Sunday 27 August 2023

Since You Were Born #10

Setelah bergumul dengan pikiran dan perasaan "aneh" memberanikan diri nanya ke paksu dan bener aja semua terjawab. Kita berdua di tahap sedang kaget dengan status baru dan serba sensitif. Banyak hal yang dikeluhkan dan paksu keluhkan sampai ke titik bukan lagi ego yang muncul. Kita berdua sama sama lagi fokusnya ke anak dan memunculkan ego satu sama lain. Tapi pada akhirnya being fragile is okay ternyata. Gue bilang betapa gue sering self blaming, self guilt bahkan begitu membenci diri sendiri yang gak bisa totalitas. Dan disaat itu gue cuma bilang yang gue butuhin disaat gue sedang dalam proses semuanya, gue butuh pukpuk aja. The truth is, kita berdua sama sama mengakui bahwa kita berdua orang tua baru yang serba baru mengetahui ini itu. Gue pun baru menyadari bahwa seminggu cutinya dia sangat membantu gue yang overwhelm bahkan sama kesehatan gue sendiri ditambah ada baby. 

Gue kira gue doang yang ngerasa ga becus jd seorang ibu baru. Sampai jalan aja sesusah itu, mau berjuang segimana pun ada aja keluhan lain kayak sekarang mau pup aja ngerintih dulu, mau pipis aja sakit dulu. Gue takut gue sakit dan makin bikin gue ga becus jadi seorang ibu. Dan paksu ngepukpukin sampai bilang fokus sekarang ini adalah recovery gue dan wajar. Ketika denger dia bilang gitu darkest mind gue yang selalu nyalahin gue memudar. Darkest mind yang selalu nyalahin, selalu ngatain ga becus, ga guna bahkan sampe mikir harusnya ga selamat aja. Gue beimg fragile sampe nangis sesegeukan depan paksu. Ternyata ditahap gue lagi sangat ga stabil, gue memperlakukan paksu seenak jidat dan membuat dia sakit hati. While dia berkorban banyak hal.

Semenjak dedek ada di dunia, status yang baru kita emban emang membuat overwhelm karena ga semudah itu jadi orang tua. Dan secapeknya kita, liat wajah mungil itu ternyata membawa kebahagiaan tersendiri. 

Ego gue saat marah sebelumnya selalu "i dont need everyone, including paksu. Padahal gue sangat membutuhkan dia disamping gue. Bahkan hanya sekedar menyakinkan gue kalau gue doing good so far bahkan di masa recovery. Bahwa gue gaboleh judge diri gue sejahat itu. Gue bahkan membutuhkanndia hanya sekedar untuk ngepukpukin gue atau nyuapim eskrim"

Gue menyadari kemarahan kita yang kita pendam membawa kita pada jarak. Niatnya ga mempemasalahkan tapi juatru itu membuat lobang dan kejujuran satu sama lain yang nyakitin ternyata membawa kita pada kehangatan lagi dan apa yang kita butuhkan satu sama lain. Paksu butuh dihargai diapresiasi, gue butuh perhatian dia dan ngepukpukin gue yang serimg banget akhir akhir ini depress sampe kadang mikir jahat "seandainya gue ga selamat kemarin". 

Ada kalimat yang gue temuin di ig bagus banget bikin mewek
"To all mommas. Who is going through post partum depression, who hasn't gotten any sleep, who is struggling to breastfeed, who is dealing with a baby colic, who is feeling alone, who is feeling guilt, who doesn't feel good enough, who is dealing with sick baby. I hope u know that you are not alone. Your baby wont remember any of this. But your baby will know that they are loved. Known and cherished"


No comments:

Post a Comment