bingung kenapa lebih memilih yang gak lebih baik dari pasangan sah. Padahal di otak pria itu ada 2 bagian otak besar yang berpikiran tentang sex dan di wanita gak ada itu. Wanita suka berpikir aneh ketika baru nikah suka berpikiran kok cowo demen banget sih gitu gitu. Padahal kan biasa aja bagi wanita. Bagi wanita seks itu kebutuhan, bagi pria keinginan."

Tapi sesungguhnya agrew banget sih. Its all about your brain. Alan & barbara pease aja bikin buku setelah melakukan banyak riset tentang otak manusia. Cara berpikir pria dan wanita beda banget. Dan sebagai orang yang punya pengalaman diselingkuhin dan bingung sampe mikir "why her, is she better than me?" Dan akhirnya menghancurkan mental gue sampe bikin insecure bahwa gue ga lebih baik dari cewek cewek itu. Kenyataannya karena di otak pria keinginan akan sex itu lebih besar dibandingkan hal lain dan itu memang alamiah. Dan banyak juga gitu perselingkuhan yang justru ngedeketinnya para janda janda gatel, gue pernah baca kenapa pria banyak berselingkuh dengan janda, cewek murahan, atau open BO adalah alasannya ya karena janda gatel itu udah pernah dan tau apa yang diinginkan si pria. Sedangkan pasangan asli biasanya ga pernah tau dan si pria ga pernah kasih tau ekspektasi sex seperti apa yang dia inginkan dan seperti apa dia ingin diperilakukan. 

Di titik terendah gue, gue pernah berpikir bahwa gue ga lebih baik dari cewek cewek murahan yang mudah dikasih gombalan dan gue ga lebih bisa mengambil atensi pasangan. Its all we do is routine activities dan itu membosankan, untuk gue sendiri pun membosankan. Apalagi dia kan, cuma karena gak pengen menyakiti gue, dia memilih pilih orang lain yang masuk di saat lelah dan bosan dengan hidup dan hubungan. Itu wajar banget. Karena gue pun berkali kali ingin cabut dan lebih banyak jalan atau dapet perhatian banyak cowo lain. But its all about commitment not only desire. Ngikutin nafsu dan keinginan mah gak akan abis abis, apalagi di dukung sama hormon bahagia yang diproduksi. Setelah sex, minum alkohol, flirting, masturbasi itu memberikan euphoria seolah masalah kelar, tenang dan bahagia karena yang dihasilkan adalah hormon dopamine, sayangnya semuanya semu bahagianya bukan kebahagiaan hakiki karena menghasilkan tubuh ingin terus karena otak menghasilkan ledakan hormon dopamin alias ketagihan. Its all about your brain.

Setelah meyakini itu semua, dalam tahap pemulihan gue pun gue berusaha ingin mendengarkan segala apa yang ingin otak dan tubuh gue sampaikan atas rasa sakit, trauma rasa takut dan obsesi. Sekarang gue sedang di tahap meyakinkan diri bahwa people always go soon or later. Pasangan yang gue cintai dan ingin gue ajak mengarungi rumah tangga suatu saat bisa pergi, bisa karena ada wanita lain lagi yang mencuri perhatian atau hati dia atau bisa jadi Tuhan Semesta Alam yang menginginkan dia. Dan di saat itu terjadi, gue harus rela. Dibalik ketakutan gue, gue ingin mencintai dia hari ini di masa sekarang. Belum tentu sampe ke waktu lain di masa depan karena ternyata akhirnya gone kan? 

Ilmu Psikologi membawa gue untuk belajar ketenangan dan pada akhirnya mempercayai takdir. Gue ingin lebih bisa belajar rela atas apa yang akan terjadi dalam hidup gue. Walau kalau membayangkan ada wanita lain yang mencuri perhatian orang yang kita sayang itu sucks ya. Rasanya ingin menghabisi orang orang tersebut wkwk. But gue percaya at the end diri kita hanya akan sendirian. Jadi orang orang hanya akan selewat dan ngasih bumbu cerita ke kehidupan kita agar lebih berwarna aja. Pada akhirnya itu tentang kita dengan Tuhan kita dan kita dengan diri kita. 

