Friday, 18 June 2021

Two Different Path

Kita berjalan dengan start yang sama, dengan keegoisan yang serupa, dan dengan pengalaman menyakitkan yang serupa. Lalu kita berjalan tanpa bergandengan tangan, karena berpikir kita mampu menghadapi ini sendirian. Karna kita terbiasa mengatasi segala masalah yang datang sendirian, tanpa ada yang mendampingi. Tapi kesombongan itu membawa kita ke dua jalan berbeda, kita dihadapkan pada dua jalan dan kita tidak menyadari bahwa kita saat ini sedang berada di jalan yang terpisah, kita berjalan sendiri-sendiri, jangankan untuk bergandengan tangan, bertegur sapa karna tak saling melihat aja sudah suatu hal yang patut disyukuri. Tapi kita tetap dengan kesombongan dan keegoisan berjalan di jalan yang berbeda. 

Ada moment aku merindukan kamu yang masih bisa aku sentuh, yang masih bisa aku sapa dan lihat meski dari jauh.

Tapi meski kita di jalan yang berbeda, bukan berarti kamu tidak pernah menyapa aku, aku sering menyapa aku, atau meneriakkan namaku. Tapi aku tetap kesepian, karena memang kamu tidak disampingku, karena kita ada di dua jalan yang berbeda.

Tapi apakah mungkin kita bisa ketemu di satu jalan yang sama? Ataukah kita tetap ingin di jalan berbeda dan terus berjarak? 

No comments:

Post a Comment