Monday 16 April 2012

My Tears

aku seperti orang bodoh yang selalu termenung dan menapaki kakiku untuk melihat kebelakang. padahal rasa sakit itu menjejaliku.
jika saja bisa, akan kuputar waktuku kembali dan mengobati rasa sakit itu. ataupun tidak melakukan kesalahan itu yang akhirnya luka itu menggoreskan hatiku
saat ini aku terluka. sangat terluka.
aku tak ingin semua berakhir. namun semuanya tlah berakhir.
kenyataan pahit ini membuatku tak bisa membendung smua kesedihanku, tak bisa membendung air mataku. mengapa air mata ini harus turun dan tak henti-hentinya mengalir? padahal dia memberikan janji cinta padaku. namun aku takut. sangat takut.
bagaimana jika dia menemukan cinta baru disaat aku blm bisa melupakan kehadirannya?
aku tak bisa menahan rasa sakit ini terlalu lama. ini sangat menggangguku. 
air mataku terus mengalir tak henti-hentinya dan membuat mataku seperti ingin keluar karena terlalu banyaknya menangis.
aku ingin segera menyembuhkan luka hatiku.
namun bayangmu, kenanganmu, wajahmu masih terlihat jelas dimanik-manik mataku.
kau tlah tersimpan sangat dalam sehingga tak bisa kukeluarkan. kau masih saja dalam alunan musik sedihku.
aku benci harus menangis ketika mendengarkan lagu sendu. aneh rasanya.
kau tak akan kembali ya? haruskah ku memohon agar kau yang menyembuhkan luka hatiku?
begitu pun aku yang akan menyembuhkan luka hatimu akibat dari ulahku.
tak bisakah kau bersama ku dalam status yang sangat mengokohkan perasaan? aku membutuhkan itu. bukan berarti aku lebih mencintai status kita. namun dengan adanya status itu membuatkua yakin bahwa aku tidak akan kehilanganmu secara tiba-tiba.
Air mata ini sudah membasahi pipiku dan tak henti-hentinya. kumohon berhentilah.
satu alasan kumenangis adalah karena aku mencintaimu. Ya Benar, aku mencintaimu lebih dari yang kau tau. cinta itu nyata. bukan sebuah fragmen dalam ilusi jiwa. namun nyata dalam genggaman kita. angan kita. mimpi kita.
kehilanganmu itu membuatku semakin depresi. apakah kau tega membuatku tenggelam dalam lautan depresi. aku membutuhkanmu dalam lingkaran status. karena status bisa menguatkan rasa percaya bahwa aku tak akan kehilanganmu, mungkin itu hanya sugesti diriku terhadap kita. namun kau tak pernah mengerti betapa besarnya rasa takut kehilanganmu itu menyelimutiku.
aku tidak bisa hidup tanpamu. aku tak ingin kehilanganmu. tanpa status. aku takut tak bisa marah karena merasakan cemburu melihatmu tertawa bersama wanita lain.
rasa ini memang sulit. maafkan aku. jika kau membaca ini kuharap kau bisa mengertiku#entah keberapa kalinya aku memintamu untuk mengertiku

Love
shalsa

No comments:

Post a Comment