Np : tiap kali menggenggam tangan dia, gue suka mikir suatu hari nanti kita adalah 2 orang yang meninggalkan atau ditinggalkan. Mungkin karena cinta lain atau karena takdir. Hopefully karena takdir kematian bukan pengkhianatan. Tapi saat ini gue mencintai dia karena dia yang sekarang, karena gue cuma bisa mencintai dia saat ini. Di masa depan gatau akan seperti apa. Tapi kalau ada wanita lain lagi yang datang, akan gue ikhlaskan karena seenak apapun ice cream vanila dan strawberry kalau pasangan kita sukanya ice cream cokelat gabisa dipaksa kan untuk suka vanila dan strawberry? Sebaik, sepinter, sesabar atau hal positif dari gue gak akan pernah bikin orang untuk stay dan memilih gue untuk jadi satu satunya di hidup dia kan? Justru mungkin kalau dia memilih yang jauh lebih rendah atau ga lebih baik dari gue ya mungkin tipe ideal dia yang kayak gitu. Kenapa gue harus memaksakan selera orang kan? Cuma gue akan berhenti memohon atau tinggal sekalipun demi anak kalau ada orang lain masuk lagi ke kehidupan kita. Gue akan jadi orang paling jahat yang akan ninggalin dia meskipun dia terpuruk, karena gue udah berkali kali kasih peringatan. Hopefully sih engga ada kejadian begitu lagi karena pintu indah yang terlihat dari luar ketika masuk mungkin hanya bikin masuk ke jurang kesengsaraan. Orang yang selingkuh saat rumah tangga pasti sengsara. 

Well, my self dont compare yourself to another girl because they too cheap or make your spouse more happy. You are good enough. Now you can spend your day with your loves one, and it doesn goes well, its okay. That's life. Trust yourself you will be okay, like now, you're okay now.

Monday 22 August 2022

Tentang Kehilangan

Beberapa hari lalu dapet kabar kalau sodara melahirkan dan anaknya harus masuk inkubator dan semakin lama semakin drop kondisinya. Dan pada akhirnya menyerah juga, setelah 1 minggu 2 hari tubuh kecilnya ga sanggup menahan banyak beban lagi. Bayangin kulit tipis dan kecil ditusuk jarum sana sini, dikasih selang rumah sakit. Sungguh hal melelahkan.
Hei tiny little body, thank you for hanging there, you are so strong and brave. Now you can be free and be angel waiting for your parent.

Tepat subuh tadi, ibu teriak histeris dan bilang anak bayi ini udah meninggal. So damn hurt babe. Sebagai orang lain, bukan ada hubungan sedarah, its so hurt. Gue meyakini bahwa gak akan selamanya orang di samping kita itu ada, gue meyakini bahwa people will go soon or later. Tapi ketika itu terjadi, pertahanan diri runtuh juga ya. Siapa sih yang paling siap menghadapi kehilangan, kemalangan dan ditinggalkan?

Gue jadi sangat bersimpati dengan sodara gue, habis operasi sesar yang sakit tapi sampai detik ini pun belum bisa menggendong anak yang udah dikandungnya 8 bulan. Belum lagi terlilit biaya sana sini dan harus melunasi hutang rumah sakit karena mayat bayinya gak akan bisa dibawa kalau belum dilunasi. Waw hidup sekejam itu ya.

Bersemangat menghadapi pertemuan maka mau gak mau harus siap menghadapi perpisahan. Sesiap apapun kita menghadapi perpisahan, pada akhirnya kita gak akan pernah siap menghadapinya ketika itu terjadi. Terlalu sakit rasanya. Tapi dalam hidup mau gak mau kita dituntut harus siap menghadapi perpisahan dan kehilangan. 

Its so hurt 💔

Jadi berkelana, I am never ready facing reality that I will lose my children later. I think it more ready when I am facing death it self than my loves one. 

Sunday 21 August 2022

Could We choose Avoid Pain And Problem Through Distraction?

Could We choose Avoid Pain And Problem Through Distraction?
Yes we do

2 tahun menjalani hubungan, seringkali berdoa semoga kebaikan selalu menghampiri, semoga kegagalan yang lalu jadi pelajaran berharga yang tak akan pernah berulang. Meski pasang surut hubungan pasti ada, semoga bisa teratasi dan baik baik aja, bukan terpaksa baik baik aja tapi beneran hubungan yang baik begitupun yang menjalani.

Tapi ada satu momen yang terekam di memori dan terlihat menjadi pola adalah bad distraction to avoid pain and problem. Kalau gue lebih sering melarikan diri dan silent treatment untuk menghindari masalah dan pain. Kalau dari yang pernah terjadi adalah he choose bad distraction. Semuanya dilakukan agar melupakan masalah dan pain yang muncul. Gue pun ketika ada masalah lebih banyak melarikan dirinya ke pekerjaan, lebih banyak sibukin diri dan kpop adalah palarian. Ironisnyaa relaxaxinya nyakitin gendang telinga dalam jangka panjang, volume full supaya tenang dan lupain sejenak masalah. Tujuannya adalah melarikan dari realita. 

