Tuesday, 30 July 2013

Humming



Untuk kesekian kalinya saya menulis dan merekomendasikan salah satu film korea bergenre melodrama yang berjudul Humming. Tapi mungkin tulisan ini lebih tepatnya adalah curahan hati saya yang udah dibuat galau dan susah move on berlebihan sekali ya? Padahal it’s just movie not reality tapi setidaknya ada sebuah pelajaran yang tersirat dalam film itu. Setidaknya mengambil hikmah itu perlu kan? Belajar itu dari mana saja asalkan kita dapat mengambil hal baik dan membuang hal yang buruk.
Dalam film humming diceritakan seorang pria yang bernama jun seo merasa jenuh menjalani hubungannya bersama seorang wanita yang bernama mi yeon padahal mereka telah bersama selama 2000 hari alias 5,5 tahun tapi Ia merasa ingin menjauh dari mi yeon selama setahun sehingga setelah setahun berlalu Ia akan merasa seperti pasangan baru, Ia melakukan ini bukan karena cintanya pada mi yeon telah memudar tapi Ia hanya jenuh dalam hubungannya. Ia mencari cara untuk mengakhiri hubungannya dengan Mi yeon dan melihat pamflet “korea polar research institute”. Ia berencana untuk mendaftar. Akhirnya Ia berbohong kepada Mi yeon bahwa Ia akan kutub utara untuk melakukan penelitian selama setahun padahal kan belum mendaftar, Ia juga berkata agar Mi yeon tidak perlu menunggunya karena waktu setahun itu waktu yang cukup lama, tapi Mi yeon malah berkata bahwa Ia akan menunggunya. Akhirnya Mi yeon mempelajari radio wireless dan Ia juga akan memberikan kepada Jun seo satu agar Ia dan jun seo tetap dapat berkomunikasi, lain halnya dengan jun seo Ia malah memantapkan hatinya untuk pergi ke kutub utara dan melakukan interview.
Dengan perasaan gembira Mi yeon pergi ke rumah jun seo menggunakan sepeda pada malam hari namun tiba-tiba ada sebuah mobil yang akan menabraknya. Keesokan harinya Mi yeon datang ke rumah jun seo menggunakan sepeda kuning dan membawakan bunga dan radio wireless. Mi yeon ingin menjelaskan cara menggunakan radio wireless namun jun seo mengacuhkannya dan siap-siap berangkat ke Laboratorium. Tiba-tiba Ia mendapat kabar dari ibu mi yeon bahwa mi yeon sedang koma d rumah sakit karena kecelakaan tadi malam sontan jun seo kaget karena tadi pagi mi yeon baru saja menemuinya. Keesokan harinya Ia melihat mi yeon datang k rumahnya lagi namun seketika Ia bangun dan menyadari bahwa itu hanya mimpi. Lalu Jun seo mengingat kenangannya bersama MI yeon dan Ia juga teringat saat pertama kali Ia jatuh cinta kepada Mi yeon. Karena rasa cintanya dulu sangat besar dan menyadari rasa cintanya yang sekarang tidak sebesar dulu Ia pun menyesalinya karena tidak menepati janjinya kepada mi yeon. Jun seo akhirnya menemukan catatan kecil bahwa besok tepatnya 24 mei yang merupakan anniversary mereka ke 2000 hari mi yeon akan menunggu di puncak insubong pada jam 12 yang bertepatan pencabutan alat-alat di rumah sakit  karena sudah tidak ada respon dari tubuh mi yeon dan semua organ tubuhnya pun sudah tidak bekerja. Ketika jun seo sudah berada di puncak Ia bertemu dengan mi yeon dan mengajaknya untuk kembali namun mi yeon menolaknya dan berkata tidak bisa pergi bersama jun seo dan ini sudah waktunya untuk pergi. Mi yeon pun menghilang bertepatan dengan pencabutan alat-alat di rumah sakit dan dokter pun menyatakan bahwa Mi yeon telah meninggal dan melakukan operasi pengambilan organ yang akan didonorkan kepada orang yang membutuhkan.
Sebenernya endingnya cukup menyesakkan karena pada akhirnya Jun seo menyesali semua keinginannya untuk berpisah dengan mi yeon. Pada dasarnya penyesalan memang datang terlambat. Tapi seberapa besar penyesalan kita semua itu tidak akan membawa kita ke masa lalu dan memulainya dari awal. Kita akan menyadari betapa berharganya dia setelah kita kehilangannya. This the simple fact. Ada satu kalimat dari jun seo “kenapa kamu tidak mengatakan aku mencintaimu kepada orang yang kamu sayangi?jangan ragu, hiduplah hari ini seolah ini hari terakhirmu” jangan pernah ragu menyatakan cinta kepada orang yang kita sayang entah kepada orang tua, teman ataupun pacar. Ada juga satu kalimat mi yeon yang super daebak! “itulah diriku, sekali suka aku tidak akan pernah menghentikannya dan tidak akan pernah bosan” itu juga yang terjadi dengan rasa cintanya kepada jun seo, setelah 5,5 tahun menjalani hubungan Ia tidak pernah merasa bosan dan jenuh namun sebaliknya dengan jun seo padahal yang jatuh cinta pertama kali yaitu jun seo tapi justru Ia yang merasa jenuh. Saya pernah mendengar satu statement yang menyatakan bahwa “ cinta dari seorang lelaki itu dari mulai range 100-0 sebaliknya cinta dari seorang wanita dari mulai range 0-100 “ maksud statement itu adalah seorang lelaki yang dulunya sangat mencintai kita justru cintanya semakin berkurang lain halnya dengan wanita. sebagian besar statement itu ada benar, namun ada juga yang sebaliknya mungkin bagaimana individu masing-masing dan cara menyikapinya yang berbeda.
Intinya, jangan sampai kita menyesali karena kita belum bisa menyatakan cinta kepada orang yang kita sayangi. Hidup itu adalah sebuah pilihan, berpikirlah dewasa untuk menentukan pilihan yang benar.

Sekian tulisan dari saya, ini hanya sekedar sharing. Terima kasih telah membaca.
Annyeong ^^

No comments:

Post a Comment