Monday 16 May 2022

Mencintai Lewat banyak pintu

Untuk pertama kalinya, gue amazed sama diri sendiri. Karena gue ga mendoakan yang jelek buat orang yang menyakiti gue. Gue justru pengen yang terbaik buat dia. 

Gue takut karma dateng ke diri dia karena udah menyakiti gue sesuai Firmannya Allah tentang segala perbuatan akan mendapatkan balasan setimpal. Tapi gue gamau dia mendapatkan hal buruk di hidupnya karena perbuatannya. Gue ingin dia jadi orang yang lebih baik lagi setiap harinya bukan hanya ingin bikin gue bahagia, tapi agar dia ga terkurung dari segala perasaan negatif tentang dirinya.

Cinta tuh emang gitu ya ? Untuk pertama kalinya memandang orang yang kita sayang dengan perasaan beda. 

Nemu video ust felix yang bilang gini
"Penulis novel tenggelamnya kapal van deer wijck, dia nulis gini cinta itu punya banyak pintu. Ada pintu sayang, pintu cinta dan segala pintu lainnya. Lalu dia bilang cinta itu punya banyak pintu. Tapi pintu yang terbaik adalah lewat pintu rasa kasihan. Lalu saya mikir, maksudnya apa itu rasa kasihan? Masa kita dicintai karena dikasihani? Dan terus terang ada beberapa orang yang pernah mengalami itu yang ngasih tau saya. Gak enak cinta dikasihani. Kenapa? 'Saya mencintai engkau karena saya kasihan sama engkau'. Kayaknya tuh gak enak banget kita dicintai karena kita dikasihani. Tapi ternyata, dikasihani itu adalah pintu cinta paling luar biasa. Kenapa? Karena dia gak berkaitan dengan fisik sama sekali. Dicintai karena kasihan. Kasihan itu sendiri adalah perwujudan rasa cinta Allah kepada manusia. Maka ketika kita berbicara tentang keadaan kita di hadapan Allah SWT. Yang kita harapkan adalah rohmahnya Allah bukan keadilan Allah"

Dulu ibu juga pernah bilang kalau tiap liat bapak pulang kerja malem sampe akhirnya sakit liver tuh setiap malem ketika belum pulang, hati resah gelisah bukan karena takut macem2 sama cewek lain. Tapi takut kenapa napa di jalan. Dan tiap kali bapak tidur, yang ada di hati ibu itu ga cuma cinta tapi rasa kasihan karena bapak yang udah tanggung jawab buat menafkahi keluarga.

Gue sebenernya takut dia melakukan hal yang sama lagi, gue juga takut pilihan gue salah, gue juga takut nasehat orang lain terhadap gue justru yang benar bahwa kalau udah punya tabiat gak baik di masa pacaran maka ga perlu lanjut. Tapi gue ingin percaya meski setidaknya 1% bahwa intuisi gue benar dan dia akan berubah jadi lebih baik meski bukan gue yang merubah dia. Gue cuma perlu mempersiapkan hati kalau ternyata orang gak semudah itu berubah. Gue perlu menguatkan diri dan cari jalan keluar kalau ternyata yang terjadi di masa depan gak ada perubahan atau justru bertambah buruk. Tapi gue sekarang meyakini bahwa I cant change people. Rasa sakit yang pernah dan sedang gue alami that my responsibility, suatu saat pasti bisa sembuh karena gue cukup kuat. 

Tapi bukan berarti gue memaafkan dan mewajarkan segala perbuatan buruk terhadap gue. Tapi ada perasaan di luar sayang dan cinta yang bilang bahwa dia udah melalui banyak hal dan sedang terluka so he hurting me. Dia harus bisa berdamai dulu sampe akhirnya dia bisa jadi his best version. Gue pun hanya akan fokus ke seberapa baik gue buat dapetin orang baik yang bisa disandingkan Allah kepada gue. Gue harus percaya janji janji Allah pada hambanya :)

No comments:

Post a Comment