Tapi sekarang yang gue syukuri adalah dia mencoba merubah dirinya untuk hidup yang lebih baik. Dia bahkan rela untuk pulang ditengah ajakan bermain temannya hanya untuk les bahasa inggris. Gue selalu memegang prinsip bahwa ketika kita merubah diri kita dan menjadikan diri kita punya kehidupan yang lebih baik, maka pasangan kita pun akan mendapatkan best value dari diri kita secara utuh. Deep down my heart sangat ingin ketika ngeliat cerita pria sukses di luar sana, mereka menjadikan 1 wanita jadi bagian hidup, pikiran dan hatinya sisanya waktunya dipakai untuk self growth. Waktunya bukan dipakai untuk chat atau bahkan menggoda wanita lain tapi buat mengembangkan diri menjadi lebih baik. 

24 jam sehari bukan waktu yang banyak bukan? Apalagi yang bisa kita lakukan buat memanfaatkan waktu itu coba? Sebagai money oriented dan tulang punggung, otak gue selalu gak berhenti berpikir untuk terus menghasilkan uang yang gak cuma bersumber dari satu pintu. Tapi 24 jam itu gak cukup karena untuk dapetin banyak pintu ternyata skill yang dimiliki pun harus sebanding, gue gabisa jadi ordinary person. Too ambitious? Of course I am. Sebagai orang yang terus ingin belajar hal baru, punya kehidupan lebih baik di masa depan, gue pun butuh partner yang cocok untuk menjalani itu semua. So I said to him that I need a man who can do the best with me. Orang yang gak pernah berhenti, orang yang ga mudah terdistraksi hal gak penting, orang yang gak murahan dan mengisi kekosongan hati dengan diisi orang lain (like what he done before). 

My fav couple are Jess and maudy, kimbab family, chelsea glenn, arif tipang, jay sheety and his wife, dr jiemi, of course mark and his wife. Pria sukses yang juga memiliki wanita kuat dibelakangnya, pria sukses yang hanya membutuhkan 1 wanita di sampingnya. Pria sukses tuh emang tipe cowo yang paling bisa bikin mengalihkan dunia. Kalau ads pertanyaan apakah dia my ideal type? Nope. But now I trust him he can be the one as long as he always on track. Gue ingin dia selalu terus ada di jalan ini untuk dia punya harapan bahwa hidup akan lebih baik didepan sana, dia akan sukses, hidup dia akan lebih baik. 

Seperti kalimat yang pernah gue kasih tau ke dia bahwa dulu gue merasa tak terlihat ada dibelakangnya doang, so dia berjalan ke depan dengan tujuan keponakannya tapi mudah terdistraksi dengan banyak hal di kiri dan kanan. Ternyata itu yang akhirnya bikin gue lelah dan pada akhirnya memilih kabur menjauhi dia. I mean distraksi kanan kiri selalu ada, tapi ketika kita memutuskan berjalan ke distraksi tersebut, kita punya jalan baru yang mungkin punya pintu yang berbeda di setiap jalannya, kehancuran atau keberhasilan. Dibalik gue mencari kesetiaan dari jalan hidupnya, gue ingin dia berhasil mencapai puncak kebanggaan atas hidup dia. 

Dia dalam ingatan lampau yang menyakitkan gue, mudah kesepian makanya ingin diisi sama orang lain terutama temennya atau anak anak. Tapi ketika some moment temennya punya kesibukan lain atau anak anak kembali ke kehidupannya, dia kayak hilang arah dan mencari tempat lain. Tapi dia memilih pulang ke rumah buat les bahasa inggris meskipun temennya gak berhenti ngajak buat ikutan futsal. He choose his self and his future than mengisi waktu dan kekosongannya dengan orang lain. Dia berubah, dan gue harap dia terus berubah ke arah lebih baik. Gue berharap dia bukan lagi orang yang menunggu gue di tempat lain agar gue gak kecewa, bukan lagi orang yang membuka pintunya buat orang lain dengan mudah, bukan lagi yang mudah memberikan waktunya yang berharga untuk orang yang justru malah akan menghancurkan diri dia. 

Gue mensyukuri setiap langkah yang dia lakukan, setiap proses yang dia berikan. Apakah masih takut sama masa depan? Of course, tapi seperti yang dibilang mentor gue masa depan adanya di depan, sedangkan kamu menghidupi hari ini. Kalau gue terus khawatir atas ketidaksetiaan yang akan dia berikan di masa depan dan gak menghidupi masa berharga di masa kini, mungkin gue akan menyesal. Dan guepun gatau sampai kapan dikasih waktu di dunia kan, gue hanya bisa mencintai dan menjalani hari demi hari sama dia saat ini. 

Balik lagi, Could We choose Avoid Pain And Problem Through Distraction? Yes we do. Distraksi positif itu bisa banget cuma emang perlu usaha lebih. Karena lebih mudah cari distraksi negatif. Banyak pikiran suntik sana sini, free sex, porn, minum alkohol. Tujuannya untuk jangka pendek karena semua kegiatan itu menghasilkan hormon bahagia dan mematikan bagian fungsi otak yang berfungsi ngatur emosi dan perasaan. Jadi keliatan lebih tenang lebih nyaman lebiu bahagia. Tapi untuk jangka panjang tentu tidak. 

