Tuesday, 31 January 2023

jeda

Hamil tuh membawa gue untuk jeda terhadap ambisi obsesi dan segala kegiatan produktif yang memaksa gue terus menghabiskan waktu buat berkegiatan. Sekarang justru lebih seringnya rebahan tiduran istirahat. Kegiatan yang gue benci semaea gadis
Wkwk lucu rasanya, ada perasaan bete karena kerjaan yang numpuk ini membuat gue harus belajar menolak segala request yang muncul.
Tapi sisi positifnya, jadi lebih banyak istirahat. I mean perjalanan menuju sosok ibu ternyata cukup berat yang kadang bikin gue banyak mengeluh. Tapi gue harus kuat karena gue ingin ketemu sama malaikat kecil yang bertahan hidup di rahim gue ini.
Bahkan gue berterima kasih ke dia, hadirnya dia membuat gue membuat jeda terhadap segala obsesi dunia termasuk di kerjaan.

Friday, 27 January 2023

Kegiatan Nangis Harian

Memasuki minggu 8 gejala baru muncul, kesulitan sembelit. Rasanyaa nangis terus kalau nongkrong di toilet. Karena udah sampe satu jam pun gamau keluar. Sedangkan gas muter muter di perut dan ngasih sensasi dingin menggigil dan perut sakit. Belum lagi di tambah mual.

Semalem bahkan kesulitan tidur, posisi apapun rasanya salah. Rebahan tentu pilihan buruk karena rasanya ada yang naik ke kerongkongan yang bikin mual tiada henti. Jam 2 lewat bahkan belum bisa tidur dan cuma bisa ngeluh, kenapa gas muter di perut sedangkan kipas di kamar terus muter.

Selain putaran gas di perut, mood pun jelek banget. Rasanya marah2 kesel frustasi. Bahkan kegiatan mandi aja jadi momen pergolakan batin yang harus bikin emosi dulu. Ambil handuk emosi. Lalu lempar handuk ke kasur. Ambil handuk buka pintu toilet langsung tutup pintu lagi karena seketika mual dan marah2 tanda gamau mandi. Padahal gue tipikal suka mandi dan harus mandi sebelum berkegiatan. Padahal mandinya pun udah dibuat siang biar gak punya alasan untuk ga mandi. Tapi serius bahkan di toilet aja masih marah2. Sama air marah, sama suasana dll bahkan drama ini ga berenti karna bikin gue pengen cepet cepet cabut dari toilet. Tentu ditandai dengan muntah dulu tanda penolakan buat mandi.

Keanehan lagi muncul dengan gue yang gak suka ke toilet buat cuci tangan. Pokoknya ke toilet buat cuci tangan doang itu bikin emosi! Alhasil pake tisu basah karena tubuh gamau diajak ke toilet. Entah alasannya apa. Apa ada trauma muntah terus menerus di toilet dan bikin capture memori ini berupa penolakan? I dont know.

Yang pasti gue mengalami mood swing yang parah yang bikin diri sendiri capek. Maka dari itu, banyak yang bilang untuk bikin jurnaling ibu hamil untuk mengutarakan semuaa yang ada di kepala dan yang dirasain.

Sejujurnya ingin balik normal :( gejala aneh ini kapan berakhirnya yaaa?
Tapi semua orang kayak sahabat cewek yang pernah hamil, ibu pun selalu bilang buat sabar karena sebentar lagi berakhir TM1 dan kalau udah memasuki TM 2 lebih enak lebih enteng ke badan dan lebih banyak napsu makan.

Trust me, setiap harinyaa gue hanya merasa gue sakit gerd setiap saat. Badan lemes, mual muntah tiads henti kecapean dll. Belum aja ditambah pusing dan pingsan biar beneran kayak gerd.

