Saturday, 18 June 2022

Fragile

Ziarah ke makam hari ini, jadi ziarah teremosional yang pernah gue alami. Bukan karna rindu bapak, bukan itu. Gue sudah bener bener ikhlas. Tapi mendatangkan pria yang akan ke hubungan lebih serius itu bikin air mata keluar gitu aja. Kayak seandainya bapak masih hidup apa yang akan diomongin bapak ke pasangan gue ya. Atau ketika bapak tau bahwa banyak air mata yang keluar, seberapa marah bapak ya. 

Pretend I am okay, I am independent dan kuat itu ternyata rapuh juga pada akhirnya.

Tapi at the end gue bersyukur, tiba hari ini. Pria yang gak pernah gue expect akan meminta buat ziarah dan ingin tau wajah bapak, bilang itu dini hari saat makan sate kambing di daerah jakarta. Orang yang pernah gue cintai sepenuh hati, gue bayangin setiap hari, orang yang juga ngasih luka dan trauma dan orang yang punya keinginan untuk menghalalkan gue, bisa gue kenalkan secara langsung lewat ziarah ke makam bapak. I know for sure bahwa bapak liat dan tau dia meski belum gue kenalkan secara langsung.

Tapi karena gabisa kan berandai andai "what if bapak masih hidup. What if bapak yang akan jadi wali. What if bapak ngajak ngobrol dan ngewanti wanti buat dia gak nyakitin gue". Tapi ya faktanya udah suratan takdir gak ada bapak, and I am okay. I am here without depression so I am okay. Gue hanya bisa menjalani yang saat ini gue jalanin. Mengenalkan dia orang yang gue sayang di depan makam bapak. 

Every single days I am become stronger. Mudah nangis rapuh dan fragile kayak kaca at the end akan bikin gue tambah tau cara mensyukuri apa yang ada di genggaman gue dan hadapan gue, bikin gue sadar bahwa setiap luka itu akan sembuh dan harus secara sadar untuk ga pernah ngasih luka dengan mudahnya buat orang lain :)

No comments:

Post a Comment