Tuesday 17 January 2023

Please Remind Me Everythings Gonna Be Okay

Banyak yang terlintas di benak gue setelah tau kalau gue hamil, the "me" side. Bulan february ada rencana untuk minta hadiah staycation sama suami karena selama pacaran bukan yang suka pergi jauh dan staycation. Ada keinginan punya momen berdua lagi setelah honeymoon kemarin. Bahkan excited untuk merasakan jalan jalan lagi dari kantor yang kemungkinan besar ada di akhir tahun sept - okt - nov. 

Tapi semuanya harus batal, because I carried this baby. Kalimat orang lain yang nyuruh "berhenti mikirin diri sendiri karena udah ada baby" dsb jadi salah satu hal yang bikij sedih. Gue selalu percaya bahwa I need to fulfil my cup first then I will give my love to my loves ones. Tapi gue nemu kalimat menenangkan yang bilang "wont it be nice to grow up with a child and be able to travel together and visit together?"

Dari semua nasihat kehamilan yang muncul dari semua orang termasuk pasangan, satu hal yang dibutuhkan seorang wanita hamil "everyone remind me that everything is gonna be okay"

Tapi pertama kali suatu benda padat masuk dan cek keberadaan calon anak. Disitu seketika gue merasa bahkan rela kehilangan nyawa gue untuk menghadirkan dia ke muka bumi ini. Kantung janin dan titik janin yang terus menerus akan tumbuh. Di saat itu juga semua perasaan berkecamuk. Ingin nangis, terharu happy jadi satu bahkan kaget bahwa ada makhluk hidup dalam perut ini. Di saat itu juga gue merasa jatuh cinta kepada orang yang bahkan ga pernah gue temuin sebelumnya. Setiap menit membawa gue terus mikirin sebesar apa dia. Makanan apa yang harus dia makan, apa yang harus gue lakukan agar dia tumbuh sehat. Pertumbuhan setiap hari seperti apa.
Apa jenis kelaminnya? Akankah dia mirip gue atau justru bapaknya? 
Akankah dia introvert atau extrovert?

I dont even know you yet, but how do I love you so much already?

Satu persatu orang yang gue kenal gue kasih tau untuk jadi tempat gue bersandar secara emosional untuk terus ngepukpukin gue dan bilang everythings gonna be okay. Disaat gue meragukan diri gue menjadi ibu secepat ini, disaat gue meragukan financial gue yang secara tiba tiba kayak dihantem boom.

Cerita ke temen dekat itu kayak salah satu cara gue mencari someone to rely on and telling me everythings gonna be okay. 
Terlalu banyak gejolak emosi yang muncul yang bahkan bikin gue takut menghadapi masa depan. Kayak semua serba terburu buru, aku masih tahap healing dan masih trust issue, lalu menikah, perubahan tubuh dan akhirnya punya bayi. Banyak ketakutan yanh muncul yang bikin gue bahkan merasa kesepian. Yes im lonely

No comments:

Post a Comment