Thursday 9 June 2022

Tetaplah Hidup Meski Belum Berguna

"Tetaplah hidup meski belum berguna" jadi kalimat supportif di momen dulu aku ngerasa lagi mempertanyakan "what I have supposed to do in this life" kayak capek banget sama hidup dan merasa ingin jadi something. Padahal di momen itu ngelakuin banyak kegiatan, kerja full time, ngajar freelance bahkan sampe ciluar di sabtu minggu, nulis, nonton, main tapi hampa aja gitu rasanya. Setiap kata capek itu keluar di pikiran I dont have solutions, aku hanya merasa semua manusia memuakan. Ada perasaan marah tapi ga jujur marahnya karena apa, bahkan ke diri sendiri. Lalu mempertanyakan kenapa aku gak bahagia? Tujuan utama dari hidup waktu itu adalah bagaimana caranya bahagia. Kayak pengen kebahagiaan yang bentuknya kekal, pengen ada satu momen, dan momen itu bikin bekal kebahagiaan aku misal dalam setaun, which is impossible banget kan?
Aku merasa ga berguna saat itu, trauma masa lalu, emosi ga stabil, obsesif compulsive, sedih berkepanjangan, insomnia dan marah2 jadi makanan sehari hari. Aku selalu pengen jadi manusia berguna, until now actually. Hehehe
Tapi dulu aku berpikir aku adalah 2 sosok si anak baik dan si devil yang jahat banget. Aku pengen ngusir si devil ini karena dia penyebab aku ga pernah bahagia. Itu pikirku dulu
Lalu hari ini sebenernya ruminasi pikiran menggentayangi lagi, pikiran aku gak akan bahagia kembali lagi, pikiran manusia memuakan semua cuma bisa bikin kecewa, dan aku mencari tau lagi "cara sembuh dari trauma" karena di sakiti bikin aku trauma dan membentuk pertahanan diri lagi sampai ke diri aku yang pengen bangun kastil tinggi lagi yang gak butuh siapapun di dunia, tapi mana bisa sih hidup tanpa orang lain? And then I am crying, karena gak merasa secure. Kondisi apapun ga bikin aku secure dan aku capek. Tapi kemudian aku sadar, aku terburu buru untuk pengen lupa, pengen sembuh, pengen percaya lagi dan hal yang buru buru tentu gak baik. Kenyataannya aku belum selesai melewati stage of grief, jadi emang harus bersabar. Trus pikiran muncul "kapan dong gue bahagia? Aku harus apa biar kembali bahagia dan gak berpikiran negatif?"
Dan semua pikiran ke muara musuh terkejam yang datang lagi " I am not worth it. Ga berguna jadi manusia. Karena at the end ketika udah totalitas memberikan segalanya ke orang lain, dicurangi, dikhianati dsb" pikiran itu ngajak aku jadi jahat, damn benci banget sama pikiran sendiri. Aku belum dealing dengan kenyataan meragukan diri sendiri belum hilang, lalu ditambah sakit hati dan trauma.

Lalu malam ini ada obrolan dengan pasangan yang bahas tentang bahasa inggris. Mostly curhatan dia dan planningnya dia. Karena aku tipikal orang planning jadi aku pengen hidup dia pun tertata rapi dan bisa terplanning. Aku kasih beberapa tips yang aku temuin di pinterest buat belajar bahasa inggris agar waktu dan uang dia ga sia sia. Aku kasih tau tentang  aplikasi hellotalk dan notion yang dia langsung instal. Lalu dia berterima kasih karena aku udah kasih beberapa insight. Aku merasa pikiran negatif siang tadi yang berkali kali mengatakan aku bodoh karena kasih kesempatan buat pengkhianat, yang berkali kali menghantam aku dengan aku paling bodoh membuat keputusan seketika lenyap. Bukan karena itu adalah dia, tapi aku merasa aku jadi manusia berguna. Di saat aku merasa insight yang aku kasih itu gak seberapa. Pada dasarnya aku memang sangat kejam ke diri sendiri, ga gampang merasa puas diri tapi banyaknya mencaci maki diri sendiri. Tapi entah kenapa ya akhir akhir ini jadi lebih mikir "what if waktu aku di dunia tuh gak lama. Aku cuma di kasih kesempatan menikmati hidup yang aku bisa, amal dan agama pun ga banyak. Aku udah jadi manusia berguna belum ya?". Tapi aku tersentuh ketika dia bilang terima kasih karena aku ternyata bermanfaat. 

Aku bilang "wah berarti lumayan bisa jadi ladang amal aku ya?". Trus dia bilang "ilmu yang kamu kasih itu gak berhenti di aku doang. Tapi suka aku bagiin ke temen temen aku". Banyak orang-orang nanya ke aku termasuk keluarga aku yang selalu ngeliat aku ga pernah berhenti dan istirahat, mereka suka nanya "nyari apa sih?" Tapi aku jawab "uang". Tapi di luar itu semua ternyata bukan cuma uang yang aku cari, aku kesepian deep insight dan bekerja belajar itu bikin aku sibuk. Bukan uang doang yang aku cari tapi jauh di luar itu aku kosong dan selalu pengen bisa selalu pengen ABCD, karena aku selalu kecewa sama orang. Aku selalu pengen bisa sehingga aku ga perlu bergantung ke orang, sehingga aku ga perlu memohon ke orang buat bantuin aku atau nemenin aku. 

Kalimat jahat yang diucapkan pikiran aku sendiri dan kekecewaan dari eksternal yang aku rasain membentuk trauma, nyatanya membentuk aku selalu pengen bisa sendirian. Padahal sendirian itu di 2018 moment depress banget sampai ngerasa ga berguna buat hidup dan udah capek sama hidup. 

Bener kata dr jiemi "mungkin pikiran kamu benar, mungkin kenyataannya benar, mungkin di masa depan banyak ketidakpastian, mungkin memang benar banyak orang orang mengecewakan. Tapi jangan terlalu mempercayai pikiran kamu sendiri bisa jadi ada kebohongan dibelakangnya. Kamu berguna, punya masa depan dan bisa kembali bahagia"
Maka tetaplah hidup meski belum berguna dan bahagia. Karena kamu akan menemukan kebahagiaan soon :)

No comments:

Post a Comment