Tuesday 22 May 2012

Lamunanku

Hari ini aku termenung. Entah apa yang ada dipikiranku. Aku bingung, mengapa aku tak dapat menggapai semua isi dalam pikiranku dan masih saja bingung apa yang membuat dalam hati ini mengganjal. Seperti ada yang hilang, atau akan ada yang hilang? Tidak, semoga tidak. Dan ku harap Tidak. Pikiran serta batinku kacau. Entah keadaan hatiku saja yang sedang buruk atau memang benar semua dugaanku. Keadaan seperti ini sangat tidak menyenangkan. Membuatku lebih banyak termenung tanpa tau sebenarnya apa alasanku termenung. Masalah? Tentu ada. Kalau dipikir-pikir masalah ini membuatku ingin berlari menjauh dari masalah yang kian datang.
Dalam setiap hambatan pasti akan ada kemudahan yang akan Allah berikan.

Dalam lamunanku mengapa aku melihat diriku tidak bahagia? Bukan karena ada dirinya. Namun aku tak dapat melihatnya, aku lebih sedikit menjangkaunya untuk saat ini, terlebih lagi aku merasa dia yang sekarang bukanlah dia yang dahulu. Mencapai titik prasangka burukku yang semakin hari semakin menjadi membuatku yakin bahwa dia telah berubah. Dia semakin jauh dari jangkauanku. Aku takut semakin lama aku tak dapat menggapainya lagi karena dia telah melangkah menjauh bahkan terlalu jauh.
Mengapa aku melihat tatapan matanya yang sekarang tidak menyiratkan dia yang dulu? Aku tahu, dia terlalu banyak masalah yang datang menghampiri. Tapi dia semakin lama semakin berubah, sehingga ketakutan menyelimutiku. Aku takut untuk melihat tatapan matanya yang sekarang, aku merindukan dia yang dulu. Bukan dia yang sekarang. Entah apa yang ada dalam benaknya saat ini. Semoga saja dia baik-baik saja, aku akan mengirimkan doaku untuknya selalu. Semoga saja ini hanya firasat burukku yang tidak akan menjadi kenyataan. Amin

Tingkahnya yang sekarang juga bukanlah menggambarkan dia yang dulu. Aku merindukan dia yang dulu. Semakin hari yang kulihat bukanlah dia yang dulu. Kemanakah perginya dia yang dulu? Apa yang membuat dia berubah seperti ini,. Ini membuatku khawatir.
Sampai tiba saatnya dia menyatakan hal-hal yang sebenarnya tak ingin kudengar. Memikirkannya saja aku sudah ingin menangis, Betapa lemahnya diriku? Banyak hal yang dia katakan dan ada perkataan darinya yang membuatku ke posisi waktu itu dimana aku harus meminta maaf dengan bermohon-mohon serta mendapatkan perlakuan sedikit buruk. Posisiku sama, meminta agar dia tidak pergi namun dia bersikeras ingin pergi. Apa daya, sebuah kekuatannya lebih besar daripada kekuatanku. Alasannya lebih kuat dari pada alasanku. Terlebih lagi aku yang bilamana didepannya selalu kehilangan kata-kata. Karena bagiku kehilangan kata-kata bukanlah sebanding daripada kehilangannya.

Aku selalu bertanya dalam diriku, apakah ini berlebihan? Aku takut, dia yang sekarang melangkah terlalu jauh dan meninggalkanku suatu saat nanti. Karena Allahlah yang membolak-balikan perasaan manusia. Bagaimana jika perasaan sayang ini berubah menjadi benci. Ya Allah ku mohon jangan. Baik perasaanku maupun dia biarkan seperti ini.

Setiap orang pasti mengalami perubahan. Itu yang selalu ku tanamkan dalam diriku untuk menghadapinya, aku yakin suatu saat dia akan berubah entah kapanpun itu hanya menunggu waktu saja. Hanya menunggu waktu saja yang akan berpihak padaku. Dan lebih butuh banyak kesabaran. Walaupun terkadang menyingkirkan ego itu sangatlah sulit.

Sebenarnya ada kata yang telah dia ucapkan tetap meninggalkan duri dihatiku. Aku tak ingin mengingatnya. Karena akan begitu menyakitkan. Dalam sekejap pernah kuberpikir mengapa aku masih memiliki kekuatan itu? Padahal aku sering menangis hanya karenanya. Entah darimana datangnya itu, aku hanya yakin dia membutuhkan aku, aku harus berada disampingnya bukannya menambah masalah diantara masalah yang ada. Seharusnya aku tidak boleh seperti itu. Semoga saja dia akan tetap menjadi dia yang dulu. Jika dia bertanya dia yang dulu seperti apa? Hanya dialah yang tahu. Aku sangat mencintainya. Dalam detik kemarahanku yang berubah dalam sekejap pun karena aku berpikir tidak seharusnya aku begini, aku membuat dia terperangkap dalam masalah yang menumpuk sedangkan aku manjadi beban juga yang membuat dia terperosok lebih dalam, seharusnya aku yang membantunya keluar dari masalahnya, semoga saja bisa. Mudahkan aku Ya Allah.

No comments:

Post a Comment