Wednesday 26 June 2013

Ilmu ikhlas itu sulit ternyata


Seandainya ilmu ikhlas itu dapat dipelajari seperti mempelajari ilmu-ilmu lain saat kita sekolah. Tapi nyatanya tidak. Masih ada yang terbebani dalam hati berarti itu tanda belum ikhlas. Rasa ikhlas itu sulit, sangat sulit menurutku. Lelah dengan kegiatan yang sangat padat, seperti les, sekolah pulang jam 2, banyak PR, remedial, ulangan, masalah yang datang dan sebagainya. Sedikit masalah pasti mengeluh. Masalah kecil di simpan dalam hati sehingga membakar hati dan ngedumel panjang lebar. Ya Allah, mengapa saya sulit mendapatkan rasa ikhlas?
Ketika masalah kecil datang, ada hembusan panjang yang sangat berat yang menandakan bahwa itu sebuah masalah yang sangat berat yang tidak dapat ditanggung beban oleh kita. Terlalu manjakah saya ya Allah? Aku tahu engkau tidak akan memberikan cobaan di atas kemampuan manusia itu sendiri. Apakah saya ini manusia yang kuat ya Allah?
Terlalu banyak menuntut, banyak mengeluh, tidak mandirikah saya? Seringkali saya marah ingin berteriak dalam hati dan berkata “ kenapa sih ada cobaan banyak amat” tidak ada rasa bersyukurkah saya? Rapuhkah saya ya Allah? Ya Allah, maafkan aku ketika aku menghadapMu hanya sedikit waktu dan lebih tepatnya terlalu terburu-burunya saya, namun ketika saya meminta sesuatu saya pasti lama untuk menghadapMu. Bodohnya saya.
Ibu saya sering berkata bahwa Allah itu berasa lebih dekat bahkan lebih dekat dari nadi kita. Ya Allah, peluk hatiku, bantu diriku untuk menjadi manusia yang tidak banyak mengeluh, pemarah, dan bantulah saya untuk menjadi manusia yang banyak bersyukur atas nikmatmu serta berilah saya rasa ikhlas yang benar-benar tertanam di hatiku. Ya Allah, ketika ada orang lain di hatiku bantulah aku agar jangan terlalu terfokus pada dia. Ketika ada lelaki yang ku sayangi buatlah aku menyayangi dia karena Engkau, agar rasa ikhlas selalu ada di hati ini.
Ya Allah buanglah rasa negative yang ada di hati saya, karena sesungguhnya bukan bahagia yang buat kita bersyukur tapi rasa bersyukur yang buat kita bahagia J

No comments:

Post a Comment