Because I do dan film itu adalah The Intern
pertama kali nonton film The Intern, tertarik karena Ada Anne yang mana bikin gue cinta banget sama dia. Di sisi sosoknya mirip gue banget. Wanita ambis dan berpikir bahwa bersikap baik itu melelahkan, karena gue ga suka basa basi. Gue memahami dia sebagai seorang wanita karir yang ingin punya waktu buat anaknya termasuk anter anaknya sekolah. Tapi sayang, di sekolah anakmya banyak ibu ibu julid yang memandang wanita karir itu gabisa apa-apa karena fokus mereka hanya kerja. Dari gue jaman kuliah, temen gue paham betul, ambisi gue itu adalah wanita karir. I dont need love life to fullfill my life saat itu, so setelah momen putus jaman kuliah, gue ga merasa desperate ga punya pacar. Justru itu momen gue bahagia tanpa harus merasa malu dan kesepian. Gue bahagia dengan terus nambah skill, kenal banyak orang dan bisa pergi kemana mana sendiri. Bagi gue saat itu, memikiki pacar berarti menambah beban hidup di saat gue sedang bahagia dengan hidup gue. Gue sangat ambis, lulus kuliah kerja di media yang biss bikin karir gue jadi redaktur, gue juga ambis buat punya perusahaan sendiri. Tapi waktu semakin berlalu yang akhirnya bikin gue sadar, I want have children tapi sayang gue gak bisa membelah diri untuk punya anak, tapi punya pasangan bisa melelahkan. So saat itu gue tetap memilih jomblo dan sering berantem sama ibu yang menginginkan gue punya pacar karena gue yang sesibuk itu.
sosok jules yang mandiri yang selalu bilang I can do it by my self itu yang selalu gue katakan ke semua orang. Ibu pernah bilang "kamu ga pengen punya pacar apa? Nanti kalau kamu capek pulang kerja, ada yang bisa jemput kamu, ada yang bisa ngajak main kalau bosen". Gue selalu jawab dengan gampangnya "ada ojol kenapa harus punya pacar, aku hanya perlu punya uang untuk bisa pesen ojol. Dan jalan ga harus sama pacar kan? I have so many friends "men" untuk bisa gue ajak jalan dan makan atau nonton. I dont need kehidupan romansa yang melelahkan. Disini tujuan hidup gue masih gimana caranya gue sukses dan bisa jalan2 keliling dunia"
dan sosok ben ini gue temukan di adek gue yang selalu gue mintain advice dan dia juga suka ngasih saran yang sama. "Lakuin sesuatu kalau lu ingin melakukannya kak. Kalau gak mau jangan lakuin."
Seiring berjalannya waktu dan gue semakin berumur, kisah jules yang ini hit me so hard. Perasaan seorang wanita ketika tau pasangannya selingkuh dan merasa aneh karena dia udah sukses, udah berusaha balance antara keluarga dsn pekerjaannya. Tapi tetep ada celah si pasangan selingkuh. Apa yang kurang? Karena jules ga merasa dia merasa kurang.
pertanyaan ben juga hit me so hard. Bukan menyalahkan diri sendiri apa yang salah dengan diri kita sampai bikin pasangan selingkuh. Tapi justru bingung apa yang dia cari dan ga dia dapetin padahal kita udah totalitas. Be a good girl padahal dia nyari bad girl atau challenging itu gak habis pikir karena ga habis pikir aja.
Rasa frustasi jules pun pernah gue alami, cari tutorial hidup di google berharap ada sstu artikel yang ngasih jawaban. Bisa gak sih orang yang selingkuh itu kapok dan ga selingkuh lagi? Atau bisa ga sih hubungan membaik setelah perselingkuhan terjadi? Bagaimana cara sembuh dsri trauma trauma menyakitkan itu? Sayangnya artikel google tidak membantu, kita tetep disiruh memilih sendiri jalan mana yang mau kita ambil. Karena semua punya resikonya. Tapi dibalik tetep ingin mempertahankan hubungan karena percaya your spouse more than that, dimana berharap bahwa otaknya bekerja dengan baik dan kembali setia. Sayangnya kita kayak jules dengan rasa frustasinya, sebagai manusia biasa tentu akan sangat marah dan benci bangetm itulah rumitnya hidup dan hubungan dua manusia yang terikat atas dasar cinta.
Persis kayak ben, apa yang kita lakukan punya karir besar, sibuk di pekerjaan dan menata karir ga serta merta pantas diperlakukan buruk entah itu dikasarin atau disakiti karena perselingkuhan. Bahkan orang yang cuek sama pasangannya pun gabisa dengan alasan dia soalnya cuek dan ga perhatian makanya gue cari tempat nyaman lainnya dan gue selingkuh. Itulah kenapa dalam menjalin hubungan kita perlu fullfill diri kita dulu sebelum orang lain, biar ga cari tempat lain ketika pasangan kita ga sebaik ekspektasi kita dan melakukan perselingkuhan.
yang pernah ngalami peristiwa yang dialami jules, gue rasa butuh ben dalam hidupnya sebagai penasehat hidup. Jules yang rela meninggalkan perusahaan yang dibangunnya biar hubungannya kembali membaik dan suaminya berhenti selingkuh itu cuma ilusi. No! Apapun yang kita lakukan, perubahan, pengorbanan yang kita lakukan ga akan pernah bisa bikin orang berhenti melakukan hal buruk pada kita kalau dia sendiri gak mau berhenti. Jadi menurut ben, terlepas Jules mau tetep menerima suaminya balik dan mengembalikan hubungan, jules ga pantes buat melepas perusahan yang dia bangun hanya agar suaminya berhenti selingkuh! CATET! Mau kita ngasih seluruh dunia agar pasangan kita ga selingkuh, kalau dsri dirinya gak mau berhenti selingkuh, makw dia gakan berhenti selingkuh. Cinta boleh, berkorban atas dasar cinta agar orang setia mencintai kita dsn menjadikan kita satu satunya itu yang gak boleh. Apalagi girls dont ever give your virginity ketika pasangan lu cari cewek buat diajak tidur dengan harapan dia berhenti ajak cewek2 diluar sana bobo bareng! Mustahil.
Terakhir, men why you need to see your spouse yang udah cinta banget sama lu nangis nangis frustasi hanya kelakuan dan kesenangan lu sesaat. Lalu balik dan bilang menyesal. Disini gue ga paham isi otak pria pria cem ini.
Seiring berjalannya waktu gue melihat perspektif baru untuk gue melihat ke dalam lewat jules dan ben. Jangan pernah berhenti untuk menjadi versi terbaik diri sendiri bukan buat agar dia stay dan berhenti selingkuh. Tapi buat diri kita
No comments:
Post a Comment