Tapi kamu ngajari banyak hal, tentang rasa sakit dikhianati sehingga gak akan pernah aku lakuin itu buat orang yang aku sayang.
Pada akhirnya kamu cuma jadi kisah di buku diary yang mengajarkan aku besarnya arti mencintai dan melepaskan. Kamu ngajarin aku untuk berhenti termasuk berhenti menggenggam terlalu erat yang akhirnya membuat luka
Kamu kayak lagu fiersa. Kamu rasa yang tepat di waktu yang salah. Kamu sosok yang aku harapkan hadir dalam hidup aku melengkapi hidup aku, tapi sayang ternyata pertemuan kita di waktu yang salah. Kamu belum hadir dengan versi terbaik kamu dan akupun. Jalan kita gak ketemu sampai akhirnya kita cuma menunda perpisahan dan terus saling menyakiti.
No comments:
Post a Comment