Monday 31 August 2020

Searching of Happiness

Sekitar 2 tahun lalu, gue mencari definisi kebahagiaan. Tiap kali di kereta sepulang kerja atau pulang main selalu merenung. Bahkan untuk sekedar ke supermarket dan ngeliat anak kecil main bola sambil ketawa, gue bertanya "apa yang membuat mereka bahagia ya? gimana caranya ya?". suatu malem sekitar jam 11 malem di stasiun pasar minggu, ada beberapa orang masih kerja. Entah karena emang target untuk membuat underpass atau emang jam kerjanya menggunakan shift. sambil nunggu kereta gue memandangi mereka lama banget, gue berpikir "kenapa mereka mau kerja jam segini ya? gak capek? ga bahagia kan?

Tapi jalan mencari definisi kebahagiaan itu gak pernah gue temui, sampai suatu ketika di awal tahun 2020 konser Super junior SS8 di Ice BSD datang. Tanpa persiapan mau nabung dan emang gak ada niatan nonton konser, tiba2 temen kantor ngasih info ada tiket punya temennya sayang banget ga kepake dia mau jual. Setelah pikir panjang karena ga pernah nonton konser juga dan setelah dikasih tau temen cowo di kantor di umur gue sebelum menikah sebaiknya pake uang hasil kerja untuk membahagiakan diri sendiri. Setelah merenung akhirnya gue beli itu tiket dan emang jauh sih dari panggung. Gak punya temen buat nonton tapi dapet temen baru. baru pertama kali ketemu udah kayak kenal lama. Seru banget dan klik banget. Sampai akhirnya sepulang konser capek banget tapi bahagia. Lalu gue mengklaim bahwa hidup gue bahagia.

Tapi ternyata bahagia gue karena nonton konser itu fana. Kayak cuma bertahan di hari itu doang dan cuma 3 harian lah. Tapi bahagia karena ketemu idola tidak bisa membuat hari gue yang buruk atau peristiwa yang menyedihkan itu berubah. Gue tetap merasa down, bete, kesel, marah sedih, kecewa dan emosi lainnya. Gue bingung dan kehilangan arah. 

jadi apa itu bahagia?

Setelah hidup 25 tahun dan di umur 20 tahun gue mencari definisi bahagia gak pernah ketemu dan selalu salah. Ternyata definisi dan tujuan hidup gue yang salah. Gue mencari bahagia untuk hidup. Mana pernah ketemu kan? Banyak baca buku tentang psikologi juga gak kunjung membuat gue berubah memaknai bahagia. Sampai akhirnya salah satu dokter bilang "bahagia yang itu terjadi kemarin kan? bukan hari ini? kenapa kamu hidup untuk hari kemarin? kamu hidup untuk hari ini"

Drama Its okay To Not Be Okay juga ngasih gue perspektif mengenai definisi bahagia. bahwa bahagia itu berarti gue harus bisa hidup berdampingan dengan rasa sakit sedih kecewa marah atau emosi lainnya. bahagia yang sebenarnya berarti bukan menghindari rasa sakit tapi melaluinya. 

Gue sebagai manusia yang masih mencari makna dan tujuan hidup, gue masih belajar untuk menerima bahwa terkadang It's okay To Not Be Okay. Jadi akui, rasakan, temani diri kita, karena ketika kita bisa lewati itu kita akan bahagia dengan apa adanya diri kita.

No comments:

Post a Comment