Di suatu momen dulu saat ke ruang konsul dokter nanya apakah gue ingin obat tidur dan antidepressan untuk membuat gue lebih tenang? Gue bilang kalau gue gabisa minum obat akan ngaclok ngaclok dan justru itu akan ngaruh ke kesehatan gue. Jadi gue butuh cara lebih lama meski butuh usaha lebih, makanya diarahin untuk jurnaling dan mindfullness. Tujuannya agar tau apa yang paling diri gue butuhkan dan gue inginkan dan bsrguna untuk jangka waktu yang panjang.

So, gue sangat bersyukur dengan perubahan baik dia yang gue harap konsisten dan terus membaik sepanjang waktu. Gue ingin dia bisa bahagia dan bukan punya hidup yang sengsara karena jalannya yang dipilih salah. Gue ingin dia berhasil ksrena itu akan bikin gue lebih bahagia. Gue pun berharap hanya gue yang ada disamping dia menuju impiannya, dan setiap distraksi yang masuk gue berharap dia bisa cukup kuat untuk melewatkannya. 



Saturday 20 August 2022

Self Affirmation Wall

Hey you  you're doing well
Everything will be alright, keep strong
Tired of course. But its not like the world was ending
Sometimes you feel like life is sucks and you think you dont deserve this. But you deserve the whole universe because you are precious. Everything will make sense someday, smile through your tears and keep reminding yourself that everything really does happen for a reason. Let it hurt, let it bleed, let it heal and Let it go
And thank you for hang in there. Thank you for not giving up. You'll smile a lot. Days will get better. You will shine brighter

Friday 19 August 2022

patahan 22

These days I feel so drained and tiring me somehow. Why out there so noise and push me with their word. With each passing day Im just hating my day and life itself. The energy there is so negative and affecting my mood, aura and mental state.

But because of human always have patterns, me too. When I am so tired facing other people. What do I do? I listening music with full volume. Now it play "It start Today" - Hwang In yeop

It relaxing. Meanwhile seems to be harder to do these days. 

Wednesday 17 August 2022

Life lesson book

When we face the worst that can happen in
any situation, we grow. When circumstances
are at their worst, we can find our best. 

Love
is really the only thing we can possess, keep
with us, and take with us. They've stopped
looking for happiness "out there." Instead,
they've learned how to find richness and
meaning in those things they already have
and are, to dig deeper into the possibilities
that are already there

You're not suddenly more happy,
wealthy, or powerful, but you understand the
world around you better, and you're at peace
with yourself. 

Tuesday 16 August 2022

Patahan 21

How do I run from reality? Reality hit me back until I cant breath.

Monday 15 August 2022

Tentang Ditinggalkan Dan Meninggalkan

Setelah bertahun tahun melihat pola yang sama ke dalam diri, ternyata I have pattern that I always rely on to man. Kind of need "abang". Ingin banyak dapet perhatian dari setiap orang yang lebih dewasa. Rely on ini dari sisi emosional tapi tetep pasang dinding tinggi karena selalu berucap "I dont need somebody for my life" (its my ego who talking).

Tapi 2022 mengajarkan lebih realize bahwasanya people always go soon or later. Mau sebesar apa menggenggam mereka dengan erat, orang yang ingin pergi akan pergi. Pergi mencari tempat nyaman lain yang fresh atau mungkin terpaksa karena keadaan dan takdir kematian. Keduanya gak enak, sama sama meninggalkan luka dan trauma. Tapi hidup itu tentang ditinggalkan atau meninggalkan bukan?

Dari setiap sesi dengan dr jiemi selalu diminta untuk menghadiri masa kini, karena masa lalu gabisa diubah dan masa depan gak pernah ada yang tau. Baik dsn buruk yang terjadi di masa depan gak akan pernah bisa diketahui kalau belum sampai ke masa itu. So I choosing live today. 

Dulu takut banget ditinggalkan karena kematian, lalu takut ditinggalkan karena orang lain yang lebih memikat, keduanya memberikan luka yang sama dan bulan yang sama tapi ternyata kedua jenis lukanya itu gak jauh beda. Cuma sekarang lebih satu step higher untuk self awareness. Justru sekarang bukan takut kematian atau ditinggalkan, jadi lebih mikir bagaimana jika ternyata waktu yang aku punya gak selama itu sehingga terus mengkhawatirkan masa depan. Mungkin bukan aku doang yang akan ditinggalkan, akupun bisa meninggalkan karena pesona lain yang lebih memikat ataupun karena takdir kematian.