Omaygad di titik ini beneran harus sabar terus, yang bikin syukur adalah paksu bukan tipe rewel istri harus tetep masak harus tetep doing ABCDZ layakmya istri. Dia bahkan tipe yang caring dan tau kalau istrinya beneran drop. Salah stau hal yang aku syukuri adalah ada dia yang nemenin, semoga tetep kayaj gitu ya kamu :)

Tuesday, 17 January 2023

Preggos Diary 1

Sebesar dan sedewasa apapun seorang anak, tetep anak kecil depan ibunya
Ya itu aku

My Body Was Fragile

Hari ini tiap makanan yang masuk selalu minta buat dikeluarin. Apapun.
Doclang, indomie, roti, sate, buah yang masuk semua minta dikeluarin dan ngasih sensasi merinding di sekujur tubuh kalau ga segera dikeluarin. 

Bahkan tiap kali muntah, yang gue lakuin adalah bilang sama ibu sampai akhirnya dibeliin sate dan bapau. Pas dateng ibu mencoba menenangkan dan peluk gue "kasian anak ibu. Gapapa. Keluarin kalau memang mau keluar. Nanti makan lagi. Jangan biarin perut km kosong"

Seketika rasanya ingin nangis. Calon ibu yang dipukpukin ibu yang ga tahan buat nangis kayak anak kecil. 

Bahkan di saat muntah tiada henti ini terus muncul, gue bahkan di tahap menyerah buat makan dan rasanya ga kuat ingin ke dokter dan minta obat atau infus karena semua tubuh lemes. Posisi tiduran maupun duduk bukan posisi pw yang bikin gue tenang, justru ga tenang dan bikin gue terus ingin muntah.

Kalimat ibu menenangkan karena bilang "gapapa. Berat sekarang tapi nanti 4 bulan berlalu dengan cepat. Dan gapapa kok sampe sekarang sehat sehat aja. Semua ibu ngerasain. Ibu dan mamah juga bahkan sehat sehat aja. Gapapa proses jadi ibu. Sehat sehat dan jangan lupa makan"

Di sisi rapuh gue saat ini my husband take overtime dan ada part sedih disitu. I mean I really need him right now, walaupun lembur dan ngumpulin uang itu buat gue dan anak kita. Gue merasa ingin selalu diperhatikan kayak di telp dan bukan cuma fokus disana hanya dengan nonton youtube bukan kerja. Im so sad  and feels lonely. 

Actually when overwhelming emotions start rising, I need to convince my self that everything will pass and will be okay :) 
Lets get throught this :)

Please Remind Me Everythings Gonna Be Okay

Banyak yang terlintas di benak gue setelah tau kalau gue hamil, the "me" side. Bulan february ada rencana untuk minta hadiah staycation sama suami karena selama pacaran bukan yang suka pergi jauh dan staycation. Ada keinginan punya momen berdua lagi setelah honeymoon kemarin. Bahkan excited untuk merasakan jalan jalan lagi dari kantor yang kemungkinan besar ada di akhir tahun sept - okt - nov. 

Tapi semuanya harus batal, because I carried this baby. Kalimat orang lain yang nyuruh "berhenti mikirin diri sendiri karena udah ada baby" dsb jadi salah satu hal yang bikij sedih. Gue selalu percaya bahwa I need to fulfil my cup first then I will give my love to my loves ones. Tapi gue nemu kalimat menenangkan yang bilang "wont it be nice to grow up with a child and be able to travel together and visit together?"

Dari semua nasihat kehamilan yang muncul dari semua orang termasuk pasangan, satu hal yang dibutuhkan seorang wanita hamil "everyone remind me that everything is gonna be okay"

Tapi pertama kali suatu benda padat masuk dan cek keberadaan calon anak. Disitu seketika gue merasa bahkan rela kehilangan nyawa gue untuk menghadirkan dia ke muka bumi ini. Kantung janin dan titik janin yang terus menerus akan tumbuh. Di saat itu juga semua perasaan berkecamuk. Ingin nangis, terharu happy jadi satu bahkan kaget bahwa ada makhluk hidup dalam perut ini. Di saat itu juga gue merasa jatuh cinta kepada orang yang bahkan ga pernah gue temuin sebelumnya. Setiap menit membawa gue terus mikirin sebesar apa dia. Makanan apa yang harus dia makan, apa yang harus gue lakukan agar dia tumbuh sehat. Pertumbuhan setiap hari seperti apa.
Apa jenis kelaminnya? Akankah dia mirip gue atau justru bapaknya? 
Akankah dia introvert atau extrovert?

