Akhir-akhir ini selalu ada lintasan masa lalu yang hadir
walau dalam sekejab dalam pikiranku. Aku tak mengerti mengapa lintasan masa
lalu itu akhir-akhir ini menguasai pikiranku dan mengajakku bernostalgia. Dan
ketika malam datang lintasan masa lalu itu menguasai mimpiku dan tanpa persetujuanku
mereka yang mengambil alih pikiranku dan ketika ku terbangun aku tak bisa
membedakan dimana kenyataan dan dimana khayalan. Hingga disaat ku terbangun dan
mendapati kenyataan bahwa pintu pintu memori masa lalu itu sudah terbuka
sehingga satu persatu memori itu keluar dan mengajak ku bernostalgia. Memaksaku
masuk kedalam dunia nostalgia ku. Aku berusaha menghindar dari khayalan itu
tapi tak bisa.
Dan pada akhirnya Aku
berjalan dalam waktu nostalgiaku, mencoba berkeliling dan membuka
kembali diary berdebu yang sudah tersimpan rapat. Aku hanya bernostalgia untuk
singgah sebentar dan tak lama aku akan kembali karena aku tidak akan terlalu
lama bernostalgia dan tinggal selamanya dalam memori sehingga aku harus
meninggalkan dunia yang saat ini kutempati. Sulit untuk meninggalkan dunia ini
hanya untuk bernostalgia dan mengenang masa lalu. Aku tidak akan mengambil
resiko itu. Ketika aku berjalan untuk keluar dan menyudahi waktu nostalgiaku
memori itu menayangkan rekaman kenangan masa lalu bersama seseorang, Kenangan
ini mempunyai dua wajah dalam hatiku, kesedihan dan kebahagiaan. Aku tertawa
ketika rekaman itu menayangkan tingkah manisnya terhadapku ataupun tingkah
konyolnya hatiku kembali mengingat bagaimana rasanya berada dekatnya,walau
bukan dalam waktu yang sama aku sadar bahwa rekaman ini adalah kenangan dari
wajah kebahagiaan, ya bahagia ketika bersamanya. Dan ketika wajah kesedihan itu
menampakan diri dalam rekaman itu, aku tidak dapat merasakan kakiku karena
perasaan yang dulu pernah ada kurasakan kembali walau dalam waktu yang berbeda.
Aku ingin berlari tapi ku tak bisa hingga akhirnya aku hanya menutup mataku dan
menyuruh diriku untuk tak mengingatnya lagi. Dan seketika itu pula aku berdiri
dan menjauh namun aku masih di tempat nostalgiaku. Memori itu membawaku hingga
ke lembah yang paling dalam. Aku ingin keluar dari dunia nostalgiaku pergi ke
dunia asalku.
Ku berharap waktu nostalgiaku ini habis dan aku tak perlu
membuang waktuku mengingat kenangan bersama dia- cinta pertamaku karena aku tak
ingin kembali mengenangnya ataupun kembali menyukainya. Sudah cukup bagiku
hanya menjadikannya sebagai cinta pertamaku. Seperti yang pernah Ia bilang
cinta dengan obsesi itu berbeda walau yang kurasakan dulu bukanlah obsesi untuk
memiliki dia tapi rasa sayang.
Dan sekarang aku akan kembali ke dunia asalku, sudah cukup
bagiku kembali mengenangmu kenangan terima kasih sudah membawaku berjalan-jalan
dalam dunia nostalgia.
No comments:
Post a Comment