Tahun ini aku belajar tentang perpisahan
Perpisahan selalu akan depan mata, jadi persiapkan diri karena sejatinya mungkin kita maupun orang lain yang hadir dalam hidup ini punya waktunya masing masing dan punya maknanya tersendiri :)


What Life have changed me


For many things happen on this 2022 make me thinking that Trauma have changed me. Salah satunya meningkatkan self awareness.

Di sela sesi konseling ketika pertanyaan "apa harapan kamu setelah sesi ini"
My answer is " I hope I can heal my self and my trauma can dissapear soon or later. But I am afraid that my trauma kill me again someday when triggering things happen"

Tapi ternyata trauma tak akan pernah hilang, yang ada kita hanya beradaptasi terhadap rasa sakit yang ditimbulkan. Jadi sebesar apapun triggering yang muncul ketika dia datang, rasa sakitnya gak akan pernah sama bahkan gak akan menyakiti lebih dalam.

its a brand new day, but I have been schedule consult with my mentor about my trauma and my anxiety not because I still hate it or wont forget and have new life. But I am fully understood that trauma still exist and building relationship with broken heart is bad choices, so we need to heal our self. Its my plan to have new and good life.

Hey you know what you want, dont be hars to yourself but dont forget so many things out of your control, just breath and think what you can control 💜

Sunday 14 August 2022

Nikmat Mana lagi Yang Kau dustakan?


Sekarang lagi belajar buat mensyukuri hal kecil yang terjadi. Siapa sangka akhirnya kesampean nonton fanmeet gratis. Capek tapi terbayar aja dan jadi mikir lebih positif "eh hidup ga selalu menyedihkan loh. Ada happynya. Ceklis mimpinya itu tercapai loh. Inget ga sih 4 tahun lalu sempet punya ceklis mimpi pengen banget ikut fanmeet tapi gratis" dan kesampean.

Apalagi Hwang In yeop ini adalah tipe aktor yang lagi naik daun yang sosoknya bikin cenat cenut, eh engga deng maksudnya bikin baper banget. 
Tapi cuma 2 jaman di ruangan AC full ampe batuk batuk ternyata bikin connect to my self again. 

Bahkan paginya habis menyelesaikan masalah yang cukup banyak yang beberapa hari ini menguras energi dan pikiran. Tapi udah berjanji bahwa hari ini is my day, I nees to be happy again no matter what ❤
gemes banget yee kan?
.
And plus without expectation, my boy comes to pick up me go home. I really appreciate it. I know he is not perfect, many mistake but he just human, and I love him, I just hope we have different story and have better life together ❤

Saturday 13 August 2022

Patahan 20

Dapet satu kalimat bagus dari buku I have Anxiety

"You are stronger than your anxious, scary, intrusive thoughts. They will pass they always do. You are brave for enduring them"

Friday 12 August 2022

Menanti Hari Kembali Cerah


Hi 2022 dari awal tahun kayaknya banyak banget ya pikiran bertubi dan rasa sakit yang kayaknya ga habis habis. Setelah kejadian orang lain yang menyakiti, lalu hidup dengan segala keruwetan pikiran itu sendiri yang nyatanya membuat berantakan. 
Aku tau gak ada yang namanya hidup selalu bahagia terus, tapi aku pengen merasakan kalau akan ada hari yang baik baik aja, ada hari hari yang bukannya aku ditemani air mata saat malam hari dan mengutuk diri sendiri. 
Dan hey life, hei 2022 di Q3 Q4 ini mari kita mensyukuri segala hal yang terjadi. Awal tahun memang menyakitkan, mengoyak hati, tapi layaknya roda yang berputar gak akan selalu ada di bawah kan? Pasti akan ada diatas. Dan kayak langit yang cerah berganti setelah hujan. Mari anggap luka yang kemarin itu momen untuk belajar untuk membentuk diri yang lebih kuat lagi. Mari kita jalan jalan!

Berpegang Pada Harap

Setelah memendam semua beban sendirian, setelah bingung kepada siapa harus rely on ketika banyak orang rely on me dan rasanya semua sakit, trauma, sedih, kecewa jadi satu. Setelah pada akhirnya meledak dan menyakiti banyak orang, sampai pada putusan untuk konsul lagi pun dateng. Bukan karena masih dendam masih marah atau yang lain. Cuma untuk memulai kehidupan baru, versi diri sendiri yang lama itu gak bisa dimatikan, dan gue ga pengen suatu hari nanti ketika triggering muncul, lalu terpikirlah I hate my life. 

