Monday 11 April 2022

Scent Of memory

"Kita ga pernah tau seseorang terasa berharga sampai orang itu pergi dari hidup kita"

Aku rasa itu ungkapan yang gak relate sama aku. Karena tanpa dia pergipun aku merasa dia orang paling berharga. Hari hari sama dia walaupun ada aja perasaan kesel, dongkol, emosi, kecewa marah dsb aku tetep merasa dia sosok penting dan sangat berharga.

Kenangan penuh kenangan sering aku recall dan kebaikan dia, romantisnya dia selalu jadi redaman setiap emosi aku. He's so kind that why I love him. Gak ada satu hari pun yang bikin aku terus jatuh cinta sama dia. Tapi faktanya, jatuh cinta itu karena disebabkan adanya investasi. Karena kita terus menerus investasi dalam hubungan, makanya kita terus menerus jatuh cinta. Aku suka bertanya-tanya, apakah dia sama kayak gitu juga?

Tak perlu setangkai bunga, bahkan semangkuk es krim membuat aku jatuh cinta sama dia. Meski aku selalu meminta bunga, ternyata dikasih bunga atas permintaan maaf menyakitkan ya. I never ask for flowers again. 

Kalau ada pertanyaan, apa yang membuat aku jatuh cinta sama dia. Jawabannya konsistensi. Konsistennya dia membuat aku jatuh cinta, orang yang menghubungi aku sebelum memulai hari, orang yang inget aku di siang hari, orang yang inget aku di malam hari. Lalu ketika konsistennya dia berkurang dan membuat aku jadi sosok "demanding" walaupun ada suatu "instinct" aku merasa bahwa aku harus lebih perhatian karena dia pasti sibuk. Aku redam lagi kebutuhan aku, karena akupun sibuk dan dia juga. Setiap hari, egoku meminta aku buat terus demanding, di saat itu aku menghakimi diri aku buat terus memaafkan dan memaklumi dia. Sampai aku tau, pikirannya teralihkan bukan buat kerjaan bukan buat keluarga tapi buat orang lain. Ada yang dia terus kontak di pagi hari bahkan sebelum kontak aku dan itu menyakitkan. Fakta memudarkan semua pemakluman yang aku berikan. Tapi nahasnya, membuat aku jadi cewek demanding di mata dia, saat ini.

Seandainya dia tau perilaku dia itu kayak ketika melempar batu ke laut. Memang cuma "melempar batu", tapi gatau "efek" dari melempar batu dan seberapa "dalam" batu itu masuk kan? 

Menurut dia semua karena overthinking aku yang bermasalah, tapi bagaimana ini bermula?
Jatuh cintanya aku ke dia membuat aku ingin selalu "do the best" buat dia. Aku suka momen aku belajar masak ke mamahnya, aku suka momen merawat dia atau sekedar ambilin dia makan. Aku suka dia dengan lahapnya makan makanan aku, pokoknya melakukan banyak hal sama dia meski bukan fancy things I love that! Tapi aku jadi merasa aku melakukan hal yang sia-sia. Aku bahkan sering googling bagaimana caranya menyenangkan pasangan, semua itu karena aku di masa lalu sering berantem dan ga mudah appreciate pasangan. Tapi karena aku ingin serius sama dia, aku ingin dia stay aku terus belajar bahkan semudah appreciate dia bilang thank you. Sesibuk apapun aku, mendengarkan cerita dia itu membuat aku candu. Semata-mata karna aku ingin dia stay dan tetep pada satu hati persis lagu noah yang dia kasih waktu itu.
Tapi percayalah, mau kamu kasih dunia, mau kamu kasih apapun milik kamu seutuhnya itu diluar kuasa kamu buat bikin orang buat "stay", dia akan "stay" kalau memang mau "stay", dia akan "faithful" kalau memang mau "faithful". Karena pasangan itu orang dewasa yang udah bisa berpikir maunya dia apa, tanpa perlu dikontrol

Katanya, pilihlah orang yang bisa terus diajak ngobrol kalau buat menikah. Dia begitu makanya aku suka, dibalik kekurangan dia karena aku tau manusia gak ada yang sempurna, aku suka buat terus ngobrol sama dia. Bahkan dengan duduk di angkringan, merasakan angin semilir. Banyaknya ngobrol kita ternyata masih aja ada yang kurang, kita masih belum bisa ngobrol dari hati ke hati, menelanjangi diri dan merasa fragile satu sama lain, itu sebabnya bonding kurang kuat sampai ada yang masuk yang akhirnya bikin aku bingung. Apa yang salah? Apa yang kurang ? Apa yang harus diperbaiki?

Aku pernah ditanya sama adik, batasan apa yang kalau dilanggar oleh pasangan membuat aku feel enough dan pertanda berakhir, aku jawab kdrt dan selingkuh. Karena 2 hal itu terlalu merusak aku luar dalam dan gatau bagaimana hidup penuh dengan trauma.

Tapi seperti surat di ulang tahunku tahun lalu, doa kamu terkabul. Hidup aku menyenangkan ternyata bareng kamu. Itu yang membuat aku mensyukuri banyak hal tentang kamu dan hadirnya kamu di hidup aku. Aku masih terus melihat usaha kamu membalikan kepercayaan yang udah hancur berkeping, tapi dibalik banyak tuntutan aku, kamu adalah hal yang aku syukuri. 

No comments:

Post a Comment