Wednesday 20 June 2012

Sharing Sedikit


Disini saya akan sedikit sharing akan impian saya serta ketakutan saya. Sedikitnya rasa Optimis yang tersimpan dalam hati saya, serta banyaknya pesimis yang mengerogoti saya. Sebenarnya sih setiap orang itu tidak boleh memiliki ketakutan yang berlebih karena bisa menutup kemungkinan yang bisa saja terjadi kepada kita. Sebagai contoh, kita takut untuk mencoba ujian walaupun kemungkinannya kita bisa melewatinya namun jika sudah ada ketakutan yang berlebihan itu bisa berdampak buruk, kita bisa lupa materi yang telah kita pelajari hanya karena ketakutan berlebih atau Nervous.

Setiap orang pasti memiliki ketakutan yang menyelimuti diri masing-masing. Hanya saja kita harus dapat menghandle rasa ketakutan itu agar tidak menutup cahaya rasa optimis kita.

Saya memiliki impian, impian yang sangat besar (maybe yes maybe no). saya ingin sekali menjadi reporter dan penulis. Dua impian ini ingin sekali saya raih, setelah saya mencoba bertanya-tanya jurusan apa yang harus saya ambil ketika masuk perguruan tinggi agar bisa menjadi reporter, jawabannya yaitu KOMUNIKASI. Hmm, saya mutar otak mencoba berkompromi dengan kemampuan saya. Untuk menjadi reporter pun harus bisa komunikasi bahasa inggris. Dan setelah saya bertanya dengan guru BK saya, beliau berkata nilai bahasa Indonesia dan bahasa inggris saya harus diatas 80 sekitar 85 mungkin. O my God!! Pusing juga yaa? Impian tuh harus di kejar. Wajib kudu harus!!! Baiklah saya harus bisa!! Ada hal unik alasan saya mengapa saya ingin menjadi Reporter. Saat pertama kali saya menonton acara berita yang dulu menurut saya “garing” saya mulai tergugah untuk menonton itu karena acara berita yang disajikan di Metro TV “ 8-11 show” acara itu sangat santai sekali pembawaannya. Hal-hal yang disajikan pun tidak hanya kasus pembunuhan, pemerkosaan atau hal-hal yang monoton yang biasa disajikan oleh berita lain. Dan yang lebih saya sukai adalah ka Tommy Tjokro yang super ganteng :D haha. Senyumannya itu serasa melelehkan tubuh saya.ahaha. dari situ saya sangat menyukai dunia reporter. Saya ingin sekali menjadi reporter. Lain halnya alasan saya menjadi Penulis. Dari dulu, saya sangat menyukai dunia menulis. Saya sangat menyukai merangkai kata-kata menjadikannya satu frasa dan gugusan makna. Banyak ide dalam otak saya yang menyuruh saya untuk segera menuangkannya. Namun malas sering kali menggagalkan niat saya untuk menuangkannya.hahaha.

Kembali ke cerita awal, saya ingin sekali menggapai impian saya. Membuatnya menjadi kenyataan bukan hanya bunga tidur dalam mimpi panjang yang sudah lama dinantikan. Kadang, sering terlintas dalam benak saya untuk tidak mencoba mengambil jurusan KOMUNIKASI karena saya takut gagal. Saya ingin mencoba tapi saya takut GAGAL. Walaupun pepatah mengatakan orang yang mundur sebelum berperang yaitu pecundang. Namun saya membayangkan jika saya menemukan kegagalan dalam hidup saya, saya takut sulit untuk bangkit berdiri lagi. semoga saja itu hanya pikiran buruk saja. Amin

Saya coba curahkan kepada ibu saya semua yang saya pikirkan, ibu saya hanya berkata “orang sekolah tinggi-tinggi untuk apa sih? Selain untuk membuat dirinya dapat menikmati kerja kerasnya selama ini? Makanya jangan lupa untuk berdoa sama Allah. Karena dengan doa dan ikhtiar cita-cita dapat terkabul. Banyak juga orang yang sarjana tp pengangguran.pikirkan dengan matang” Jadi intinya, saya harus benar-benar berpikir mengenai jurusan itu, saya tidak boleh memaksakan ego saya, memiliki impian yang besar boleh saja sangat boleh malah namun kita juga harus mengukur batas diri kita. Saya ingin sekali semua impian saya dapat terwujud. Saya ingin bisa menjadi reporter dan penulis. Bukan untuk menjadi terkenal, tp saya hanya ingin memberikan informasi dan semua ide dalam benak saya makanya saya ingin sekali menjadi reporter dan penulis. Kata-kata dari ibu saya ada benarnya juga, karena jika saya salah mengambil jurusan bisa-bisa saya lulus jadi sarjana menjadi pengangguran. Saya tidak mau jika harus seperti itu. Saya tidak ingin sekolah tinggi-tinggi namun pada akhirnya pencapaian yang saya inginkan tak dapat terwujud. Saya ingin dengan saya sekolah dan lulus menjadi sarjana, saya akan mendapatkan pekerjaan yang saya inginkan dan akhirnya dapat menikmati hasil panen, dengan pekerjaan yang sangat saya inginkan dapat membuat saya memiliki rumah mewah indah. Saya ingin sebuah usaha saya selama menjadi pelajar tidak sia-sia namun membuahkan hasil.

Saya ingin melihat saya sebagai Shalsa yang sukses dimasa depan dan dapat membuat dunia ikut tersenyum melihat kesuksesan yang telah sekian lama saya raih. Saya ingin sekali membuat kedua orang tua saya bangga melihat saya, saya tidak ingin mengecewakan mereka. Karena merekalah saya berdiri dalam dunia yang memiliki dua jalan yang harus kita pilih, Jalan kebenaran atau jalan kesesatan. Saya sangat berharap dapat mendapatkan hasil kerja keras yang sudah saya lakukan selama ini dan dapat membuahkan hasil karena telah belajar menjadi pelajar >15 tahun. Saya tidak ingin semuanya menjadi sia-sia. Mulai sekarang saya harus menerapkan pada diri saya bahwa Kesempatan yang saya miliki tidak datang dua kali. Dan saya harus benar-benar fokus terhadap mimpi terbesar saya. Saya tidak boleh memikirkan hal yang menyimpang dari pencapaian mimpi saya. Karena apa yang saya lakukan hari ini berpengaruh besar terhadap saya dimasa depan. Keep Spirit dan Keep Smile and don’t forget praying to Allah.

Sekian dari tulisan saya, saya hanya ingin sedikit berbagi. Semoga bermanfaat.

Salam penulis
Shalsa

No comments:

Post a Comment