Udin: "Kita boleh mencintai kan?"
Asrul:
"Ya boleh, tapi sekedarnya saja. Jangan terlalu mencintai dunia. Karena
anak, istri, harta, dan semuanya hanyalah titipan Allah. Cepat atau
lambat semuanya itu akan diambil lagi."
Udin: "Tapi tetep boleh mencintai kan?"
Asrul:
"Boleh din, yang ana maksud itu jangan menghamba terhadap dunia. Jika
kau mencintai dunia dengan besar, maka dunia akan berlari cepat, kau tak
akan sanggup mengejar dunia. Sebaliknya kalau kau menganggap dunia itu
kecil, maka dunialah yang akan mengejar kau."
Udin: "Ah bingung gue srul, tapi kita tetap boleh menangis kan?"
Asrul:
"Boleh din asal kita tak meraung-raung, seolah Allah memberikan
kesulitan yang begitu banyak. Padahal jika kita meneliti satu persatu
nikmat Allah itu tak terhingga, tak sebandinglah dengan kesulitan yang
sesekali kita alami. Menangislah sekedarnya saja."Udin: "Benar lu srul, sekarang gue paham."
begitupun saya, saya paham. mencintai ala kadarnya saja. mungkin dia yang pergi hanya peringatan Allah untuk bersabar dan meyakinkan saya bahwa jodoh saya sudah Dia tetapkan, dan insya allah lebih baik, saya percaya janji Allah dalam sabdaNya. jangan meraung-raung menangisi hal karena kekecewaan dan rasa sakit yang seujung kuku. ayoo move on!
No comments:
Post a Comment