I dont even know you yet, but how do I love you so much already?

Satu persatu orang yang gue kenal gue kasih tau untuk jadi tempat gue bersandar secara emosional untuk terus ngepukpukin gue dan bilang everythings gonna be okay. Disaat gue meragukan diri gue menjadi ibu secepat ini, disaat gue meragukan financial gue yang secara tiba tiba kayak dihantem boom.

Cerita ke temen dekat itu kayak salah satu cara gue mencari someone to rely on and telling me everythings gonna be okay. 
Terlalu banyak gejolak emosi yang muncul yang bahkan bikin gue takut menghadapi masa depan. Kayak semua serba terburu buru, aku masih tahap healing dan masih trust issue, lalu menikah, perubahan tubuh dan akhirnya punya bayi. Banyak ketakutan yanh muncul yang bikin gue bahkan merasa kesepian. Yes im lonely

I am pregnant

Ketika nonton confession of a pregnant woman. Seketika merembes mata ini ga berenti. Perasaan jenn in sama kayak yg gue rasain dan seketika kayak dipeluk. Semua orang mengatakan untuk harus makan demi bayi dalam perut. I know tapi deep insight kayaj lonely seolah shalsa gone. Apakah orang aware kalau gue muntah dan merasa kesakitan? Tapi yang tau diri kita ya diri kita sendiri. Dan melihat curhatan jenn im lalu nangis. Ada sensasi keram yang muncul. Yes dia kayaknya tau ibunya lagi nangis. Seketika gue bilang "hei honey im fine. Iam a little sad. But it doesnt mean i hating you or wont to meet you. I really excited we can meet someday and i have still counting days. Cuma perasaan ini hadir gitu aja. But i promise you I will give you everything the best that I could give to my self. Lets meet at the right time baby. I love you so much. Including my self my soul or my life "
Lalu seketika perut keramnya hilang. Apakah ini yang dinamakan bonding mother and her baby?

Aku gamau kena post partum syndrome atau baby blues yang akhirnya benci atau marah ke anak. So aku harus regulasi segala emosi yang muncul. Sedih bilang sedih. Marah bilang marah. Kecewa bilang kecewa. Karena inget anger iceberg. Marah selalu punya emosi lain dibaliknya. Sebelum pelukan orang lain, aku biasakan memeluk diri sendiri. Sebelum positive affirmation dr orang lain, aku biasakan untuk kasih itu setiap hari bahkan setiap mual.

Hal yang patut disyukuri, Im here healthy, doing job and have people who care of me.

What i learn for my depression before, its because I keep my problems berputar dikepala terus menerus tanpa cerita tampa menuliskan semua apa yang gue rasakan..sehingga gue merasa sendiri dan lelah.
I mean i dont wanna be people who see knife and want cut the veins. Gamau liat rel kereta dengan pikiran melompat dll. Aku ingin percaya bahwa someday I feel better.

Perasaan jenn im yang bilang "what if Im trying the best that I can but my kid still doesn't love me? If I sew two lines. Everythings gonna changes". Tapi pikiran ini pun pertama kalinya yang ada di pikiran gue setelah tes di pagi hari. Everythings gonna changes. Karena gue berpikir secara financially belum siap kita berdua, sebagai generasi sandwich, bahkan mengatur uang sendiri bener2 menguras tenaga. Aku jadi gatau harus apa, gue takut gabisa ngasih yang terbaik, gue takut financial yang gak stabil membuat hubungan gue memburuk. 

Seketika menyalahkan diri sendiri, why I choose to married right now, while my family rely on everything to me and now I have baby. Kenapa gue tidak tegas pas bulan january dan mengakhiri semuanya sehingga gak ada pertemuan keluarga dan pembatalan pernikahan. Satu satunya yang gue salahkan disini adalah diri gue, padahal gue berjanji jalan lurus tanpa menyalahkan diri sendiri. Tapi ketakutan akan masa depan membuat gue bahkan ga sanggup berdiri. Gue harus apa? Semua orang bilang anak rejeki, I know. I AM HAPPY actually tapi banyak pikiran berkecamuk. My financial not ready. And this is so sad. Gue merencakan side job setelah menikah dan ambil banyak project tapi semua rencana batal. Rencana untuk menambah pemasukan gagal karena tubuh gue ga sanggup. Gue gamau memaksa diri dan akhirnya nyakitin yang lagi berjuang hidup di rahim ini.

