sometimes, we will never know the true value of a moment until it becomes a memory. So I am trying writing every moment from my experience,my mind or anything I will record every moment in this blog, Welcome ~
Wednesday, 27 November 2019
On The Way To Broken Heart 4
Monday, 18 November 2019
Sunday, 17 November 2019
On The Way To Broken Heart 2
Monday, 11 November 2019
On The Way To Broken Heart 1
Monday, 4 November 2019
expectation kill
Monday, 15 July 2019
Dear You : Kamu Dan Tatapanmu
Kamu adalah nama yang terukir dalam relung hati
Seseorang yang tanpa sengaja hadir dalam benakku hingga ku pikirkan dan khawatirkan setiap hari
Aku menyadari bahwa ternyata kamu adalah seseorang yang kucintai teramat dalam
Mencintaimu membuatku berenergi setiap hari
Hari demi hari ku lewati dengan mencintaimu dalam doaku
Aku tak pernah ingin melukai egoku dengan mengungkapkan perasaanku
Tapi namamu selalu kubisikan pada Tuhan untuk selalu dijaga siang dan malam
Aku mencintaimu dengan diiringi rasa takut kehilanganmu
Mungkin saat ini kita tidak berada dalam satu kutub yang memiliki kekuatan yang sama
Tak lantas membuat kita saling menarik dan menggenggam
Tapi justru saling bertolak belakang yang seringkali membuatku terluka
Rasa memiliki dan seolah tahu segala tentangmu memang membuatku terluka
Seharusnya aku tak pernah menaruh hati untukmu
Tapi aku bahkan tak bisa mengendalikan perasaan ini
Namun saat ini, perasaanku padamu semakin tak terungkapkan
Hingga tak bisa ku definisikan
Mungkin aku berada di titik lelah untuk menyebut namamu dalam doaku
Terlalu lelah untuk memikirkanmu siang dan malam
Terlalu lelah menghadapi penolakan meski terlihat dalam gesturmu
Aku terluka oleh diriku yang mencintaimu teramat dalam
Ku kira aku sudah melupakanmu karna terlalu terluka
Ku kira aku sudah lupa
Karena kamu terlalu berharga untuk ditinggalkan hanya karena sebuah perasaan cintaku yang tak berarti
Tapi tatapan matamu saat kita berpapasan membuat hatiku tidak karuan
Jangankan membenci, melupakan saja menjadi hal tersulit yang bisa kulakukan
Seandainya tatapan mata bisa menggambarkan isi hati
Seandainya tatapan mata bisa mudah didefinisikan
Seandainya tatapan mata itu punya arti
Tapi aku akan berupaya untuk menghilangkan semua ekspektasi dan hipotesis tentang tatapan itu
Karna hanya kamu dan Tuhan saja yang tahu isi hatimu
Meski harus kusadari, kamu terlalu indah
Kamu dan tatapanmu terlalu indah untuk ku nikmati dalam ingatan
Kamu dan tatapanmu memang memenuhi isi kepalaku
Tapi lebih baik seperti itu
Karna tatapanmu menggambarkan dirimu yang hangat meski penuh rasa canggung
Berhenti menjadi dingin tak berperasaan
Karna kamu sosok yang hangat
Berhenti menjauh dan menjadi canggung
Karena kamu terlalu baik untuk diberi label pria jahat
15 july
Thursday, 11 July 2019
It's Okay To Be Not Okay
It really helped when you see the world in different way. That your problem is actually not as big as it seems. Just because you're trapped in your own mind. And there so many people trying to crush you down with any ways that they can like your friends talking about you behind you probably your own close friends. But i guess that's okay because we're all humans. You are stronger than you think and you can get through..so many problems because you are great. Just take a breath. Because there's a rainbow after the rain right?
Monday, 1 July 2019
Luka
Rasanya sesak. Amarah yang terpendam. Aku kira aku mulai bahagia dan melupakan sebuah luka. Tapi ternyata ku salah. Luka itu selalu disana. Masalah itu ga pernah hilang.
