Ku sangka selama ini dia memulihkan lubang dalam diriku atau setidaknya menambalnya, menjaganya agar tidak terlalu menyakitiku, ternyata aku salah. Ternyata selama ini ia memahat lubangnya sendiri, sehingga sekarang hatiku bolong-bolong seperti keju swiss. Dalam hati aku bertanya-tanya mengapa aku tidak hancur berkeping-keping?
No comments:
Post a Comment