Dan satu hal yang gue inget betapa bahagianya dia tau ada 2 garis di testpack pagi hari. Tanpa dia sadari betapa shocknya gue ga nyangka Allah memberikan rejeki ke gue melalui keturunan, bukan hal yang gie rencanakan. Tapi satu hal yang langsung terlintas dipikiran gue, Baby happen when you have sex. Mau sex berarti mau tanggung jawab yang lebih besar yaitu anak. Orang jahat yang mau enaknya doang tapi gamau punya anak bukan? 

Lalu gue mencoba regulasi segala emosi yang hadir dan meyakinkan diri bahwa everythings gonna be okay. Anak itu rejeki meski bukan hal yang gue rencanakan tentang rejeki dalam bentuk uang. Tapi dia hadir memilih hidup dalam kandungan gue yang sudah sepatutnya gue syukuri kehadirannya. Segala masalah akan berlalu seperti halnya emosi yang selalu silih berganti bukan? Ini rejeki yang sangat sangat harus disyukuri karena Allah kasih cepet disaat banyak orang di luar sana menanti buah hati mereka tapi masih dikasih waktu untuk terus menunggu. 

Another Symptom Hating Some song and voices

Mood kacau bahkan hanya karena denger lagu rungkad. Bahkan ada gejolak di perut tanda ga suka kalau ga segera dialihkan telinga ini. Bisa muntah tiba2.

Aneh but its true. Gue bahkan menyebut symptom2 kayak gini tuh kayak lebay. Its just song hellaw?

Bahkan denger suara bola yang berisik2nya pun gabisa, langsung pusing, kesel, marah, mual. Rasanya mau nutup kuping dengan kenceng.

Sebagianndiri gue emosi kenapa bisa sedrastis itu berubah dan bahkan jadi moody hanya karena suara.

Karena tetangga yang setel rungkad ini tak kunjung dimatiin, alhasil langsung pasang spotify lagu wish ur my lovenya max. Betenya ga ilang tapi setidaknya dialihkan pikiran biar ga mual hanya karena lagu.

Mari kita coba menyesuaikan diri~

I am being more sensitive

1 hal lagi yang muncul di tahap kehamilan anak pertama ini, jadi lebih lebih sensitif! Apapun bisa bikin baper, bikin sedih, bikin nangis. Kayak orang paling menderita sedunia. Omaygad hormon 😢

Ketika morning sickness yang menguras isi perut dan energi, yang paling diinginkan tentu saja pukpukan sambil bilang everythings gonna be okay. Atau ambil air panas karena semua bagian tubuh tremor seketika mulut pait dan seret. Atau dipijitin dibagian tengkuk leher. 

Iya selebay itu dan serapuh itu. Padahal sebenernya at the end ngambil air panas pun bisa sendiri. Cuma ada part emosi yang bikin sedih aja gitu. Pokoknya sedih no matter what. Lalu muncul bayangan lagi lemes aja masih bisa ke dapur dan masak air sambil nahan ingin pipis. Tapi dibales dengan ambilin air anget buat tenangin tenggorokan setelah morning sickness gak bisa. Ada loh pikiran dan sensitifitas kayak gini.

Untungnyaa, di saat sensitif dan jadi manusia super baper ini, terus regulasi emosi dan liat bright side. Kalau pasangan ini bukan lagi nyantai tapi lagi siap2 ke kantor, kalau dia baru skip 2x, kalau dia bahkan masakin roti dan nasi goreng. Jadi walaupun baper setidaknya gak yang sampe bikin nangis karena kayak ga dipeduliin.

