Thursday, 27 June 2013

Nostalgia


Akhir-akhir ini selalu ada lintasan masa lalu yang hadir walau dalam sekejab dalam pikiranku. Aku tak mengerti mengapa lintasan masa lalu itu akhir-akhir ini menguasai pikiranku dan mengajakku bernostalgia. Dan ketika malam datang lintasan masa lalu itu menguasai mimpiku dan tanpa persetujuanku mereka yang mengambil alih pikiranku dan ketika ku terbangun aku tak bisa membedakan dimana kenyataan dan dimana khayalan. Hingga disaat ku terbangun dan mendapati kenyataan bahwa pintu pintu memori masa lalu itu sudah terbuka sehingga satu persatu memori itu keluar dan mengajak ku bernostalgia. Memaksaku masuk kedalam dunia nostalgia ku. Aku berusaha menghindar dari khayalan itu tapi tak bisa.

Dan pada akhirnya Aku  berjalan dalam waktu nostalgiaku, mencoba berkeliling dan membuka kembali diary berdebu yang sudah tersimpan rapat. Aku hanya bernostalgia untuk singgah sebentar dan tak lama aku akan kembali karena aku tidak akan terlalu lama bernostalgia dan tinggal selamanya dalam memori sehingga aku harus meninggalkan dunia yang saat ini kutempati. Sulit untuk meninggalkan dunia ini hanya untuk bernostalgia dan mengenang masa lalu. Aku tidak akan mengambil resiko itu. Ketika aku berjalan untuk keluar dan menyudahi waktu nostalgiaku memori itu menayangkan rekaman kenangan masa lalu bersama seseorang, Kenangan ini mempunyai dua wajah dalam hatiku, kesedihan dan kebahagiaan. Aku tertawa ketika rekaman itu menayangkan tingkah manisnya terhadapku ataupun tingkah konyolnya hatiku kembali mengingat bagaimana rasanya berada dekatnya,walau bukan dalam waktu yang sama aku sadar bahwa rekaman ini adalah kenangan dari wajah kebahagiaan, ya bahagia ketika bersamanya. Dan ketika wajah kesedihan itu menampakan diri dalam rekaman itu, aku tidak dapat merasakan kakiku karena perasaan yang dulu pernah ada kurasakan kembali walau dalam waktu yang berbeda. Aku ingin berlari tapi ku tak bisa hingga akhirnya aku hanya menutup mataku dan menyuruh diriku untuk tak mengingatnya lagi. Dan seketika itu pula aku berdiri dan menjauh namun aku masih di tempat nostalgiaku. Memori itu membawaku hingga ke lembah yang paling dalam. Aku ingin keluar dari dunia nostalgiaku pergi ke dunia asalku.

Ku berharap waktu nostalgiaku ini habis dan aku tak perlu membuang waktuku mengingat kenangan bersama dia- cinta pertamaku karena aku tak ingin kembali mengenangnya ataupun kembali menyukainya. Sudah cukup bagiku hanya menjadikannya sebagai cinta pertamaku. Seperti yang pernah Ia bilang cinta dengan obsesi itu berbeda walau yang kurasakan dulu bukanlah obsesi untuk memiliki dia tapi rasa sayang.

Dan sekarang aku akan kembali ke dunia asalku, sudah cukup bagiku kembali mengenangmu kenangan terima kasih sudah membawaku berjalan-jalan dalam dunia nostalgia.


No comments:

Post a Comment