Saturday, 16 March 2013

Luka


Teriknya matahari menusuk-nusuk kulitku, hari ini rasanya aku ingin cepat-cepat berada dirumah walaupun perjalanan ke rumah adalah hal terindah karena aku bersamamu. Walaupun aku merasa panas ini sangat menyiksa aku tidak apa-apa karena selama aku bersamamu. Namun aku mendapati kenyataan bahwa pagi ini tidak hanya aku yang ada dipikiranmu dan mendapatkan ucapan selamat pagi tapi ada wanita lain. Setelah tahu ini, hati ini remuk hatiku sakit kepalaku pusing. Mengapa masih ada orang lain?tanyaku. apakah dia sangat special sehingga tidak hanya ku yang mendapati ucapan selamat pagi darimu? Tidak bisakah kau hanya memikirkanku seperti aku memikirkanmu? Setiap pagi, siang sore dan malam aku hanya memikirkanmu, pesan yang kuharapkan bordering hanya darimu, bahkan setiap pagi aku hanya mengucapkan selamat pagi padamu. Tidakkah bisa kau membalasku? Hanya aku yang ada di pikiranmu? Luka yang kemarin saja belum sembuh, mengapa ada luka lain?
Aku tidak pernah memikirkan yang lain kecuali kau, aku selalu mengharapkan mendapat pesan darimu. Tak bisakah kau melihat hatiku? Bahkan panas siang ini tidak sebesar panas hatiku dan luka hatiku.
Aku sedih dan aku menangis, tak bisakah kau melihatku? Apa kau tak melihat ketakutanku? Aku tau aku sempat bersalah pergi meninggalkanmu. Tapi apakah aku pernah mengharapkan cinta lain disaat aku mencintaimu?
Jika aku berkata, aku menyukaimu, dapatkah kau membalasnya dengan berkata kau menyukaiku?
Jika aku berkata, aku menyayangimu, dapatkan kau membalasnya dengan berkata kau menyayangiku?
Jika aku berkata, aku mencintaimu, dapatkan kau membalasnya dengan berkata kau mencintaiku?
Jika aku berkata, aku merindukanmu, dapatkan kau membalasnya dengan berkata kau merindukanku?
Bahkan jika aku memberikan semua hatiku, dapatkah kau membalasnya?
Aku merindu, tapi dalam belenggu. Bisakah kau merengkuhku?
Aku meragu, dalam keterbatasan dapatkah kau menarikku keluar?
Aku ingin kau curahkan seluruh hatimu untukku, perhatianmu padaku dan rasa cintamu kepadaku. Mungkinkah?
Bisakah kau membuat aku mempercayaimu seutuhnya, walalupun dahulu kau berbohong padaku dan mendapati kehangatan yang lain? Hatiku memang sakit tapi aku tetap harus tersenyum menatapmu, karena aku mencintaimu dan itu akan berlangsung selamanya.

No comments:

Post a Comment