Lalu sebuah pikiran negatif nan sensitif muncul, apa orang orang bosen dengan segala keluhan gue yang sama tiap harinya. Kayak sebuah rutinitas muntah sakit perut lemes mual dsb. Tapi kan kalau dibilang bosen, gue yang paling bosen gak sih? Bosen nahan diri gak muntah tapi ujung ujungnya muntah, bosen nongkrong di toilet lama sambil bawa hp karena ada keinginan mau bab tapi ga keluar keluar, bosen bulak balik toilet karena keinginan pipis yang terus menerus dan rasanya gaenak, bosen mual karena bau bauan aneh bahkan yang keluar dari tubuh sendiri, bosen buat cuma rebahan karena lemes tapi pikiran ke kerjaan, bosen buat terus ada di rumah padahal ingin keluar rumah tapi sayangnya ga mampu. Bahkan bosen sama suhu yang naik turun ga jelas, sebentar sebentar merasa gerah panas sampe keringetan, lalu 5 menit kemudian merasa kedinginan sampe menggigil. 

Bahkan sensitivitas ini gak cuma muncul dari pasangan ataupun keluarga tapi juga dari orang lain kayak partner kerja. Info ijin cuti 3 hari dengan bilang "disuruh cuti" aja pake ditanya "disuruh siapa?". Bahkan bilang kalau dia pun ada rencana cuti di tanggal segitu, seolah emang gue gak boleh cuti di tanggal yang sama. Tapi untungnya gue udah submit duluan. 

Sensitivitas ini pun bikin gue mudah kesal sama diri sendiri. Karena gatau kayak ga punya kontrol atas diri sendiri, jadi makan susah, jadi bulak balik ke toilet yang bikin sensi karena cuma wasting time, jadi boros karena gamau makan nasi dan banyak pengen naninuneno, jadi kesel liat kulit wajah karena butek banget, kesel sama kaki sendiri karena terus ada gerakan mendadak kayak tremor dan kesentak, bahkan gue kesel ketika mata gue merem karena ngantuk yang tak tertahankan. Gue juga kesel karena ketika perut sakit dan dikompres tapi ternyata kepanasan dan kalau didiemin taunya dingin dan ga ngaruh apapun. Gue juga kesel naik turun kursi buat mati nyalain kipas karena suhu yang naik turun gatau maunya apa. Dan semua bergejolak bikin gue makin hari makin lelah

Ingin bilang fck hormone, tapi hormone ini membantu si dedek bayi untuk bertumbuh. Omaygad rasanya emang butuh kekuatan penuh secara fisik, mentally dan spiritually. Karena jujur semua lagi dihajar habis habisan. Tingkat stres gue pun lagi diuji

Monday, 16 January 2023

My journey

Sekarang siklusnya pagi mual muntah, trus tepar dan baru bisa seger jam 11 dan mulai kerja sampe jam 4 kemudian tepar lagi.

Lalu ada momen mual mual sepanjang hari dan mengharuskan bed rest. Kayak gabisa kelelahan sedikit. Sisi positifnga adalah karena ada anak aku, ada waktu rebahan leyeh leyeh dan banyak istirahat tanpa merasa bersalah karena tidak memanfaatkannwaktu dengan baik. Sisi negatifnya, banyak pekerjaan terbengkalai dan bikin stress.

So dalam siklus ini, bikin gue makin belajar mindfullness dan bilang everything gonna be okay. 

Little Things Matters

Beberapa waktu lalu ada kasus anak yang dibully karena anggep charles & keith jadi barang luxury padahal bagi sebagian orang CK bukan brang luxury. Sedihnya dia bikin video yang bilang kalau untuk sebagian orang mungkin bukan barang mahal dan mudah banget dibeli, tapi buat dia itu sangat mahal bahkan ayahnya harus nabung dulu buat beli CK. 
Seketika kesel banget kok bisa bisanyaa gitu orang dengan mudah mengejek ketika ada orang lagi bahagiaa dan dia post kebahagiaannya beli tas CK. 

Sebenernya sih sah sah aja memposting kebahagiaan selama tidak merugikan orang lain. Apalagi sebenernya itu bentuk terima kasih dan rasa syukut atas little things terlebih dari ayahanda tercinta.

