Saturday 3 December 2016

Film dan Drama Korea Semakin Populer Di Dunia, Bagaimana Dengan Di Indonesia?


Sumber: drama-korea-terbaru.jadwaltelevisi.com
Kebangkitan film layar lebar Korea nampaknya tinggal menunggu waktu saja. Beberapa puluh tahun yang lalu kita melihat bagaimana China dan India sudah berhasil membanjiri dunia perfilman Internasional, selain Hollywood tentunya. Beberapa film layar lebar produksi China berhasil masuk salah satu deretan film paling banyak ditonton oleh masyarakat dunia.

Beberapa diantaranya yang cukup sukses seperti “Crouching Tiger Hidden Dragon II: The Green Destiny” yang memiliki budget produksi yang sangat besar (mencapai $17 juta). Bahkan sekuel film ini yang meluncur di tahun 2016 dengan judul “Crouching Tiger, Hidden Dragon: Sword of Destiny” yang sukses meraup penjualan tiket sebesar $200 juta.

Meskipun saat ini masyarakat dunia sudah mulai melihat bagaimana menjamurnya serial drama Korea di seluruh dunia, namun untuk urusan film layar lebar Korea masih belum terlalu menunjukkan tajinya.

Indonesia sendiri juga pernah mengalami gelombang K-wave yang cukup besar beberapa tahun yang lalu, beberapa drama korea menghiasi tayangan jadwal acara televisi nasional dan sempat menjadi booming. Salah satu stasiun TV yang gencar menayangkan serial drama Korea yang populer pada saat itu adalah Indosiar. Namun anehnya saat ini sepertinya tidak banyak stasiun TV nasional yang menayangkan serial drama Korea sebagai bagian dari jadwal program acara unggulannya, kecuali RCTI dan RTV.


sumber: pinterest.com
RCTI sendiri sempat menayangkan beberapa serial drama Korea pada jam tayang di siang hari, seperti serial “The Heirs”, “My Love From The Star”, dan yang paling anyar adalah “Descendants Of The Sun” yang sempat tayang 2 kali di jadwal RCTI. Namun sepertinya animo masyarakat Indonesia terhadap drama Korea tidak lagi seperti beberapa tahun yang lalu?

Apakah demam drama Korea di Indonesia sudah berakhir?

Sepertinya hal ini tidak serta merta bisa menjadi sebuah kesimpulan yang bisa dinilai semudah itu. Memang beberapa tahun terakhir ini ada banyak stasiun TV yang gencar menayangkan serial drama India dan Turki, sebut saja ANTV dan SCTV. Bahkan ANTV sendiri saat ini hampir 70 persen jadwal acaranya diisi oleh serial drama India dan Turki, mulai dari serial Anandhi, Thapki, Archana Mencari Cinta, Gopi, Lonceng Cinta, Mohabbatein, dan Bunga Yang Terluka.

Memang demam serial India sepertinya bisa diduga menjadi penyebab mengapa jarang ada stasiun TV yang sukses dengan tayangan drama Korea. Namun itu tidak sepenuhnya benar.

Stasiun TV memang tidak bisa sepenuhnya dijadikan ukuran mutlak untuk menentukan apakah sebuah tayangan populer atau tidak saat ini. Sebagian besar stasiun TV memang mengejar rating tayangan acaranya setinggi mungkin. Jadi meskipun sebuah acara memiliki penggemar atau penonton yang cukup banyak, namun tidak bisa mengalahkan acara dari kompetitornya, maka mereka akan menggantinya.

Hal ini yang kerap terjadi dan salah satunya dilakukan oleh RCTI dan SCTV. Beberapa serial drama yang ditayangkan akan segera dibungkus jika tidak bisa mencapai target rating dan sharing yang diinginkan. Akibatnya banyak penonton yang marah dan kecewa dan akhirnya mengambil jalur lainnya, seperti YouTube, TV berlangganan, atau menonton secara online/streaming. Nah, dari sinilah kita bisa mulai meneliti mengapa sepertinya drama Korea tidak booming lagi, dalam artian banyak ditayangkan di stasiun TV nasional.

Di jaman yang sudah mulai didominasi oleh internet, televisi bukanlah satu-satunya sumber hiburan yang bisa dinikmati oleh masyarakat. Media hiburan berbasis video seperti YouTube misalnya. Bisa dikatakan masyarakat saat ini banyak yang lebih memilih untuk mendapatkan hiburan dari YouTube dibandingkan menonton acara televisi secara langsung. Selain karena lebih banyak variasinya, mereka juga diuntungkan karena tidak harus menunggu siaran favoritnya sesuai jam tayang acara tersebut.

Jumlah masyarakat kelas menengah di Indonesia juga semakin meningkat, akibatnya banyak orang yang sudah mulai beralih tingkat menjadi pengguna TV kabel alias TV berlangganan yang bisa menampilkan channel-channel luar negeri dengan lebih banyak. Salah satunya adalah channel-channel televisi korea yang menampilkan banyak sekali serial-serial drama Korea terbaru yang tayang saat ini.

Nah, dari sinilah kita bisa melihat bagaimana sebenarnya animo masyarakat Indonesia terhadap drama dan film Korea. Jika kita lihat bagaimana besarnya jumlah kunjungan ke media online yang menayangkan streaming drama Korea ataupun yang menawarkan link untuk mendownload film dan drama korea tersebut  (meskipun tidal legal), maka kita baru bisa melihat bahwa sebetulnya masih banyak yang menggemari drama Korea di Indonesia. Hanya saja mereka sudah beralih dari cara menonton yang konvensional di layar kaca televisi menjadi berbasiskan internet ataupun TV kabel.

Apakah anda salah satunya??

No comments:

Post a Comment