Thursday, 3 July 2014

Media Massa jadi Ajang Kampanye Politik

Media massa merupakan salah satu tempat ajang kampanye politik yang kerap digunakan para Calon Presiden yang saat ini sedang gempar-gemparnya meminta dukungan dari para rakyat. Namun satu yang mengherankan, bisakah media massa menjadi anti capres lain dan membanggakan capres yang mereka dukung? menyuguhkan berita baik dari capres yang mereka dukung namun di sisi lain menyuguhkan berita buruk dari capres lainnya? memberikan informasi dominan dari capres yang mereka dukung? Seolah menunjukkan anti dari capres tersebut?
Komisi Penyiaran Indonesia menyatakan bahwa sejumlah stasiun televisi milik petinggi partai politik yang cenderung memihak kubu Calon Presiden dan merugikan masyarakat. Seperti Metro Tv yang dimiliki oleh Ketua umum Partai Nasional Demokrat – Surya Paloh yang mendukung Capres Jokowi – JK, sedangkan TvOne dan ANTV yang dimiliki Ketua Umum Partai Golkar yang merupakan koalisi capres Prabowo – Hatta.
RR. Ardiningtiyas Pitaloka dalam tulisannya mengatakan bahwa ada 4 pengaruh media dalam politik bagi masyarakat yaitu penambahan informasi, kognitif, perilaku memilih dan system politik. Media massa sebagai sarana penambah informasi diperoleh karena masyarakat kerap mendapat informasi dari media massa seperti media cetak atau media televisi. Menurutnya, media memiliki kemampuan untuk mengatur masyarakat lalu mengarahkan masyarakat untuk memikirkan hal-hal yang tersaji dalam menunya bukan apa yang sebenarnya terjadi di sekitar masyarakat itu sendiri. Media massa berperan mempengaruhi perilaku masyarakat untuk memilih, Ardiningtiyas Pitaloka menyatakan bahwa pengurangan jumlah suara bagi pihak yang kalah sangat dipengaruhi kuat oleh isu-su panas yang disajikan oleh media massa tersebut.
Pada kenyataannya media massa memang mempengaruhi opini publik. Contohnya Teman media social saya mengirim pesan pada satu komunitas menulis yang isinya bahwa Ia termakan sajian berita-berita yang mengisukan salah satu capres.
“ masih mau milih Prabowo setelah banyak kasus Prabowo yang diberitakan Metro Tv? ”
Di Negara-negara demokrasi media massa dan pers dianggap sebagai kekuatan keempat setelah trias politica (legislative,eksekutif, yudikatif). Betapa besarnya pengaruh media massa dalam menggoyangkan opini public sehingga media massa bisa menjadi tempat untuk kampanye para capres.
Terlontar sebuah pertanyaan dari saya di grup WhatApp Koran Kampus “Sebenernya metro tv ngungkit2 kesalahan prabowo punya niat terselubung ga? Atau mereka memang berperan sebagai pres atau memang mereka menunjukkan anti prabowo? ”
Satu yang terlintas dipikiran saya bahwa media massa dan pers harus bersikap netral dan tidak melulu memberikan isu buruk pada capres yang tidak mereka dukung dan sebaliknya. Salah satu kakak kelas saya menjawab pertanyaan saya bahwa itu hal yang biasa sebagai media partner capres Prabowo - Hatta didukung TvOne, ANTV, MNCtv, RCTI sedangkan Jokowi didukung oleh Metro tv. Walaupun kecondongan media massa dalam mendukung capres tersebut sangat jelas terlihat, alangkah baiknya jika masyarakat mencari tahu lebih lanjut berita atau isu terkait capres yang diberitakan.

No comments:

Post a Comment