Dan gue tipikal yang merasa ga perlu compare kekayaan, keberhasilan apalagi berapa barang branded yang dimiliki. Kayak seberapa luxury tas kita, baju kita atas sampe bawah, jam tangan kita bahkan tumblr kita. Kayak kalau bukan sbux atau corcickle gak cucok dan ga cocok jadi manusia di muka bumi gitu. Kan ga gitu yeee. Apalagi ga semua orang mampu membeli barang luxury kayak semudah beli gorengan yang bisa ditemukan di pinggir jalan bukan?

Resenya orang orang yang merasa paling punya barang luxury ini jadi jerk yang ngomong sekata kata seolah paling hebat, paling kaya or paling classy karena bisa beli barang branded.

I mean it just stuff right? Harga diri kita lebih dari sekedar barang yang melekat di tubuh kita atau yang di post di social media. Dan apalah artinya barang kalau ga punya value dan arti sih. Toy story aja itu boneka penuh dengan cerita dan value si pemilik. Kalau cuma buat dibandingkan antar satu dan lain. Come on, berhenti bergantung pada validasi self esteem yang bisa didapatkan orang lain hanya karena barang yang kita miliki.

Tapi semenjak kasus bullying ini, brand image CK meningkat tentu saja. Apalagi Zoe diajak keliling kantor dan diajak makan malem. Wow ga sih? Kayak rejeki orang gak ada yang tau. Mungkin lolo pada bisa beli barangnya CK atau diatas itu dengan mudahnya. Tp ga semua orang bisa masuk ke kantor CK buat keliling apalagi makan bareng foundernya. Such blessing banget!

Tapi yang ingin gue highlight adalah stop being jerk dan hobi compare sana sini merasa si paling. Dan tentunya fokus sama apa yang dimiliki, syukuri nanti akan ditambah dan itu pasti. 

My Time My Period My Excitement


Ini hari ke 6 setelah USG transvaginal ke rumah sakit. Tubuh makin ga karuan sakitnya, ada mual ada muntah yang mana bikin tambah lemes. Setiap bangun tidur subuh sampe jam 10 mual masih kerasa bahkan tubuh rasanya ngantuk tak tertahankan, udah pasti wajib tidur kalau engga kepala sakit. Lalu jam 11 udah bisa normal dan waktu produktif bisa kerja. Tapi berakhir jam 3 maksimal jam 4 sore. Karena di waktu ini akan ngantuk parah lagi sampe bikin sakit kepala dan mual. Intensitas mual meningkat sampe malem. Iyah malem. Bahkan baru bisa tidur itu jam 12an lewat. Wow sangat complicated ya jadi ibu.

Gue pernah baca ketika wanita jadi istri, pekerjaannya bertambah, lalu istri pas hamil aja bisa kehilangan nikmat tidurnya dan nikmat lainnya yang bisa dulu dia rasakab. Setelah melahirkan, bukan berarkhir dan kembali bisa menikmati hidup dia tapi kehilangan lagi nikmat tidur, dan nikmat yang lainnya. Kebayang gak tuh double sakitnya kalau ternyata pas lagi hamil suaminya selingkuh atau kasar. 

Untuk kasus yang gue alami, gue merasakan tubuh gue renta banget sensasi kambuh gerd tapi setiap hari dan di waktu tertentu, tentunya muncul garisan garisan insecure di tubuh yang bikin mikir "im not kind sexy and cute girl anymore? Sedangkan diluar sana banyak pasti cewek sexy yang bisa menarik perhatian pasangan". Tapi uniknyaa meskipun keadaan renta dan insecure, im excited untuk ketemu makluk hidup yang lagi berusaha bertahan hidup di rahim gue. Setiap kali mual dan muntah melanda, pasti gue elus elus perut. Siapa yang gak capek yaa, tapi ternyata gue yakin bahwa nanti caprknya terbayar melihat malaikat kecil itu di depan mata gue. 

Anakku, sehat sehat ya kamu nak, until we meet soon. Mamah akan sekuat tenaga berusaha untuk terus dspet nutrisi dan memaksakan diri buat makan meski mual dan muntah melanda. Mamah akan belajar untuk management stres dan belajar untuk ga overthinking.