Aku seperti bunga yang semakin lama semakin layu akibat tak ada
pemilikku yang peduli padaku lagi.entah apa yang sedang ia lakukan, aku tak tau
apa yang saat ini ada dipikirannya. Masih adakah diriku disana? Direlung hatinya
yang dalam?
Pernahkah ada yang peduli bahwa saat ini aku layu, daunku
berguguran, bahkan jika aku ini adalah kaktus yang tak ada satupun orang yang
peduli padaku, pada akhirnya aku akan mati. Tak pedulikah dia?
Saat ini aku butuh air, biarkan aku kembali segar dan kembali
bersinar, menunjukkan indahnya kelopak bungaku. Ku mohon jangan biarkan
kelopakku menghitam, layu dan mati. Aku hanya butuh perhatian dan pengertian.
Tak tahu berapa lama aku harus menunggu, hatiku sakit menunggu, menanti
dirinya berbalik padaku serta tersenyum padaku seperti dulu. Aku butuh dirinya,
entah berapa lama aku harus merasakan sakit. Aku hanya ingin ia tahu bahwa aku
layu, daunku menghitam. Tidakkah Ia melihatku, menatapku dan peduli padaku?
haruskah aku menunggu waktu angin untuk menghempaskanku jatuh ke tanah bahkan
tanpa Ia melihatku dan menatapku terlebih dulu? Apakah Ia sengaja membunuhku
perlahan?
Aku lelah, sungguh lelah. Hari demi hari berlalu melaluiku dengan
pandangan simpati, seolah berkata betapa bodohnya diriku masih berada
ditempatku, tanpa berbuat sesuatu dan membuat diriku lelah akibat menahan
amarah. Bukankah tumbuhan dapat membuat makanannya sendiri? Apakah itu artinya
aku dapat bertahan karena aku adalah bunga? Namun tahukah saat ini kelopakku
layu, daunku menghitam, bahkan aku sudah tidak ceria ketika matahari datang.
Semakin lama daya tahan tubuhku melemah.
Aku lelah selalu menyembunyikan garis hitamku pada kelopakku.
Tuhan, basahi diriku dengan hujanMu, biarkan hujan itu meredam tangisku dan
menyembunyikan betapa menyedihkannya diriku. Biarkan hanya angin yang memelukku
walau aku tahu angin setelah hujan sangat dingin. Tapi sejujurnya aku butuh seseorang
yang menjadi pundakku dan membiarkanku jatuh menangis lebih dalam. Aku ingin
melepas topengku, topeng ini membuat diriku merasa lebih sakit.
Aku hanya ingin ia melewatiku seperti dulu. Dengan senyumnya dan
menghilangkan rasa dinginnya padaku, aku
hanya ingin Ia tahu bahwa saat ini aku merindukannya. Merindukan pemilik
bungaku yang saat ini pergi menjauhiku.
Tidakkah kau tahu
Alasanku berada disini adalah dirimu
Dengan tatapan dingin aku tak dapat berkata-kata
Hanya memandangmu dalam kesendirian
Meskipun dasar hatiku merasakan sakit seperti ini
Meskipun ujung tanganku gemetar seperti ini
Aku hanya memikirkanmu
Orang yang kurindukan sampai aku merasa gila
Satu kata darimu yang ingin kudengar sampai gila
Aku mencintaimu, aku mencintaimu, dimanakah dirimu?
Orang yang kurindukan sudah melekat di dalam hatiku
Aku ingin menjagamu selamanya
Aku harus bagaimana?
Kau begitu dingin padaku
Meskipun begitu aku tetap merindukanmu
Meskipun dasar hatiku merasakan sakit seperti ini
Meskipun ujung tanganku gemetar seperti ini
Aku tak dapat melupakanmu
Orang yang kurindukan sampai aku merasa gila
Satu kata darimu yang ingin kudengar sampai gila
Aku mencintaimu, aku mencintaimu, dimanakah dirimu?
Orang yang kurindukan sudah melekat di dalam hatiku
Katakanlah padaku bahwa kau menjagaku
Tidak seharusnya kau menghapus bersih tentangku
Karena kau adalah segalanya bagiku
Orang yang kurindukan sampai aku merasa gila
Satu kata darimu yang ingin kudengar sampai gila
Aku mencintaimu, aku mencintaimu, dimanakah dirimu?
Dirimulah orang yang kurindukan sudah melekat di dalam hatiku,
Ingin selamanya menjagamu
Aku mencintaimu, aku mencintaimu
No comments:
Post a Comment