"Ya di duga dipelet. Padahal mah ga dipelet cuma bosen aja. Mungkin gayanya itu itu aja. Kebanyakan orang berpikirnya bahwa otak pria dan wanita itu sama. Padahal beda dari cara berpikirnya. Wanita gak pernah mengerti otak pria dan pria ga pernah mengerti otak wanita kalau ga mempelajari. Untuk orang orang yang mengetahui pasangannya lebih memilih orang lain dan bingung kenapa lebih memilih yang gak lebih baik dari pasangan sah. Padahal di otak pria itu ada 2 bagian otak besar yang berpikiran tentang sex dan di wanita gak ada itu. Wanita suka berpikir aneh ketika baru nikah suka berpikiran kok cowo demen banget sih gitu gitu. Padahal kan biasa aja bagi wanita. Bagi wanita seks itu kebutuhan, bagi pria keinginan."
Tapi sesungguhnya agrew banget sih. Its all about your brain. Alan & barbara pease aja bikin buku setelah melakukan banyak riset tentang otak manusia. Cara berpikir pria dan wanita beda banget. Dan sebagai orang yang punya pengalaman diselingkuhin dan bingung sampe mikir "why her, is she better than me?" Dan akhirnya menghancurkan mental gue sampe bikin insecure bahwa gue ga lebih baik dari cewek cewek itu. Kenyataannya karena di otak pria keinginan akan sex itu lebih besar dibandingkan hal lain dan itu memang alamiah. Dan banyak juga gitu perselingkuhan yang justru ngedeketinnya para janda janda gatel, gue pernah baca kenapa pria banyak berselingkuh dengan janda, cewek murahan, atau open BO adalah alasannya ya karena janda gatel itu udah pernah dan tau apa yang diinginkan si pria. Sedangkan pasangan asli biasanya ga pernah tau dan si pria ga pernah kasih tau ekspektasi sex seperti apa yang dia inginkan dan seperti apa dia ingin diperilakukan.
Di titik terendah gue, gue pernah berpikir bahwa gue ga lebih baik dari cewek cewek murahan yang mudah dikasih gombalan dan gue ga lebih bisa mengambil atensi pasangan. Its all we do is routine activities dan itu membosankan, untuk gue sendiri pun membosankan. Apalagi dia kan, cuma karena gak pengen menyakiti gue, dia memilih pilih orang lain yang masuk di saat lelah dan bosan dengan hidup dan hubungan. Itu wajar banget. Karena gue pun berkali kali ingin cabut dan lebih banyak jalan atau dapet perhatian banyak cowo lain. But its all about commitment not only desire. Ngikutin nafsu dan keinginan mah gak akan abis abis, apalagi di dukung sama hormon bahagia yang diproduksi. Setelah sex, minum alkohol, flirting, masturbasi itu memberikan euphoria seolah masalah kelar, tenang dan bahagia karena yang dihasilkan adalah hormon dopamine, sayangnya semuanya semu bahagianya bukan kebahagiaan hakiki karena menghasilkan tubuh ingin terus karena otak menghasilkan ledakan hormon dopamin alias ketagihan. Its all about your brain.
Setelah meyakini itu semua, dalam tahap pemulihan gue pun gue berusaha ingin mendengarkan segala apa yang ingin otak dan tubuh gue sampaikan atas rasa sakit, trauma rasa takut dan obsesi. Sekarang gue sedang di tahap meyakinkan diri bahwa people always go soon or later. Pasangan yang gue cintai dan ingin gue ajak mengarungi rumah tangga suatu saat bisa pergi, bisa karena ada wanita lain lagi yang mencuri perhatian atau hati dia atau bisa jadi Tuhan Semesta Alam yang menginginkan dia. Dan di saat itu terjadi, gue harus rela. Dibalik ketakutan gue, gue ingin mencintai dia hari ini di masa sekarang. Belum tentu sampe ke waktu lain di masa depan karena ternyata akhirnya gone kan?
Ilmu Psikologi membawa gue untuk belajar ketenangan dan pada akhirnya mempercayai takdir. Gue ingin lebih bisa belajar rela atas apa yang akan terjadi dalam hidup gue. Walau kalau membayangkan ada wanita lain yang mencuri perhatian orang yang kita sayang itu sucks ya. Rasanya ingin menghabisi orang orang tersebut wkwk. But gue percaya at the end diri kita hanya akan sendirian. Jadi orang orang hanya akan selewat dan ngasih bumbu cerita ke kehidupan kita agar lebih berwarna aja. Pada akhirnya itu tentang kita dengan Tuhan kita dan kita dengan diri kita.
Np : tiap kali menggenggam tangan dia, gue suka mikir suatu hari nanti kita adalah 2 orang yang meninggalkan atau ditinggalkan. Mungkin karena cinta lain atau karena takdir. Hopefully karena takdir kematian bukan pengkhianatan. Tapi saat ini gue mencintai dia karena dia yang sekarang, karena gue cuma bisa mencintai dia saat ini. Di masa depan gatau akan seperti apa. Tapi kalau ada wanita lain lagi yang datang, akan gue ikhlaskan karena seenak apapun ice cream vanila dan strawberry kalau pasangan kita sukanya ice cream cokelat gabisa dipaksa kan untuk suka vanila dan strawberry? Sebaik, sepinter, sesabar atau hal positif dari gue gak akan pernah bikin orang untuk stay dan memilih gue untuk jadi satu satunya di hidup dia kan? Justru mungkin kalau dia memilih yang jauh lebih rendah atau ga lebih baik dari gue ya mungkin tipe ideal dia yang kayak gitu. Kenapa gue harus memaksakan selera orang kan? Cuma gue akan berhenti memohon atau tinggal sekalipun demi anak kalau ada orang lain masuk lagi ke kehidupan kita. Gue akan jadi orang paling jahat yang akan ninggalin dia meskipun dia terpuruk, karena gue udah berkali kali kasih peringatan. Hopefully sih engga ada kejadian begitu lagi karena pintu indah yang terlihat dari luar ketika masuk mungkin hanya bikin masuk ke jurang kesengsaraan. Orang yang selingkuh saat rumah tangga pasti sengsara.
Well, my self dont compare yourself to another girl because they too cheap or make your spouse more happy. You are good enough. Now you can spend your day with your loves one, and it doesn goes well, its okay. That's life. Trust yourself you will be okay, like now, you're okay now.
No comments:
Post a Comment