Disini saya akan sedikit sharing
akan impian saya serta ketakutan saya. Sedikitnya rasa Optimis yang tersimpan
dalam hati saya, serta banyaknya pesimis yang mengerogoti saya. Sebenarnya sih
setiap orang itu tidak boleh memiliki ketakutan yang berlebih karena bisa
menutup kemungkinan yang bisa saja terjadi kepada kita. Sebagai contoh, kita
takut untuk mencoba ujian walaupun kemungkinannya kita bisa melewatinya namun
jika sudah ada ketakutan yang berlebihan itu bisa berdampak buruk, kita bisa
lupa materi yang telah kita pelajari hanya karena ketakutan berlebih atau
Nervous.
Setiap orang pasti memiliki
ketakutan yang menyelimuti diri masing-masing. Hanya saja kita harus dapat
menghandle rasa ketakutan itu agar tidak menutup cahaya rasa optimis kita.
Saya memiliki impian, impian yang
sangat besar (maybe yes maybe no). saya ingin sekali menjadi reporter dan
penulis. Dua impian ini ingin sekali saya raih, setelah saya mencoba
bertanya-tanya jurusan apa yang harus saya ambil ketika masuk perguruan tinggi
agar bisa menjadi reporter, jawabannya yaitu KOMUNIKASI. Hmm, saya mutar otak
mencoba berkompromi dengan kemampuan saya. Untuk menjadi reporter pun harus
bisa komunikasi bahasa inggris. Dan setelah saya bertanya dengan guru BK saya,
beliau berkata nilai bahasa Indonesia dan bahasa inggris saya harus diatas 80
sekitar 85 mungkin. O my God!! Pusing juga yaa? Impian tuh harus di kejar.
Wajib kudu harus!!! Baiklah saya harus bisa!! Ada hal unik alasan saya mengapa
saya ingin menjadi Reporter. Saat pertama kali saya menonton acara berita yang
dulu menurut saya “garing” saya mulai tergugah untuk menonton itu karena acara
berita yang disajikan di Metro TV “ 8-11 show” acara itu sangat santai sekali
pembawaannya. Hal-hal yang disajikan pun tidak hanya kasus pembunuhan, pemerkosaan
atau hal-hal yang monoton yang biasa disajikan oleh berita lain. Dan yang lebih
saya sukai adalah ka Tommy Tjokro yang super ganteng :D haha. Senyumannya itu
serasa melelehkan tubuh saya.ahaha. dari situ saya sangat menyukai dunia
reporter. Saya ingin sekali menjadi reporter. Lain halnya alasan saya menjadi
Penulis. Dari dulu, saya sangat menyukai dunia menulis. Saya sangat menyukai
merangkai kata-kata menjadikannya satu frasa dan gugusan makna. Banyak ide
dalam otak saya yang menyuruh saya untuk segera menuangkannya. Namun malas
sering kali menggagalkan niat saya untuk menuangkannya.hahaha.
Kembali ke cerita awal, saya
ingin sekali menggapai impian saya. Membuatnya menjadi kenyataan bukan hanya
bunga tidur dalam mimpi panjang yang sudah lama dinantikan. Kadang, sering
terlintas dalam benak saya untuk tidak mencoba mengambil jurusan KOMUNIKASI
karena saya takut gagal. Saya ingin mencoba tapi saya takut GAGAL. Walaupun
pepatah mengatakan orang yang mundur sebelum berperang yaitu pecundang. Namun saya
membayangkan jika saya menemukan kegagalan dalam hidup saya, saya takut sulit
untuk bangkit berdiri lagi. semoga saja itu hanya pikiran buruk saja. Amin
Saya coba curahkan kepada ibu
saya semua yang saya pikirkan, ibu saya hanya berkata “orang sekolah tinggi-tinggi
untuk apa sih? Selain untuk membuat dirinya dapat menikmati kerja kerasnya
selama ini? Makanya jangan lupa untuk berdoa sama Allah. Karena dengan doa dan
ikhtiar cita-cita dapat terkabul. Banyak juga orang yang sarjana tp
pengangguran.pikirkan dengan matang” Jadi intinya, saya harus benar-benar
berpikir mengenai jurusan itu, saya tidak boleh memaksakan ego saya, memiliki
impian yang besar boleh saja sangat boleh malah namun kita juga harus mengukur
batas diri kita. Saya ingin sekali semua impian saya dapat terwujud. Saya ingin
bisa menjadi reporter dan penulis. Bukan untuk menjadi terkenal, tp saya hanya
ingin memberikan informasi dan semua ide dalam benak saya makanya saya ingin
sekali menjadi reporter dan penulis. Kata-kata dari ibu saya ada benarnya juga,
karena jika saya salah mengambil jurusan bisa-bisa saya lulus jadi sarjana
menjadi pengangguran. Saya tidak mau jika harus seperti itu. Saya tidak ingin
sekolah tinggi-tinggi namun pada akhirnya pencapaian yang saya inginkan tak
dapat terwujud. Saya ingin dengan saya sekolah dan lulus menjadi sarjana, saya
akan mendapatkan pekerjaan yang saya inginkan dan akhirnya dapat menikmati
hasil panen, dengan pekerjaan yang sangat saya inginkan dapat membuat saya
memiliki rumah mewah indah. Saya ingin sebuah usaha saya selama menjadi pelajar
tidak sia-sia namun membuahkan hasil.
Saya ingin melihat saya sebagai
Shalsa yang sukses dimasa depan dan dapat membuat dunia ikut tersenyum melihat
kesuksesan yang telah sekian lama saya raih. Saya ingin sekali membuat kedua
orang tua saya bangga melihat saya, saya tidak ingin mengecewakan mereka.
Karena merekalah saya berdiri dalam dunia yang memiliki dua jalan yang harus
kita pilih, Jalan kebenaran atau jalan kesesatan. Saya sangat berharap dapat
mendapatkan hasil kerja keras yang sudah saya lakukan selama ini dan dapat
membuahkan hasil karena telah belajar menjadi pelajar >15 tahun. Saya tidak
ingin semuanya menjadi sia-sia. Mulai sekarang saya harus menerapkan pada diri
saya bahwa Kesempatan yang saya miliki tidak datang dua kali. Dan saya harus
benar-benar fokus terhadap mimpi terbesar saya. Saya tidak boleh memikirkan hal
yang menyimpang dari pencapaian mimpi saya. Karena apa yang saya lakukan hari
ini berpengaruh besar terhadap saya dimasa depan. Keep Spirit dan Keep Smile
and don’t forget praying to Allah.
Sekian dari tulisan saya, saya
hanya ingin sedikit berbagi. Semoga bermanfaat.
Salam penulis
Shalsa
No comments:
Post a Comment