Wednesday 26 June 2013

Apa kabar kurikulum 2013?


Apa kabar kurikulum 2013?

Sekitar Dua bulan yang lalu saya mendengar desas desus akan dihilangkannya pelajaran TIK dan akan diganti dengan pelajaran Keterampilan(senibudaya) serta penambahan jam-jam mata pelajaran seperti bahasa inggris menjadi 4 jam dan pendidikan agama Islam. Kebetulan guru privat ngaji saya juga guru di sekolah swasta jadi Ia banyak sekali sharing dan berita akan dihilangkannya pelajaran TIK pun saya pertama kali mendengarnya darinya. Entah apa yang terjadi dalam system pendidikan Indonesia ini, menambah jam mata pelajaran bukan berarti menghapus mata pelajaran yang lain kan?

Apa ada yang salah dengan system pendidikan Indonesia? Bukankah pelajaran TIK itu sangat penting? Apa karena pada zaman sekarang banyak sekali anak kecil yang sudah mengenal tentang teknologi computer? Apa pemutusan penghilangan Pelajaran TIK segampang itu hanya karena zaman sudah modern, anak-anak berkembang menjadi jago IT? Apa hanya anak SMK saja dengan jurusan computer yang boleh berkembang IT nya?

Memang benar pada zaman ini banyak sekali anak kecil yang sudah pintar teknologi computer, tapi dalam pelajaran TIK kita tidak hanya memperlajari hal dasar atau secara umum mengenai computer. Tapi ada materi yang jelas-jelas sangat bermanfaat. Faktanya dengan adanya guru-guru TIK sangat membantu karena sekarang zaman terus berkembang sehingga untuk mendaftar perguruan tinggi saja melalui online. sebagai contoh saya Sebagai alumni SMA yang pernah mengalami kesulitan mendaftar PTN dan human eror peran guru TIKlah yang saya butuhkan. Guru-guru yang bukan bidangnya belum tentu dapat membantu penuh bukan?

Jadi sebenarnya ada apa dengan Pak Menteri pendidikan? Apa ujian nasional tahun 2012-2013 belum cukup membuat protes semua pihak serta mempersulit system pendidikan Indonesia? Lalu sekarang dalam kurikulum 2013 menghilangkan pelajaran TIK? Apa yang akan terjadi jika Indonesia buta teknologi? Tentunya anak bangsa Indonesia tidak dapat bersaing di dunia global karena jika kita buta teknologi bukan? Apakah keputusan ini benar-benar dipikir matang dengan pak menteri?

Pada tanggal 16 Februari 2013 lalu menteri pendidikan dan kebudayaan Mohammad Nuh menjelaskan sosialisasi kurikulum 2013 yang dihadiri seluruh guru Muhammadiyah Se-Jawa Timur. Mohammad Nuh menjelaskan kurikulum 2013 agar para guru mengetahui bagaimana kurikulum 2013. Ia juga menjelaskan alasan mengapa ada perubahan kurikulum. Ia berkata bahwa seiring perkembangan zaman dibutuhkan pondasi yang kuat yang berakar pada kualitas pribadi penduduknya. Pondasi ini berupa pondasi keilmuan dan sikap. Dalam kurikulum 2013 siswa akan diajak untuk observasi, bertanya dan menalar “ kalau sudah kuat pribadinya mau dibentuk apa saja mereka sudah siap “ Kata Bapak Mohammad Nuh. Mohammad Nuh juga menjamin Guru TIK tidak ada yang menganggur meskipun kebijakan diserahkan kembali kepada masing-masing sekolah.

Pelajaran TIK itu penting walaupun ada perubahan kurikulum pada tahun ajaran baru tidak seharusnya salah satu pelajaran ada yang dihilangkan karena pada dasarnya semua pelajaran sama pentingnya bagi siswa bukankah tidak akan seimbang jika akan ada yang dihilangkan sebagai contoh menambah pelajaran bahasa inggris dalam seminggu karena bahasa inggris adalah bahasa internasional dan siswa dituntut untuk bisa berbahasa inggris lalu menghilangkan pelajaran Pendidikan Agama Islam? Apakah itu adil? Dan sekarang dengan adanya pelajaran KTK sehingga menghilangkan pelajaran TIK sungguh tidak fair karena pada dasarnya kita perlu bersaing di dunia global dan dengan adanya teknologi informasi itu sangat membantu. Tapi semua keputusan sudah ditentukan dan apa daya kita mungkin kita hanya bisa memprotes, dan mengkritik. Mungkin ada alasan di balik ini semua. Saya berharap  pak menteri sadar dan saya juga berharap semoga guru-guru TIK yang berstatus PNS maupun guru honorer tidak ada yang menganggur dan mendapatkan jalan yang lebih baik daripada sekarang.

Maaf bila ada kekurangan serta kesalahan terima kasih telah membaca silakan berkomentar J

Sekian dan terima kasih

Salam penulis

Shalsa

No comments:

Post a Comment