Dan ibu itu tipikal yang kalau seneng banget akan cerita yang mengulang bahwa temennya baik padahal gak ada perasaan apapun. Pertanyaan logika gue adalah kalau emang gak ada perasaan, emang bisa setulus itu nganterin sesuka hati? I dont think so. Setiap orang keknya suka mencari peluang dan manfaat dari orang lain (mungkin ini sisi sentimen gue terhadap manusia).
Temennya ibu ini orang bengkel yang mana suka bantuin kalau mobil kenapa napa. Jadi ibu suka bilang kalau pergi sama dia mah enak, bisa sekalian di cek mobilnya. Aniwei karna gue ini trust issue, gue memilih tempat official dibanding rasa percaya kepada seorang teman yang baik. I dunno kenapa begini, tapi gue memang gak suka menggantungkan diri gue ke orang lain dan gak percaya aja.
Lalu sekarang jadi suka ngebet banget minjem mobil dan telp pula. Sampe ibu suka minta gue yang nolak. Kenapa harus gak enak buat minjemin ketika memang gak pengen buat minjemin? Kenapa harus beralasan hanya takut sebuah hubungan jadi gak baik atau penilaian orang lain yang ada di diri kita ? Sampe gue bilang "ibunya mau minjemin gak? Kalau mau pinjemin ya pinjemin. Kalau engga ya gausah"
Sekilas kayak ga punya hati memang gue, tapi gue berpikir bahwa kenapa gue harus terlihat baik hanya untuk dipandang orang lain baik? Kalau memang gak pengen minjemin ya gue akan bilang gak mau minjemin terlepas pandangan mereka akan bilang gue pelit.
No comments:
Post a Comment