Tuesday 10 April 2012

Akibat kata itu


Kamu gak tau rasanya ingin menangis tapi aku menahan agar air mata itu tak jatuh dipelupuk mataku. Kamu gak akan pernah tau dan mengerti. Karena kamu bukan seseorang yang lebih menggunakan perasaannya, kamu lebih menggunakan akal sehatmu, tanpa kamu sadari setiap perkataanmu kadang menusuk jatuh tepat dihatiku. Kamu gak akan pernah tau rasanya. Sakit sekali. Bahkan aku lebih baik minta mati rasa daripada harus merasakan ini. Kamu minta mengakhiri kisah ini tapi tanpa kamu sadari akan betapa hancurnya perasaanku jika itu benar terjadi. Satu kata yang membuatku tak berkutik beberapa saat. Jantungku serasa berhenti berdetak karena satu kata itu.
Tarikan napas ini tak berarti apapun bagiku. Karna masih ada beban-beban yang lain yang jauh terperosok didalam hatiku. Oh tuhan jika aku boleh memilih hapuslah ingatanku atau hentikan denyut nadi ini. Satu kata itu membuat aku tak bisa lagi merasakan kehangatan cinta.
Kamu tidak akan mengerti aku ini merupakan gadis kesepian yang ingin sekali dipenuhi cinta disekelilingnya. Cinta yang tulus, cinta yang benar-benar apa adanya. Bahkan setelah kau ucapkan kata itu, aku akan lebih memilih menghilangkan semua memori tentangmu, itu akan lebih baik. Baik dalam segi psikis ku. Kamu tidak mengerti diriku. Tak ada satupun orang yang mengerti diriku.
Setelah baca kalimat itu satu demi satu kata kulihat ingin rasanya air mata ini kujatuhkan dipelupuk mataku, tapi apa daya aku tidak bisa. Dan kamu gak tau apa yang sekarang aku rasakan. Rasa sakit ini menjulur disekujur tubuhku. Tiap kali ku menahan diri untuk menangis kepalaku sakit seakan dia berteriak dan meminta aku menjatuhkan butir2 air mata ini. Mereka ingin bebas meninggalkan beban-beban dihatiku. Oh tuhan, aku tidak bisa bernapas, sesak rasanya dadaku. Serasa ada benda yang sangat keras yang mencekikku.
Aku mencintaimu, aku tak bisa berpikir jernih akibat kata itu. Kata itu fatal bagiku. Aku bertanya-tanya apakah kau masih menyayangiku? Bahkan setelah rasa sayang itu berubah jadi cinta kau tidak menyadarinya kan? Oh tuhanku, aku tau kau akan mengetahui segalanya bahkan sebelum kalimat ini terucap keluar dari mulutku. Walaupun kalimat ini hanya ada didesahan napas sekalipun kau telah mengetahuinya kan? Kau mendengarnya? Tuhan, bolehkah aku minta satu hal. Kumohon dengan sangat ubah satu pemikirannya untuk meninggalkanku, buang kata itu kata yang sangat tidak kusukai itu dari pikirannya. Buatlah agar dia tetap selalu ada disampingku.
Kau tau kan aku selalu merasa kesepian dan hanya dialah orangnya. Orang yang bisa buatku jadi diriku sendiri. Aku sangat kecewa setelah dia mengeluarkan kata itu dari mulutnya. Sedih, sakit kecewa jadi satu bahkan aku sangat tidak menginginnkan jika hubungan yang seperti itu. Hubungan tanpa status. Mengertikah kau perasaanku setelah kau meminta itu?
Sempat ku berpikir apakah kau ingin bebas untuk sementara waktu dan bukan alasan karna terlalu sering membuatku sakit. Aku tidak inginkan Hubungan seperti itu karna justru akan lebih membuatku sakit. Bagaimana jika aku melihatmu memberikan perhatian yang lebih kepada wanita lain? Bagaimana jika aku merasa bosan dengan hubungan seperti itu? Bagaimana jika perasaan kita berdua bukannya makin bertambah rasa sayangnya tapi malah berkurang? Aku sangat takut.
Tapi kamu tanpa berhenti memintanya. Itu membuatku semakin tersakiti. Kamu mau hubungan seperti itu karna agar kita lebih saling mengerti dan memahami satu sama lain? Iya kan? Tapi bagaimana justru jika sebaliknya. Malamku sepi sedih. Apakah kau tau itu?
Bahkan hujan yang saat turun ini lebih menggambarkan bahwa air mataku juga ingin turun dan jatuh dengan deras dipelupuk mataku seperti air hujan ini, tapi aku tidak bisa. Kamu ga tau gimana rasanya menahan rasa sakit. Aku tau kamu ga bisa liat wanita menangis. Aku tau alasan kamu melarang aku menangis. Tp please aku ga bisa terus-terusan menahan tangis. Tangisan itu adalah sebuah penggambaran perasaan.
Tapi jika aku minta sama kamu untuk mengijinkan ku menangis dibelakangmu maka kamu akan meminta untuk melupakan 3 janji yang kamu berikan pdaku. Aku tidak ingin janji2 itu kita batalkan.
Aku ingin kamu tau aku sayang kamu dengan keadaan seperti ini, dan aku gak mau merubah status kita yang sekarang aku takut kita bukannya saling mengerti dan memahami tapi justru semakin mengilang sedikit demi sedikit rasa sayang itu. Aku takut, aku bosan dengan keadaan seperti itu dan lari begitu saja tanpa memperdulikanmu. Please jangan pernah ucapkan kata itu pdaku lagi.

No comments:

Post a Comment