Saturday, 17 May 2014

comfort zone


sedang merasa pada satu titik dimana tempat itu sangat nyaman, tanpa batas tanpa arah aku terus mengikuti titik itu, seperti daun yang pergi dan mengikuti kemana angin membawanya. Tanpa tujuan yang jelas hanya sebuah titik yang merasa nyaman dan membuat tidak ingin pergi. hanya disini, berada pada titik itu.
suatu ketika ada bahu yang nyaman untuk menjadi your shoulder to cry itu seperti titik itu, ya seperti itu. ketika kamu menemukan shoulder to cry apa yang akan kamu lakukan? tetap mempertahankan posisi itu bukan?
Aku menikmatinya, menikmati waktu yang terus berlalu walaupun tanpa haluan. rasanya seperti comfort zone

No comments:

Post a Comment