Friday 7 September 2012

rapuh dalam ketidakberdayaan


Pernahkah kau berpikir bahwa kalian telah berjalan ditempat yang salah? Berjalan tanpa berdosa dan melupakan masalah awalmu dan kau menemui bahagia dalam perjalananmu? Kau akan terus melangkah dan melangkah, berpikir bahwa itu hal yang benar padahal kenyataannya tidak. Satu langkah dua langkah telah berada dalam genggamanmu tanpa kau sadari bahwa di depan sana ada jurang yang sangat dalam sehingga membuat dirimu  terluka. Kau tak akan pernah menyadari bahwa di depan sana ada jurang jika kau dalam keadaan bahagia, yang hanya ada dalam benakmu hanyalah kebahagiaan itu, Orang yang memberikan bahagia padamu adalah orang yang akhirnya mendorongmu masuk ke dalam jurang. Kau juga tak akan pernah menyadari jika pada akhirnya perasaan menyesallah yang kau dapat. Apakah kau ingin meminta tolong?kepada siapa? Siapa yang akan menolongmu? Tak ada! Tak seorang pun! Apakah kau akan berjuang memanjat tebing dari kejatuhanmu dari jurang itu? Sulit kan? Percayakah kau kini? Perasaanmu itu akan hancur. Siapa ulah dibalik semua ini? Entahlah. Percayakah kau bahwa kini akulah yang mengalami penderitaan ini. Mengapa aku menyebutnya penderitaan? Karena perasaan ini sangat menyakitkan. Aku bahkan tak lagi merasakan oksigen yang masuk ke dalam paru-paruku teratur, aku merasakan hatiku telah dirusak. Ada sesuatu dalam hati ini yang bahkan membuat diriku goyah. Mungkin kau tidak menyadari bahwa saat ini aku sedang menahan diriku agar tidak jatuh ke lantai. Hatiku sakit. Sangat sakit. Hati ini seperti teriris pisau bahkan lebih sakit. Aku mengutuk bahkan mengumpat diriku karena telah masuk ke dalam dunia yang pada akhirnya membunuhku. Apa yang harus aku lakukan? Tuhan, kumohon ambilah rasa sakitku. Aku sungguh tak sanggup bertahan jika seperti ini. Aku bodoh. Mengapa aku terus melangkah dan membuat diriku seperti ini? Saat ini aku hanya menatap langit dengan tatapan kosong. Aku menatap sekelilingku dengan tatapan kosong. Tolong aku keluarkan aku dari keadaan ini. Aku terlalu rapuh sehingga tak bisa memanjat tebing jurang itu. Jurang ini terlalu dalam sedangkan diriku terlalu rapuh tak berdaya.

No comments:

Post a Comment