Suatu ketika aku liat satu video dari TED tentang memaafkan. Speakernya bilang gini
"So why do it? why forgive? It can't heal you. It won't save you or the other person. It can't make you a good person, at least not all by itself. Because that's not what forgiveness is designed to do. Forgiveness is designed to set you free. When you say 'I forgive you' what you're really saying is 'I know what you did. It's not okay. But I recognize that you are more than that. I don't wanna hold us captive to this thing anymore. I can heal my self and i dont need anything from you"
Ada suatu diskusi dengan salah satu mentor aku mengenai aku yang overthinking dan mudahnya aku terluka karna perilaku/perkataan orang lain. Rasanya sakit ya ketika kita kecewa atas perlakuan/perkataan orang lain padahal kita udah berusaha yang terbaik untuk orang lain. Kita menjaga perkataan dan perbuataan kita, tapi kenapa kecewa selalu mampir dan menyapa. Tiap kali kecewa, helaan napas panjang selalu bikin air mata turun dan jadi feel sorry sama diri sendiri gak sih? Kok rasanya udah jahat ya ke diri sendiri. Kadang ada moment ingin membahagiakan orang lain sampai akhirnya perasaan diri sendiri diabaikan. Tapi ketika perasaan kita komplain dan pengen ngasih kode kalau diri merasa terluka, diri ini yang kadang lupa untuk ngasih waktu mendengarkan perasaaan yang keluar.
Dan ketika kecewa karena orang lain menyakiti hati kita, rasanya berat buat sekedar memaafkan. Karena ada mode menyelamatkan diri dan otak kita sering kali waswas dan hati-hati agar hati kita yang udah cukup fragile ini gak tersakiti dua kali. Tapi ternyata itu gak akan pernah membawa kedamaian buat diri sendiri ya?
Persis kata Alex
"To those who have hurt you, splintered your heart, made you feel small, and rejected you—offer them mercy so that you can learn what true freedom feels like. Gripping on to grudges wastes time and energy. It will distract you from being your best self"
Maafkan orang-orang yang telah menyakiti, yang telah buat hati sakit atau menangis tiap malam. Bukan buat orang tersebut tapi buat diri ini. Karena diri ini layak untuk bebas melepas rasa tidak nyaman, bukan?
No comments:
Post a Comment