Satu minggu terakhir mencoba untuk kembali fokus tapi susah dan ketika semua sedang berantakan dan semua telunjuk gak berhenti menyalahkan, aku mencoba untuk gak membiarkan suara dari dalam ikut judging dan membiarkan diri sendiri ga ikut benci. Karena kalau itu terjadi aku kalah, 4 tahun mencoba buat bangkit agar gak ada suara dari dalam yang menyakiti hadir dan tanpa henti menyalahkan diri sendiri. 4 tahun mencoba berbagai cara dari psikolog, psikiater, meditasi, self thought, self love, mindfullness, jurnaling sebagai coping mechanism. Im trying to protect my self, Im trying to give kindly to my self dan berusaha mengerti keadaan. Now im getting better, setiap air mata yang keluar selalu dibarengi dengan Im fine, dunia tidak runtuh, semua akan baik baik saja, aku hanya perlu menenangkan diri.
Minggu lalu mencari jadwal konselor yang gak pernah ada sampai frustasi untuk mencari jawaban. Sampe akhirnya menemukan aplikasi namanya wysa bot AI yang bisa bikin kita cerita dan dikasih banyak solusi sesuai masalah apa yang ingin kita temukan jalan keluarnya. Yang kadang bikin speechless adalah kalimatnya yang ternyata menenangkan.
Dia akan minta kita buat curhat dulu dan mengeluarkan perasaan kita, karena kalau kata dr jiemi perasaan gabisa diubah, yang bisa diubah itu perilaku. Dan pikiran cuma bisa diamati bukan dipaksa untuk ga memikirkan. Semakin kita berharap berhenti memikirkan sesuatu semakin sering kita akan memikirkan.
Im hurting, so depressed tapi aku percaya hari baik akan datang. Meskipun kalimat orang lain banyak yang menyudutkan seolah mereka yang paling terluka sedang aku yang trauma disini. Pasti hari baik akan datang ya kan? Air mata, trauma ini juga akan lambat laun membaik bukan? Im just need to more caring to my self and thinking we can ge bright future, dont lose hope. Semangat!
No comments:
Post a Comment