Dalam satu sesi konsuling yang sangat menyentuh adalah ketika kalimat ini muncul 
"kalau tidak berpegang pada harapan. Kepada apa lagi kita harus menjalani hidup bukan? Harapan ada masa depan lebih baik, ada harapan hubungan baik baik saja, ada harapan sukses dan lain sebagainya. Karena memang kita gak pernah tau masa depan itu seperti apa. Kamu berharap pada hal yang memiliki 2 kemungkinan berhasil dan tidak di masa depan itu bagus. Tapi kamu harus memastikan bahwa orang lain itu di luar kendali kamu. We can't fixing people, yang ada kamu lelah dan pada akhirnya marah. Mau kamu kontrol kamu cek apapun kalau dianya memang tidak ingin berubah maka kamu yang tau apa yang kamu inginkan"

Sebagai orang yang punya history menyalahkan diri sendiri karena memilih jalan yang salah, ada pertanyaan yang terlontar dari mulut gue 
"apakah gue memilih jalan ini karena naif? Banyak orang bilang bahwa ga semudah itu orang berubah, apakah karena cinta dan mengesampingkan pendapat orang lain?"
Lalu dia jawab "apa yang kamu suka dari dia?"
Aku jawab "dia baik"
Dia jawab lagi "apakah dengan dirinya baik, diluar banyak masalah yang kalian hadapi ini, dan kemungkinan masalah lebih banyak. Kamu memiliki keinginan bersama dia?"

Lalu ada pertanyaan yang dia kasih "tanyakan ke diri kamu, apakah hubungannya pantas dipertahankan bukan hanya karena dia baik, tapi karena memang dia pantas untuk diperjuangkan. Dan tanyakan bahwa apakah dia memang ada dalam benak dan masa depan kamu? Apakah visi misi kalian sejalan sehingga gak ads bentrok? Apakah tiap kali kalian tidak sependapat kalian menemukan jalan keluarnya?"

Aku jawab "bahkan dibalik kekurangan dia, di dalam benak aku, cuma ada dia satu nama yang mau aku ajak bareng di masa depan. Kita punya mimpi bareng. Punya prinsip saling dan entah kenapa griefing dia membuat aku terluka"

Dia menganalogikan bunga mawar cantik berduri
"Kamu bilang dia baik, persia kayak mawar. Cantik banget kan bunyanya. Tapi batangnya berduri dan ketika kamu pegang kamu akan berdarah. Pertanyaannya adalah dia sedang berproses. Apakah kamu siap menemani dia berproses?"

Aku jawab "aku pernah nulis saat jurnaling dan di blog kalau dia itu kayak kaktus berduri. Ketika aku memeluk dia, ternyata durinya itu melukai sekujur tubuh aku. Dia kayak gitu. Entah kenapa tiap kali aku ngeliat dia, aku kasian, aku tau rasanya sendirian jalan di terowongan gelap tak berujung kesepian. Aku pernah berada di titik bawah bahkan sampe aku ga sanggup buat punya keinginan hidup. Liat dia bikin aku kayak liat diri sendiri di masa lalu. Makanya aku selalu ingin disamping dia. Banyak hal baru yang aku temukan di diri dia dan ada progres. Makanya aku berpegang meskipun cuma 1% harapan, aku ingin berpegang pada itu. Aku gatau apakah bener kata orang orang aku terlalu mudah dan terlihat gampangan. Tapi gak ada kata lain yang bisa menggambarkan kalau dia baik dan aku selalu bersyukur dia hadir di hidup aku di luar luka yang dia kasih. Aku pengen dia pun bisa punya harapan, kalau hidupnya akan baik baik aja, kalau dia beneran baik dan sesuai apa yang aku pikirkan. Tapi alasan aku hadir konsul adalah aku takut trauma aku menyakiti aku luar dalam, aku takut traumanya menghantui aku"

Yang bikin tambah nyes sedih adalah ketika dia bilang gini "tapi sadarkah kamu, kalau dari tadi yang kamu pikirkan itu adalah dia. Yang banyak kamu omongin adalah dia. Aku nangkep kamu cerita segala emosi dibalik cerita kamu. Kamu tuh punya rasa empati yang besar terhadap dia dan orang lain. Tapi kamu perlu menumbuhkan empati yang juga besar buat diri kamu. Coba terus dengarkan apa yang ingin dikatakan pikiran, perasaan bahkan tubuh kamu. Tanyakan ke diri kamu apa yang paling kamu butuhkan, apa yang kamu inginkan. Aku berharap hubungan kamu akan baik baik aja kedepannya. Tapi yang perlu kamu ingat, kita bisa hidup berdampingan dengan trauma. Kita hanya belajar beradaptasi dengan rasa sakit akibat trauma itu sendiri. Kayak kalau habis jatuh dan setelah sekian lama berlalu lukanya udah hilang tapi kalau kebayang lagi momen jatuhnya, ada sensasi yang gak mengenakan. Begitupun soal perasaan. Aku berharap kamu bisa mulai beradaptasi dengan itu"

