Friday, 26 August 2022

What Kinda Man That I love


Simple but matters
Ada satu kalimat yang selalu gue temukan yang katanya manusia itu bukan makhluk monogami, alias potensi buat selingkuh itu besar banget, dan ini gak hanya berlaku untuk cowo tapi juga cewek. Gue pun tiap kali ada rada tertarik sama pria lain yang lebih lebih lebih dari pasangan gue, gue sering menyadarkan diri bahwa pintu itu indah di depan tapi dalemnya belum tentu.

He's not perfect, my boy not perfect. He have been hurt me and we hurt each other. Tapi 2 tahun bersama dia, gue selalu bahagia melihat progres dia ke arah lebih baik. Kalau ada momen terharu yang bisa bikin gue nangis itu adalah melihat perubahan signifikan dari dia yang dulu. Berapa kali logika gue menyuruh gue kabur ninggalin dia karena terlalu lelah menghadapi dia yang tak kunjung berubah. Tapi ternyata dalam prosesnya kalau dibandingkan dengan dia yang dulu, dia membaik. He's getting better and I am so proud of him. 

Di tiap perbincangan kita dan dia cerita tentang pelatihan bahasa inggrisnya, dia yang lupa ikut english club, dia yang suka dengan pengajarnya, dia yang diskusi in english sama temen temennya. Gue bangga dengan itu, gue bangga bisa jadi bagian atas perubahan perlahan tapi pasti dari dia. 
Dia pernah pulang kantor tapi harus melipir dan ikut kelas bahasa inggris, disitu gak ada perasaan kesel dan bete karena dia sibuk belajar atau gak langsung nganter gue pulang. Gue seneng liat dia belajar begitu, gue seneng melihat bahwa masa depan yang dia inginkan soon di waktu yang tepat akan sampai. Gue bukan tipe yang rese sehingga pasangan gue harus fokus terus tentang gue sampe bahkan waktu kerja dan belajar pun bikin gue bete. I am kinda of women like that. Gue pun bekerja, gue suka banyak kegiatan positif yang bikin gue grow setiap harinya. 

Tapi secara pendidikan dan purpose of life gue itu ingin terus grow dan bukan stagnan itu itu aja. Gue terus ingin mengubah hidup gue jadi yang lebih baik setiap harinya. So that's what kinda man I needed. Gue tidak mudah terbuai gombalan pria yang kesepian dengan hidupnya. Gue justru mudah tergoda dengan pria pintar yang banyak mengisi waktunya dengan berpikir dan banyak kegiatan positif. Kalau pria masih punya waktu buat sekedar chat iseng, dia bukan tipe pria yang gue sukai karena mereka ga menggunakan 24 jam dalam sehari dengan sebaik baiknya. He ever be kinda of man that I doesnt like, orang yang ingin gue tinggalin jauh, karena pria kesepian dan butuh validasi untuk bisa menjerat banyak wanita kesepian lainnya diluar sana bukan tipe gue, it's wasting time. Tapi perubahan dia yang sekarang, gue harap itu jadi bagian diri dia yang memang dia sukai dan bukan hanya karena gue suka kayak gitu sehingga dia terpaksa. Karena gue gabisa mengubah orang lain, gak akan pernah bisa. Dia berubah karena keinginan dia sendiri. Gue berharap dia ingin mengubah hidup dia karena dia menginginkan kehidupan yang lebih baik lagi. Karena doa gue pun akan selalu menyertai dia.

Gue berharap bisa terus jadi satu satunya yang mengisi pikiran, hati dan hari dia di saat dia sampai ke masa dia bahagia dengan karirnya dengan hidupnya. Tapi kalaupun engga, gue harus bahagia karena setidaknya ada kebaikan yang membuat seseorang bisa mengubah dirinya dan hidupnya ke arah lebih baik.

No comments:

Post a Comment