Aku yang berusaha menutupi seolah luka itu tak pernah ada
Lucunya dia kembali mengoyak batinku
Membuatku hampir kembali menyerah
Meruntuhkan dinding yg ku bangun
Ku kira dinding itu kuat. Tapi nyatanya rapuh
Layaknya diriku
Aku menangis
Terluka karna amarah yang tak bisa kuredam
Di saat seperti ini rasanya ku butuh seseorang
Aku butuh pelukan atau sekedar sosok yang seperti buku diary, setia mendengarkanku
Aku ingin menangis. Tapi harga diriku terlalu tinggi
Sunday, 26 May 2019
Dear You : Luka
Kamu pergi seolah melarikan diri
Menjauh seperti angin yang sengaja melewatiku Tanpa peduli aku yang seringkali menghardik diri sambil menduga alasan perubahanmu
Kamu seperti bongkahan es di lautan, begitu dingin dan menghancurkanku yang begitu rapuh
Aku tersakiti oleh dirimu
Aku yang hancur karena dinginmu
Padahal aku yang mendekatkan diri kepadamu
Salahku memang, terlalu mencintai hingga lupa diri
Terlalu mencintai hingga seringkali berimajinasi
Terlalu mencintai hingga dikhianati ekspektasi
Bukan kamu yang salah, aku yang salah karena mencintaimu
Bahkan mencintaimu dalam diam saja seperti memberiku energi
Kamu memberiku bahagia dalam menjalani hari-hariku
Aku lupa bahwa kamu manusia biasa, yang bisa mengecewakan
Yang bisa menyakiti lewat perkataan
Yang bisa membuatku menangis meski tanpa kamu sadari
Meski kita berhadapan, namun kita saling bertatapan hampa
Saling membisu, tanpa saling mengacuhkan
Aku merasakan ketidakpedulianmu
Aku merasakan rasa tidak sukamu
Dan aku merasakan diriku yang ingin segera berlari menjauh untuk menangis
Aku kesulitan menerjemahkan tingkah lakumu yang seolah membenciku
Aku ingin tahu alasan dibalik perubahanmu
Tapi mungkin itu akan lebih mengecewakanku
Rasanya aku hanya perlu membiasakan diri. Membiasakan diri sebelum kita saling mengenal. Hingga kini kita menjadi dua orang asing
Kamu hanya terlalu nyaman untuk ku hindari
Kamu terlalu indah untuk ku lupakan
Seandainya benci bisa menjadi caraku melupakanmu. Akan kulakukan.
Namun kusadar, hal paling sulit dari mencintai adalah melepaskan dan merelakan
Tapi melupakanmu menjadi hal yang pasti harus kulakukan
Aku hanya butuh waktu menghilangkanmu dari rasa nyamanku dan kebiasaanku mencintaimu
Sunday, 19 May 2019
Harapan Yang Tumbuh, Hati Yang Patah
tetap berharap kamu kumiliki meski sadar diri
aku tak pernah menjadi seorang yang kamu inginkan
Setiap cinta memang memiliki batas
hingga aku mengejarmu hampir saja seperti memelas
Kamu yang begitu kukagumi
hatimu begitu ingin ku singgahi
jatuh cinta tak pernah salah memilih hati untuk dicintai
jatuh cinta terkadang hanya salah memilih waktu yang tepat
sehingga kamu merasa aku mencintaimu adalah jatuh cinta yang salah alamat
aku hanya memiliki harapan tanpa pernah diberikan sebuah kemungkinan
tak ada jalan, maka akan aku cari
tak ada kesempatan, maka akan kutunggu
namun ketika hatimu berkata aku tak perlu mencintaimu
aku takkan berlalu
ketika hatimu berkata aku tak pernah pantas
maka aku takkan memelas
ribuan harapan biarlah menjadi doa yang paling kutangisi
meneriakkan namamu setiap malam hingga air mataku menjadi lautan
tak apa, untukmu aku rela tenggelam dalam air mataku sendiri
mencintai tanpa diberikan sebuah harapan bukanlah sebuah kebodohan
jatuh cinta itu berjuang
patah hati adalah hal yang biasa
luka akan membuatmu dewasa
kehilangan orang yang salah akan membawamu pada seseorang yang tepat
kehilangan tak selamanya menjadi hal yang buruk
tanpa kehilangan, barangkali kamu akan lebih lama membuang waktu berjuang
dan berharap pada hati yang salah
kesalahan dalam mencintai hanyalah ketika sudah tak dihargai
tetapi memilih tetap berjuang dan tak tahu diri
jatuh cinta adalah menghargai diri sendiri
bukan rela menjatuhkan diri
harapan yang pernah tumbuh untukmu
biarlah menjadi satu alasan hatiku patah
kamu tak pernah menyakiti, aku hanya disakiti harapanmu sendiri
kamu tak pernah menjatuhkan, aku hanya merasa sudah dikecewakan
kamu tak pernah meninggalkan pergi
aku hanya merasa kehilangan tanpa pernah merasa memiliki
maafkan aku yang mencintai, tetapi kadang lupa untuk tahu diri
aku hanyalah seorang yang cintanya jatuh dihatimu
jika kamu tak menginginkan, kamu pun tak seharusnya disalahkan
patah hati karena berani mencintaimu, adalah aku yang pantas untuk seutuhnya disalahkan
jatuh cinta bukanlah sebuah pemaksaan perasaan
mencintaimu barangkali Tuhan memang menakdirkanmu menjadi orang yang salah untuk kuperjuangkan
lalu menakdirkan hati yang lain yang mampu kamu terima perasaannya
meski kenyataan itu membuatku merasakan sakit hati
paling tidak, mencintaimu mengajariku menerima dan lapang dada untuk tahu diri
bukan memaksakan perasaanku sendiri
bahagialah, tak apa
mencintaimu aku rela untuk terluka
- Yusuf Hamdhani (Merelakanmu seutuhnya)
.
