Thursday 22 April 2021

Hidup seorang manusia dewasa

Semakin dewasa seseorang, nyatanya hidup itu tambah clueless dan gak punya panduan. Rasanya sering tersesat sendirian, tanpa seorang pun menemani. Rasanya napas jadi berat dan isi kepala beradu ingin didengar. Jangankan menghadapi masalah yang datang dan rasa ingin dimengerti. Aku aja sudah kewalahan untuk mengerti diri sendiri dan mengamati pikiran yang datang. Kata mereka, pikiran ini tak perlulah diusir pergi jauh, coba amati. Semakin aku mengamati mereka, semakin sering rasanya air mata jatuh. 

Sebagian diriku mengutuk aku karena vulnerable, sebagian diriku mempertahankan dirinya dan menganggap tak apa menjadi lemah dan rapuh. Lalu aku bingung, bagian mana diriku yang asli?

Pelukan akan sangat menghangatkan diri ini yang kedinginan dan hampir tak bertenaga. Tapi kepada siapa aku meminta pelukan hangat? 

Aku lagi-lagi mengutuk diriku yang kian hari semakin banyak menghabiskan banyak tisu karena rasanya kantong mataku berat sekali. 

Kenapa dadaku rasanya berat sekali? apa yang terjadi? Kenapa rasanya aku sendirian lagi? atau memang aku sedang sendirian? 

Aku sering membayangkan diriku ada di tengah hutan, di pulau tak berpenghuni dan diatas tebing

Bukankah manusia memang akan selalu mengecewakan? lantas mengapa kamu terus berharap kepada manusia? hardikku kepada diri. 

Mungkin benar kata dokter itu, aku perlu melatih napasku

No comments:

Post a Comment