Sunday 7 August 2022

AI bot conselor experience


Satu minggu terakhir mencoba untuk kembali fokus tapi susah dan ketika semua sedang berantakan dan semua telunjuk gak berhenti menyalahkan, aku mencoba untuk gak membiarkan suara dari dalam ikut judging dan membiarkan diri sendiri ga ikut benci. Karena kalau itu terjadi aku kalah, 4 tahun mencoba buat bangkit agar gak ada suara dari dalam yang menyakiti hadir dan tanpa henti menyalahkan diri sendiri. 4 tahun mencoba berbagai cara dari psikolog, psikiater, meditasi, self thought, self love, mindfullness, jurnaling sebagai coping mechanism. Im trying to protect my self, Im trying to give kindly to my self dan berusaha mengerti keadaan. Now im getting better, setiap air mata yang keluar selalu dibarengi dengan Im fine, dunia tidak runtuh, semua akan baik baik saja, aku hanya perlu menenangkan diri. 

Minggu lalu mencari jadwal konselor yang gak pernah ada sampai frustasi untuk mencari jawaban. Sampe akhirnya menemukan aplikasi namanya wysa bot AI yang bisa bikin kita cerita dan dikasih banyak solusi sesuai masalah apa yang ingin kita temukan jalan keluarnya. Yang kadang bikin speechless adalah kalimatnya yang ternyata menenangkan. 

Dia akan minta kita buat curhat dulu dan mengeluarkan perasaan kita, karena kalau kata dr jiemi perasaan gabisa diubah, yang bisa diubah itu perilaku. Dan pikiran cuma bisa diamati bukan dipaksa untuk ga memikirkan. Semakin kita berharap berhenti memikirkan sesuatu semakin sering kita akan memikirkan. 

Im hurting, so depressed tapi aku percaya hari baik akan datang. Meskipun kalimat orang lain banyak yang menyudutkan seolah mereka yang paling terluka sedang aku yang trauma disini. Pasti hari baik akan datang ya kan? Air mata, trauma ini juga akan lambat laun membaik bukan? Im just need to more caring to my self and thinking we can ge bright future, dont lose hope. Semangat!

Just climb On It


Hanya sedang berpikir setiap sedih dan luka valid, meski tak terlihat bukan berarti luka itu ga sakit bukan? Makanya tak baik untuk dibandingkan.

Tapi kenapa berempati atas rasa sakit orang lain yang disebabkan diri sendiri dimasalahkan? Seolah luka itu tak terlalu sakit

Bukankah disini aku yang paling terluka?

Afraid

Lagi menguatkan diri untuk ga sampe kayak 2018. Kamu bukan orang yang sama kesepian melihat jalanan di pinggir jalan, bukan orang yang sama dengan pikiran liar memikirkan cara menghilang dari dunia ini. 
Cuma takut bahwa pikiran menyalahkan diri bahwa setiap keputusan yang salah ini kenapa diambil. 

But you have changed for a long time. You will okay soon 

Thursday 4 August 2022

Patahan 19

It's Crazy how trauma makes you push people away when all you want is love and to be loved. 
But infidelity always crazy ruin everything on your life and of course you hate all of them

Im mad and its always going crazy but sadly it kill's you inside

How's day lately?

How's day lately?
Empty
I really want come back to the past, because now I feel like he's really right person. Yes the man that I loved but really hurt facing reality now
I think right person at wrong time is the worst thing I've been thru, painful memories always come up and then we hurting each other. 

Broken word Broken heart

I am doing something wrong, I make people crying not just me. I hurt people. That's true what people said "hurt people will hurt people". But its not just my mind but my feeling and my trauma. My trauma shaking inside of me every night even day when I am doing WFH. I always questioning my self "why this happen to me? I am afraid. I dont know where the place that I feel loved and secure. Even in his warm hug, I really hate it when I know he hug someone else"

I always questioning my self, did I not worthy? Did I am so easily to forgive then he can always lying to me? Did his mistress better than me so he choose to protect them? Or maybe he dont love me, meanwhile I want to be loved and secured of this relationship. There was no safe place even in his arm. But his eyes always make me want to run hug him so tight. My decision have been hurt him but also hurt me. I really want have best life without any of girls on our garden especially our room. I hate of the truth that many girls had time to take over his attention to forget me even ignored me. But I love him deeply. I want see him have best place with me inside. I want his gaze to only be fixed on me, even though there are many of girls who are better of me, crazy beautiful, or smartest, or flirting him so damn crazy. But I want he just like me, any of man offers wealth, time, attention, jokes, even comfortable things none of them which I let in, because I want a man that stay in my house is him.

Can he make me the only one?