.
.
Untuk kamu yang selalu aku rindukan
yang menjauh tanpa sebab
yang marah tanpa kutau alasannya
Wednesday, 1 May 2019
Dear you : Rindu
.
Aku sepi dan hampir frustasi. Aku khawatir pada diriku yang berimajinasi, seringkali menikmati indahmu dalam angan. Aku takut akan ekspektasi yang mengkhianati. Saat kesendirian menghantui, saat itu pula aku menggila memikirkanmu. Lidahku kaku, aku tak mampu berkata-kata bahkan berbicara lewat tatapan mata saja ku tak sanggup. Tatapanmu seringkali membuat hatiku berdesir. Mencintaimu sungguh menguras energi dan menyiksa batin. Imanmu meluluhkan hatiku yang sempat beku
.
Aku tahu aku masih harus melewati waktu yang menyiksa karena merindu. Aku masih harus melangitkan harapku pada Sang Maha Pembolak balik hati. Meski ku percaya pada SabdaNya yang akan mempertemukan orang yang tepat di waktu yang tepat. Tapi setiap mantra doa yang kurapalkan tidak mudah membuat otakku berhenti memikirkanmu. Setiap kali dinginmu menusuk sanubari. Setiap langkahmu melewatiku bagai angin lalu. Setiap kali kita menjadi asing dan tak pernah tegur sapa. Maka saat itu pula aku belajar menata kembali perasaanku agar tetap utuh seperti semula.
.
Kamu adalah kata yang kutuliskan tiap malam dalam celengan rinduku
Kamu adalah harap yang selalu kusampaikan pada Tuhan untuk hatinya selalu dijaga
Kamu adalah sosok yang membuatku bahkan mencemburui hal yang tak masuk akal
Kamu tetap kamu yang dulu
Tapi kamu yang berjarak membuat kita tak bisa seperti dulu
.
Jadi apakah kita lanjutkan jarak yang menyiksa ini?
Haruskah ku palingkan hatiku untuk berhenti berharap pada hatimu yang samar?
Ataukah ku masih harus bersabar menyelipkan namamu dalam doaku setiap malam?
Dear You : Mencintaimu Menyiksa Batinku
Karena rasa yang tak bersuara itu menyakitkan
Ingin lupa tapi tak bisa
Ingin berbicara tapi lewat tatapan mata tapi tak sanggup
Tapi kamu selalu mengusik diri bahkan sampai mampir dalam mimpi
Hingga membuatku lupa cara untuk melupakanmu
Ah sudahlah berhenti membuatku terbangun di malam hari karena kabar buruk yang tersampaikan lewat mimpiku
Berhenti membuat hatiku berdegup kencang tiap mengingat namamu
Menatap matamu aku tak sanggup apalagi bercanda tawa denganmu lagi
Mencintaimu terkadang membuatku kesal
Mencintaimu menguras emosiku
Menyiksa batinku
Tapi aku tak sanggup menghilangkan perasaanku kepadamu
Harga diriku terlalu tinggi dan membuatku selalu memungkiri perasaanku padamu
Aku merasa tak pantas jika bersanding dengan dirimu
Tapi jarakmu membuatku makin tersiksa
Tatapanmu membuat hatiku berdesir
Kamu adalah kata yang kutuliskan tiap malam dalam celengan rinduku
Kamu adalah harap yang selalu kusampaikan pada Tuhan untuk hatinya selalu dijaga
Kamu adalah sosok yang membuatku bahkan mencemburui hal yang tak masuk akal
Kamu tetap kamu yang dulu
Tapi kamu yang berjarak membuat kita tak bisa seperti dulu
Jadi apakah kita lanjutkan jarak yang menyiksa ini?
