Wednesday 15 March 2023

Pandora

Pernah ga benci suatu daerah? I did
Tapi kayaknya karena trauma kali ya. Jadi bener bener benci aja gitu sama itu daerah. Bawaannya emosi kalau liat nama daerahnya. Jadi di otak udah blacklist itu daerah. Kalau bisa diilangin, gue ilangin dah. Dan kalau muncul ini di maps sumpah bisa jadi badmood parah. Kalau dulu bisa sampe tibatiba jantung berdebar panas dingin. Kayak balik ke masa dimana ketika daerah ini menyerang pertahanan diri gue.

Alasannya trauma aja daerahnya bikin ngasih bad memories aja di hidup gue.
Ngomong ngomong soal bad memories ini ternyata relate dengan trauma. Dan trauma pernah baru banget dibahas sama dr jiemi dengan topik "apakah memaafkan menyembuhkan trauma?"

Dr jiemi dalam videonya bilang gini
"Memaafkan itu konsep yang sangat indah. Kita melepaskan rasa sakit yang kita miliki. Tidak terus menuntut pembalasan/penghakiman. Karena pada akhirnya yang lebih disakiti pada kejadian tersebut ketika kita marah, dendam terus menerus adalah diri kita sendiri. Memaafkan adalah melepaskan rasa sakit tersebut untuk kita, bukan untuknya. Dan disaat yang bersamaan trauma adalah bagaimana tubuh kita bereaksi terhadap sebuah kejadian di masa lalu. Dan kejadian tersebut dengan tujuan untuk menyelamatkan diri kita di saat ini"

Masih di dalam videonya, dr jiemi bilang
"Memaafkan adalah konsep yang indah. Tapi ketika kita bicara tentang trauma. Trauma itu usaha tubuh untuk melindungi diri sehingga bisa jadi saya sudah tidak merasakan rasa sakit atas marah dan dendam. Tapi tubuh saya tetap menyimpan reaksi untuk mencegah hal serupa terjadi di diri saya.  Entah dengan menyerang (fight), melarikan diri (flight), atau dengan membeku (freeze). Dan tidak jarang, sekalipun seseorang sudah memaafkan traumanya tetap disana. Lalu dituduhkan orang orang disekitarnya  'kamu ga bener bener maafin'. Padahal engga. Seseorang bisa memaafkan, mengikhlaskan/ melupakan tapi trauma tetap terjadi. Trauma adalah respon tubuh tentang peristiwa masa lalu. Jadi sekalipun udah memaafkan. Memaafkan itu bicara soal perasaan. Reaksi di badan tetap bisa terjadi. Oleh karena itu salah satu strategi dalam penanganan trauma bukan bicara soal maafin aja ikhlasin aja. Tapi bicara tentang bagaimana kita bereaksi ulang di tubuh yang sedang disregulasi ini yang sedang chaotic berantakan ini reaksinya. Ingin cepat, ingin melarikan diri, ingin menyerang, membatu, tidak bisa bereaksi itu yang ditangani, bukan sekedar  memaafkan"

Tertanda yang masih overcome trauma. Hwaiting!

No comments:

Post a Comment