Ku coba alihkan pikiranku, menjalani hari tanpa perlu cek ponsel tuk mengingatmu
Tapi di detik pikiranku sibuk, ternyata ada lapisan lain dalam pikiranku. Pikiran yang menyiksa batin
Menurutmu pikiranku terlalu gila
Kamu tak salah, pikiranku memang terlalu gila
Mana mungkin ku butuh bantuan profesional kalau aku sendiri sanggup menghadapinya
Ingin ku enyahkan, pergi jauh
bahkan kalau bisa ku bunuh pikiran gilaku.
Ingin rasanya ku bunuh
Membunuh setiap cuplikan kenangan menyakitkan
Membunuh setiap kalimat ragu
Tapi setelah ku coba memahami, pikiran itu hanya ingin melindungi
Dia datang untuk melindungi diriku yang bodoh karena terlalu mencintai
Dia datang untuk melindungi diriku untuk tutup pintu rumahku rapat-rapat agar tak sembarang dimasuki
Dia datang untuk melindungi diriku seandainya masa depan yang tak bisa ku jangkau itu datang dan kembali menyakiti
Ah muak rasanya menjalani hari dengan pikiran gila
Napasku seringkali tercekat, tapi kamu tak tau
Batinku seringkali menangis, tapi tak ada air mata yang keluar
Tanganku getar, badanku limbung
Aku ingin berhenti menyiksa diri
Tapi kenyataannya aku memang tersiksa
Ingin kupeluk sosok diriku yang terluka, tapi masih kau hardik karena pikiran gilaku
Ketika kembali tersadar bahwa tak ada lagi air mata yang keluar
Rasa sakit itu membentuk amarah
Marah karena aku terlalu bodoh, karena aku terlalu mencintai dan terlalu percaya bahwa cintamu selamanya
Akupun marah karena setelah banyak keinginan yang ingin ku lakukan denganmu, setelah ku redam egoku untuk mendukungmu, ternyata ada sosok lain yang hadir menggantikan diriku
Meski tak kau beri cintamu yang utuh, tapi sadarkah kau telah beri waktu berhargamu untuknya?
Mimpi apa yang akan kita bangun jika waktumu saja terbagi
Senyummu saja terbagi
Pelukmu saja terbagi
Tak hanya aku
meski hanya kamu yang ingin aku sambut dan ku hangatkan dalam pelukanmu
Meski hanya kamu yang mengisi isi pikiranku hingga membuatku setiap hari jatuh cinta
Meski hanya kamu yang ku harapkan ada disampingku menemani malam panjangku
Seharian ini ku dipenuhi pikiran gilaku
Seharian ini ku diganggu dengan trauma panjang yang tak tau kapan sembuhnya
Tapi seharian ini aku berjalan dengan penuh luka menjalani hidup normalku
No comments:
Post a Comment