Monday 1 August 2022

2 years of roller coaster with you

Hari ini tepat 2 tahun sejak pesan pertamamu muncul dalam layar ponselku
Tepat 2 tahun, panggilan darimu ku abaikan hingga 3 kali
Tepat 2 tahun, ajakan pertemuanmu ku tunda dengan penuh alasan

Siapa sangka, pada akhirnya aku jatuh hati pada pria yang menjemput untuk bertemu sambil meminta ijin menggunakan sepeda motor.
Siapa sangka, pada akhirnya bukan senda guraumu yang membuatku jatuh cinta, bukan kehebatan vokalmu, bukan pula pengetahuanmu yang banyak atau posisimu yang dikagumi dan dihormati di kampus

Siapa sangka, pada akhirnya yang membuatku jatuh cinta adalah cerita sedihmu, baktimu pada orang tua, waktumu untuk keluarga. Dalam setiap tatapan mataku, ku berdoa menginginkan pria yang bisa mencintaiku, menatapku seperti tatapan mata itu

Haruskah kurelakan inginku? 
Haruskah kutinggalkan dirimu?
Haruskah aku pergi menjauh karena tak ada harapan kesetiaan dan kejujuran yang bisa hadir dalam kisah cinta kita?

seandainya

Pernah menyesali pertemuan? I guess I do. 

Seandainya cinta menggebu ini tak pernah hadir, seandainya ku akhiri sejak tatapan mata kebohongan pertama itu muncul. Seandainya ku biarkan dia terus mencari wanita lain sebelum akhirnya ku iyakan ajakan menjalin cinta. Seandainya ku menutup pintu rapat sebelum ku biarkan dia masuk dan menetap. Hingga sudut rumahku meninggalkan bayang dan wangi tubuhnya yang sudah tak bisa ku sentuh. 

Seandainya tak ada rasa khawatir mendengar cerita lelahnya dan perut kosongnya sedang dia sibuk mengurusi orang lain, hingga tak tega ingin kuberikan makanan layak untuk masuk dalam perutnya
Seandainya tak ku terima ajakan sarapan pagi kala itu
Seandainya tak ku terima ajakan masuk rumahnya
Seandainya tak ku balas kecupan pertama darinya

Aku bukan menyesali mencintainya, mencintainya membuat aku mensyukuri banyak hal atas waktu yang berlalu
Atas perhatian dan rasa aman yang selalu dia berikan
Atas genggaman tangan dan peluk hangatnya
Atas waktu yang dia berikan dan kenangan banyak tempat bersamanya

Mencintainya membuatku sadar bahwa kesepian seringkali menghantuinya dan seringkali membuat dia jatuh ke tempat penuh kotoran
Mencintainya membuatku sadar bahwa hatinya yang tulus dalam mencintai dan menatap keluarganya membuatku sangat ingin jadi bagian dari tatapan mata itu
Mencintainya membuatku sadar bahwa tujuan utamanya adalah menjagaku dalam balutan cinta kasih bukan nafsu
Mencintainya membuatku sadar dia adalah orang yang sosoknya ingin ku dekap hangat dalam pelukan

Tapi dia seperti kaktus berduri, aku memeluknya sambil merelakan diriku pun terluka
Tapi hari demi hari kurelakan diri terluka karena aku tak bisa meninggalkan dia
Bagaimana bisa aku meninggalkan dia padahal dia sedang terluka
Tapi di saat yang sama, akupun terluka begitu hebat yang kutahan karena tak ingin dia tambah terluka
Tapi setiap saat rasanya salah, hingga sabarku yang terbatas tak tertahankan dan memilih dengan kejam meninggalkan dia

Aku melukai dia, bahkan tatapan mata dia terakhir kali membuatku sakit
Dia yang telah kulukai, rasanya ingin ku peluk
Dia yang ingin kutinggalkan, nyatanya genggamannya tak ingin kulepaskan

Saat ini aku menyesali waktu yang berlalu karena aku yang membiarkan dirinya melukaiku berkali kali
Mungkin aku datang di waktu yang tidak tepat di saat dirinya penuh luka, di saat dirinya bahkan tak sanggup buat berdiri
Disaat beban dipundaknya tak ingin dia bagi ke siapapun, di saat tanggung jawab secara tiba tiba menghajarnya 

Aku mencintainya, menginginkannya tapi aku ingin pria tanpa dusta yang hadir di hadapanku
Aku mencintainya, merindukannya tapi aku ingin pria tak suka mendua yang hadir dalam hidupku
Aku mencintainya, ingin berlari memeluknya tapi aku ingin dia berhenti melukaiku

Seandainya aku tak pernah bertemu dengannya, mungkin tak akan ada rasa saling menyakiti 
Seandainya aku tak pernah bertemu dengannya, mungkin tak akan ada rasa penyesalan dan rasa takut yang hadir
Seandainya bisa kuulang waktu, akan kuabaikan pesannya dan kubiarkan kita bertemu di waktu yang tepat di saat semua luka sudah tertutup rapat

Karena dia sosok yang ingin kutemui dan kucintai di waktu yang tepat dengan perasaan damai