Thursday 3 March 2022

Bagaimana jika

Selama ini aku bangun kastil indahku yang kokoh, tak seorang pun bisa memasuki tanpa kuijinkan
Mereka hanya tau bahwa meski kastilku indah, mereka tak akan pernah bisa masuk
Aku juga tak pernah meninggalkan kastilku, menurutku tak ada kata aman. Hanya ada luka dan derita di luar sana. Keluar dari kastil ini, berarti ku siap menerima segala derita yang akan diberikan kepadaku

Tapi kamu, membawa kata manis yang membuatku jatuh hati 
membuatku membukakan pintu untukmu
Ku siapkan minuman hangat untukmu
Ku sambut baik dirimu
Ternyata menjamu dirimu dengan sangat baik, mendengarkanmu bercerita, membuat perasaanku utuh dan menggebu ingin memilikimu

Tapi keraguan menyelimutiku
Ku yakinkan diriku, bahwa sesuatu yang indah akan membawa luka pada akhirnya
Setiap rasaku menggebu ingin memilikimu, logikaku bertempur melawan perasaanku
Hingga membuat aku lelah melawan logikaku
Pada akhirnya aku menjauh
Aku sempat menjauh bukan?

Aku sempat berpikir apa jadinya jika aku terus menjauh, rasa sakit maha dahsyat ini tak akan ku terima bukan?
Bagaimana jika dahulu ku menjauh, perasaanku tak akan penuh akan dirimu bukan?
Aku mungkin tak akan kecewa, tak akan tersakiti dan menjalani hidup sambil memeriksa luka yang kau timbulkan

Tapi pada kenyataannya ku mencintaimu
Amat mencintaimu
Belum lama menjalani euforia bersamamu, kamu mengalami duka dan terluka
Aku lagi-lagi mengubur semua perasaanku karena ku tak ingin isi pikiranmu bertambah karena keegoisanku
Tapi kenyataannya, aku kosong aku hampa
Hadirmu tak mengisi
Bisa saja ku pergi meninggalkan, mengambil jalan berkhianat
Tapi itu bukan aku
Aku percaya suatu hari akan ada masa diriku bahagia menjalani hidup bersamamu
Tapi belum lama kau menjalani duka
Kau isi kekosongan dirimu dengan wanita baru

Tak pernahkah ada aku?
Tak pernahkah ada aku yang mengisi kekosonganmu?
Tak bisakah hanya aku?
Perbincangan kita malam itu membuatku memaafkanmu dengan mudah
Mudah saja memaafkanmu karena besarnya cintaku padamu
Janji manis kau coba yakinkan diriku bahwa hanya akan ada aku satu satunya
Tapi kenyataannya kau ingkar

Setiap perdebatan kita atas kasus mendua orang lain, tak pernah kau masukkan dalam benak dan hatimu
Ku bilang berkali kali, jangan kau ucap janji yang tak bisa kau tepati
Jangan seolah kau bisa jaga hati, pikiran dan tingkah lakumu hanya untuk aku
Pada akhirnya kau rapuh

Saat aku tak ada, kau biarkan wanita lain masuk rumahmu
Di hari yang sama kau ajak diriku menemanimu
Lalu di kemudian hari, kau melihat lihat wanita lain yang jadi sasaran rayuan manismu
Kuakui mulutmu manis namun sayang sekarang membuatku teriris
Setiap kali ku meragu atas tingkah lakumu yang mencintaiku, aku berusaha percaya bahwa tak mungkin engkau berdusta dan berkhianat

Sesempurna apapun diriku, tak akan pernah bisa mengisi kekosongan dirimu
Sebaik apapun perlakuanku terhadapmu, tak akan pernah bisa mengikatmu untuk terus berjalan hanya denganku

Kekecewaanku tak hanya karena kau biarkan wanita itu masuk rumahmu
Kekecewaanku lebih dari itu
Hanya kau tak tau saja
Aku kecewa hanya menjadi tempat terakhir yang kau cari di saat dunia begitu kejam padamu
Aku kecewa karena kau memelukku usai kau peluk mereka
Aku kecewa karena begitu bodohnya ku mendengar kalimat manismu dan tangisanmu

Saat ini aku takut, bagaimana jika wanita itu menerobos masuk ketika kau berjanji akan tutup pintu untuk orang lain?
Bagaimana jika wanita itu mengusirku dari rumah impian yang ingin kita bangun?
Bagaimana jika wanita itu lebih mencintaimu dan ingin memilikimu lalu melakukan berbagai cara agar terus memilikimu?
Bagaimana jika semua terulang dan ternyata aku mengambil keputusan salah telah memaafkanmu

Berkali-kali ingin ku kabur darimu
Aku tak sanggup jika diusir dari rumah yang kita bangun hanya karena kebodohanmu dan rasa tak bersyukurmu
Mungkinkah sebaiknya memang aku pergi? Meninggalkanmu karena bisa saja kau sakiti ku lagi tanpa ampun

Jika tak bisa kau hargai diriku
Jika tak bisa kau bertahan dalam satu cinta
Jika tak bisa kau mensyukuri hadirku
Bawa pergi sesalmu, jalani hidup dalam balutan rasa bersalahmu
Biar aku yang pergi membawa luka bersamaku dan kenangan pahitmu
Biar aku pergi dan mengingatmu sebagai penyiksa batin penyisa luka
Biar aku pergi dan tak perlu dengar kabar darimu
Maka akan ku kubur perasaanku padamu dan ku tutup rapat pintuku

Tapi jika kau tak mau lagi berkhianat dan terus bersamaku
Tutup pintumu rapat-rapat, jangan biarkan orang-orang itu masuk ke rumah kita
Jika kau buka sedikit saja pintumu, meski hanya berbisik dan tak ku dengar
Maka siap siap keesokan harinya tak kau temukan aku di sampingmu
Aku yang akan melarikan diri dari dirimu
Dan Aku akan berjanji akan menghilang dari radarmu
Silakan kau pilih mereka maka aku akan pergi membawa cerita pahit akan dirimu

No comments:

Post a Comment