Haruskah ku palingkan hatiku untuk berhenti berharap pada hatimu yang samar?
Tuesday, 16 April 2019
Dear you: Aku Rindu
Dear you
Apa kabarmu?
Aku rindu
Beberapa hari lalu pikiranku melayang melupakanmu sejenak
Hal itu membuat diriku cukup tenang
Aku cukup menitipkan kamu kepada Tuhan agar kamu dijaga olehNya
Tapi entah kenapa kemarin dan hari ini rinduku memuncak
Aku sangat amat rindu
Padahal kamu ada di sekitarku
Tapi kita kesulitan bertegur sapa
Aku suka saat melihatmu tertawa, entah kenapa membuat diriku berenergi
Padahal kamu bukan tertawa karenaku
Bahkan kita bertemu saat membeli makan
Ada perasaan senang sekaligus gugup yang menyelimuti hatiku
Hal paling menyenangkan bagiku adalah melihat dirimu dalam jarak dekat
Karena aku tak perlu memperhatikanmu diam-diam
Tapi kenapa meskipun kita berjarak 5 kaki, kamu terasa jauh sangat jauh
Kamu seperti bintang. Jauh tapi bersinar dan sangat indah
Aku tahu aku ini sangat sensitif
Tapi dirimu yang menjaga jarak membuatku cukup sedih
Bukan kamu yang salah kok
Hanya aku yang memiliki seribu pikiran yang menghujam jantungku
Aku yang salah
Bahkan perasaanku padamu ditambah rinduku yang memuncak inilah yang justru jadi penyebab hatiku tergores
Ya aku rindu saat-saat kita duduk bersebelahan dan saling melempar canda
Aku bahkan rindu leluconmu yang sebenarnya kadang membuatku jengkel
Tapi kelebihanmu adalah aku tak pernah bisa marah lebih dari beberapa jam kepadamu
Bahkan disaat aku pernah kecewa karena perkataanmu yang menusuk
.
Tapi sesungguhnya dadaku sesak karena merindukanmu
Pikiranku penuh dengan namamu
Aku memberanikan diri untuk bersikap biasa, menanyakan beberapa hal. Tapi lagi-lagi kamu bersikap dingin
Bahkan aku mendekatimu di meja kerjamu
Tapi kamu pergi menghindar
Aku menunggumu di tempatmu sambil mencari sosokmu di penjuru sudut
Adakah sosokmu dengan baju yang kamu kenakan itu melintas di sebrangku dan kembali ke meja kerjamu
Tapi nyatanya aku lagi-lagi hanya berharap
Kamu memang jauh
Sangat jauh
Tapi aku rindu
Tak apa
Biarkan aku terus menabung rinduku untukmu sampai waktu tiba
Dan aku akan tetap disini menantimu, yang cuma bisa memandangmu di balik kaca bening itu sambil telingaku yang aktif mendengarmu
15 April 2019
Saturday, 26 January 2019
It's okay to be not okay
It's okay to be not okay. It's okay to feel pain. Just crying. It's okay. It's just phase of life. Keep moving on. Hwaiting!
Dunia ini akan selalu menyakitkan dan kita hidup didunia yang selalu menghancurkan kita dengan cara apapun. Tersakiti, membenci, dan ingin menyerah. Emosi menguras tenaga. Tapi menyerah tandanya kalah. Tapi berjuang sendirian itu berat dan sangat melelahkan.
Kadang aku menyakinkan diriku bahwa emosi itu tidak selamanya bersemayam, jadi amati dan jangan biarkan dia ambil kontrol atas dirimu. Sakit dan masalah yang menghadang ga akan selamanya hadir, jadi jangan menyerah. Tapi kenapa air mata ini terus mengalir sangat deras. Sederas hujan pagi ini.