Hari ini aku termenung. Entah apa
yang ada dipikiranku. Aku bingung, mengapa aku tak dapat menggapai semua isi
dalam pikiranku dan masih saja bingung apa yang membuat dalam hati ini
mengganjal. Seperti ada yang hilang, atau akan ada yang hilang? Tidak, semoga
tidak. Dan ku harap Tidak. Pikiran serta batinku kacau. Entah keadaan hatiku
saja yang sedang buruk atau memang benar semua dugaanku. Keadaan seperti ini
sangat tidak menyenangkan. Membuatku lebih banyak termenung tanpa tau
sebenarnya apa alasanku termenung. Masalah? Tentu ada. Kalau dipikir-pikir
masalah ini membuatku ingin berlari menjauh dari masalah yang kian datang.
Dalam setiap hambatan pasti akan
ada kemudahan yang akan Allah berikan.
Dalam lamunanku mengapa aku
melihat diriku tidak bahagia? Bukan karena ada dirinya. Namun aku tak dapat
melihatnya, aku lebih sedikit menjangkaunya untuk saat ini, terlebih lagi aku
merasa dia yang sekarang bukanlah dia yang dahulu. Mencapai titik prasangka
burukku yang semakin hari semakin menjadi membuatku yakin bahwa dia telah
berubah. Dia semakin jauh dari jangkauanku. Aku takut semakin lama aku tak
dapat menggapainya lagi karena dia telah melangkah menjauh bahkan terlalu jauh.
Mengapa aku melihat tatapan
matanya yang sekarang tidak menyiratkan dia yang dulu? Aku tahu, dia terlalu
banyak masalah yang datang menghampiri. Tapi dia semakin lama semakin berubah,
sehingga ketakutan menyelimutiku. Aku takut untuk melihat tatapan matanya yang
sekarang, aku merindukan dia yang dulu. Bukan dia yang sekarang. Entah apa yang
ada dalam benaknya saat ini. Semoga saja dia baik-baik saja, aku akan
mengirimkan doaku untuknya selalu. Semoga saja ini hanya firasat burukku yang
tidak akan menjadi kenyataan. Amin
Tingkahnya yang sekarang juga
bukanlah menggambarkan dia yang dulu. Aku merindukan dia yang dulu. Semakin
hari yang kulihat bukanlah dia yang dulu. Kemanakah perginya dia yang dulu? Apa
yang membuat dia berubah seperti ini,. Ini membuatku khawatir.
Sampai tiba saatnya dia
menyatakan hal-hal yang sebenarnya tak ingin kudengar. Memikirkannya saja aku
sudah ingin menangis, Betapa lemahnya diriku? Banyak hal yang dia katakan dan
ada perkataan darinya yang membuatku ke posisi waktu itu dimana aku harus
meminta maaf dengan bermohon-mohon serta mendapatkan perlakuan sedikit buruk.
Posisiku sama, meminta agar dia tidak pergi namun dia bersikeras ingin pergi.
Apa daya, sebuah kekuatannya lebih besar daripada kekuatanku. Alasannya lebih
kuat dari pada alasanku. Terlebih lagi aku yang bilamana didepannya selalu
kehilangan kata-kata. Karena bagiku kehilangan kata-kata bukanlah sebanding
daripada kehilangannya.
Aku selalu bertanya dalam diriku,
apakah ini berlebihan? Aku takut, dia yang sekarang melangkah terlalu jauh dan
meninggalkanku suatu saat nanti. Karena Allahlah yang membolak-balikan perasaan
manusia. Bagaimana jika perasaan sayang ini berubah menjadi benci. Ya Allah ku
mohon jangan. Baik perasaanku maupun dia biarkan seperti ini.
Setiap orang pasti mengalami
perubahan. Itu yang selalu ku tanamkan dalam diriku untuk menghadapinya, aku
yakin suatu saat dia akan berubah entah kapanpun itu hanya menunggu waktu saja.
Hanya menunggu waktu saja yang akan berpihak padaku. Dan lebih butuh banyak
kesabaran. Walaupun terkadang menyingkirkan ego itu sangatlah sulit.
Sebenarnya ada kata yang telah
dia ucapkan tetap meninggalkan duri dihatiku. Aku tak ingin mengingatnya. Karena
akan begitu menyakitkan. Dalam sekejap pernah kuberpikir mengapa aku masih
memiliki kekuatan itu? Padahal aku sering menangis hanya karenanya. Entah
darimana datangnya itu, aku hanya yakin dia membutuhkan aku, aku harus berada
disampingnya bukannya menambah masalah diantara masalah yang ada. Seharusnya
aku tidak boleh seperti itu. Semoga saja dia akan tetap menjadi dia yang dulu.
Jika dia bertanya dia yang dulu seperti apa? Hanya dialah yang tahu. Aku sangat
mencintainya. Dalam detik kemarahanku yang berubah dalam sekejap pun karena aku
berpikir tidak seharusnya aku begini, aku membuat dia terperangkap dalam
masalah yang menumpuk sedangkan aku manjadi beban juga yang membuat dia
terperosok lebih dalam, seharusnya aku yang membantunya keluar dari masalahnya,
semoga saja bisa. Mudahkan aku Ya Allah.